Bab 23

282 13 0
                                    

Setelah beberapa jam perjalanan kini Zirah telah sampai ke Mesir tepatnya di Kairo.

"Duh semoga saja hubby bisa ketemu," Gumam Zira.

"Oke hubby siap siap istri tercinta bin bar bar mu ini telah tiba," Serunya lalu mengecek sakunya dan seketika matanya membulat kalau tak menemukan ponselnya di saku bajunya.

"Duh! Kenapa pake lupa bawa ponsel segala sih," Kesalnya lalu segera berjalan pergi.

***

Drittt

"Aa om Andri nelpon lagi nih," Seru Nurul kala melihat ponsel Zira yang berbunyi.

"Biarin aja dulu. Sampe Zira ketemu jangan diangkat dulu," Kata Falqri.

"Tapi Gus, ayahnya Zira juga harus tau soal Zira sekarang," Celetuk Rahmi.

"Benar Aa,"

"Huft... Kalian tau kan saat ini om Andri lagi kurang sehat kalo sampe dia tau soal hal ini itu cuma memperburuk keadaannya, " Nasehat Falqri yang di anggukki mereka.

"Sekarang gimana dong?" Tanya Rahmi.

"Aa coba kasih tau kak Zian, diakan suaminya,"

"Bentar," ucap Falqri lalu menelpon kakaknya.

( assalamu'alaikum, halo Falqri ada apa? ) tanya Zizah disebrang telepon.

" Kakak! Gawat kak Zira hilang lagi!" Seru Falqri.

( gak usah khawatir Falqri, dia baik baik saja kok, ) jawab Zizan membuat Falqri melongo dengan ucapan kakaknya. Padahal beberapa bulan lalu saat Zira hilang ia yang paling khawatir tapi sekarang maah santai apa jangan jangan.

"Kakak gak selingkuh disana kan?" Selidiknya.

( astaghfirullah kenapa kamu bisa berfikir seperti itu Falqri! Istri kakak udah cantik untuk apa kakak selingkuh? ) tanya Zizan ta habis fikir dengan adiknya ini.

"Habisnya kakak kayak gak khawatir sama Zira, padahal ini Zira gak ada di pesantren loh," ucap Falqri da terdengar helaan napas dari sebrang telepon.

( gimana kakak ma khawatir, mungkin  Zira gak ada disana tapi dia ada disini sama kaka jadi untuk apa mau khawatir, ) ucap Zizan membuat Falqri mematung da mencoba mencerna ucapan kakaknya.

"Ma-maksud kakak, Zira ada disana?" Tanya Falqri memastikan. Nurul dan Rahmi yang sedari tadi menyimak hanya mengerutkan dahinya kala mendengar ucapan Zira.

( iya, ini kita lagi di restoran,) ucap Zizan.

               Flashback on

Beberapa jam perjalanan Zira masih belum menemukan keberadaan sang suami.

"Aduh hubby kamu dimana sih!" Geram Zira yang sudah beberapa jam berjalan sana-sini tapi belum menemukan keberadaan suaminya.

"Mending makan direstoran itu aja deh," Gimana Zira lalu berjalan masuk kedalam restoran. Mata Zira terbelalak kala saat masuk kedalam restoran. Buka karna keindahan restoran tapi saat melihat sang suami yang tanpa sadar sangat dekat dengan seorang wanita yang kini bahkan telah memegang lenganya.

"Hubby!" Jerit Zira. Zizan dan keempat temannya yang sedang mendiskusikan sesuatu sontak menoleh kebelakang dan betapa terkejutnya Zizan yang melihat istrinya ada di depannya.

"Hubby!" Zira berlari dan segera memeluk suaminya itu dengan erat seraya menatap tajam wanita yang dibelakang nya.

"Yaampun sayang, kok kamu bisa ada disini?" Tanya Zizan.

"Oh jadi aku gak boleh kesini begitu!" Ketua Zira.

"Bukan begitu maksud hubby, tapi kamu datang kesini sendiri?"

"Iya, masa aku datang sama pasukan kan gak lucu, " ucap Zira.

"Yaampun sayang, pasti semua orang sedang cemas karna kamu pergi tanpa kabar ni," ucap Zizan sambil mencubit hidung Zira pelan.

"Hehe,"

Drittt

"Lihat, Falqri sekarang udah nelpon hubby ni," Kata Zizan sambil menujukan ponselnya.

"Kamu duduk disana dulu ya, hubby mau angkat panggilan ini dulu," Kat Zizan sambil mengelus kepala Zira lalu pergi keluar restoran meninggalkan Zira yang menatap wanita

               Flashback off

"Awas aja si kucing garong itu! Kami disini khawatir dia malah enak enakan makan di restoran!" Ketua Falqri lalu dengan cepat mengucap salam dan menutup telpon ya.

"Aa gimana?" Tanya Nurul.

"Tau ah! Pokoknya aa udah gak mau pusing sama kucing garong itu!" Kesalnya lalu beranjak pergi masuk kedalam rumah.

"Gus Falqri kenapa?" Bingung Rahmi.

"Gak tau ni, kamu balik aja dulu biar aku yang nanyain sama aa oke," Pintar Nurul.

"Yaudah nanti kalo udah tau, jangan lupa kasih tau aku ya Rul, assalamu'alaikum," ucapnya.

"Waalaikumsalam," Jawab Nurul.

Halo gaeees maaf bab ini sedikit ya, soalnya cuma ini yang bisa saya up dulu insyaallah jika uda ada kuota baka ku banyakin lagi de hehe. Soalnya ini aja main wifi loh jadi cuma bisa up dikit dulu.

Jangan lupa berubah votes agar saya tambah semangat ya. Bye bye sayonara semua🙌

Santri Kesayangan Gus Zizan ( The End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang