Bab 69: Cerita Bintang

121 6 0
                                    

Tap tap tap..

Suara langkah kaki terdengar mendekati beberapa orang yang sedang menunggu di luar ruang rawat seseorang.

"Bagaimana keadaan Bintang?" Tanya Zizan pada Nurul dan Hasyim.

"Dia sedang ditangani oleh dokter didalam." Tunjuk Nurul pada ruangan didepan mereka.

"Syukurlah, semoga Bintang baik baik saja." ucap Zizan.

"Hasyim, kok kamu udah pulang aja?" Tanya Falqri ia berfikir Hasyim mungkin akan pulang beberapa hari lagi tapi ternyata hari ini dia telah kembali ke pesantren dan itu tanpa mengabari mereka.

"Sebenarnya aku masih mau tetap didesa, tapi ibuku bilang kembali saja karna dia merasa sudah lebih baik lagian ada adikku yang menjaganya." Jelas Hasyim yang memberitahu alasan dirinya kembali.

"Tapi kok gak kasih tau aku." Ambek Nurul seraya menatap kesal kesang suami.

"Maafkan aku zaujati, sebenarnya aku ingin memberi kejutan tapi..., malah kejadian seperti ini." Jawab Hasyim dengan cengiran nya.

"Ouh.., mas gemesin banget sih pake acara kejutan segala jadi makin cayang deh." Gemas Nurul pada suaminya.

"Ekhm! Ingat tempat kalo mau mesra mesraan." Tegur Falqri yang dibalas dengkusan oleh Nurul pada kakaknya.

Cleek

"Ah dokter bagaimana keadaannya?" Tanya Zizan saat dokter keluar dari ruangannya.

"Dia sudah membaik dan telah sadar, untunglah racun yang diminumnya tidak ditelan semuanya jika tidak pasti akan sangat buruk keadannya." Jelas sang Dokter lalu Pamit pada mereka.

"Alhamdulillah yaallah, makasih ya dokter atas informasinya, apa kami boleh menjenguknya?" Tanya Zizan lalu dipersilahkan oleh dokter.

"Loh? Dokter Alma gak ada?" Tanya Falqri saat masuk keruangan.

"Dia pamit untuk pulang karena mertuanya sedang sakit." Jawab Nurul.

"Ooh."

"Bintang, apa kau baik baik saja?" Tanya Zizan pada Bintang yang berbaring diatas ranjang rumah sakit.

"Alhamdulillah Gus, Bintang udah lebih enakan." Jawabnya lirih.

"Bintang apa kamu bisa kasih tau apa yang sebenarnya terjadi sama kamu? Dan dimana kedua temanmu itu?" Tanya Falqri.

"Pelan pelan A, dia baru juga sadar." Tegur Nurul pada Falqri yang hanya dibalas cengirannya.

"Ta-tadi kami me-melihat Ning Zahira di tangkap oleh seseorang Gus." ucap Bintang pelan namun bisa didengar semuanya. Sontak saja Gus Zizan dan yang lainnya terkejut mendengar ucapan Bintang.

"Tu-tunggu sebentar, bukanya Zira ada di pesantren?" Tanya Nurul diangguki oleh Falqri.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Bintang bisa seperti ini dan apa maksudnya Zira di tangkap seseorang?" Bingung Hasyim tak mengerti semua yang dikatakan mereka.

"Tunggu sebentar, apa jangan jangan kakak tadi ngejar Rellis karna dia yang udah racunin Bintang kak?" Tebak Falqri saat mengingat beberapa jam lalu dirinya mengikuti sang kakak mengejar Rellia dengan bantuan para ustadz namun sialnya Rellis berhasil kabur.

"Jadi ini semua ulah Rellis? Yaallah kenapa dia tega seperti ini." ucap Nurul sendu menatap kearah Bintang yang masih lemas.

"Jadi Bintang, apa yang terjadi dengan Ahmid dan Aldi?" Tanya Zizan lalu Bintang mulai menceritakan kejadian saat dirinya dipukul oleh beberapa orang yang tak dikenal saat sedang mengintip pria yang menangkap Zira.

Santri Kesayangan Gus Zizan ( The End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang