"Huh hah huh hah! Pedas mah pedas!" Seru Aurel.
"Iya, mama juga ini pedas banget hah!" Alex yang melihat keduanya segera panik dan meminta pada mereka untuk mengambilkan air putih pada mereka.
"Hahahah..! Rasain emang enak!" Seru Zira bersorak gembira dalam hatinya.
"I-ini silahkan diminum," ucap Rahmi memberikan dua gelas air dingin pada mereka.
"Huh hah, huh masih pedas," ucap Aurel seraya mengibasi lidahnya.
"Heh! Huh ini pasti ulah kamu kan! Hah," Serunya pada Zirah yang kini sedang menahan tawanya.
"Maafkan aku tante karna itu ini semua juga karna ulah tante yang seenak jidat dirumah orang," ucap Zira.
"Cih! Dengar ya, ini itu rumah mertua anakku tau,"
"Apa? Mimpi kali ya tante, mohon deh ini udah siang gak usah mimpi yang gak gak deh," Seru Zira.
"Cukup! Kau berani sama kami hah! Kau itu cuma pelayan disini!" Seru Alex emosi tak terima atas perlakuan yang dilakukan oleh Zira pada istri dan anaknya.
"Kenapa om, gak terima? Makanya kalo punya istri itu disuruh sopan dikit deh itu juga putrinya tolong dijaga jangan kegatelan," Geram Zira menunjuk ibu dan anak itu.
"Heh! Asal kau tau, aku datang kesini mau ngelamar Ian, dan lihat saja kalo aku udah menikah dengan Ian kamu bakal aku pecat!" Ancam Aurel yang kesal.
"Benar, pecat saja dia nanti," Timpal Adel.
"Idiih! Ckck, cewek kok lamar cowo udah kek gak ada harga dirinya banget," Julidnya sontak membuat Alex menatap tajam Zira sementara Aurel yang sudah emosi mulai mendekati Zira dengan pelan. Sementara Zira? Dia juga ikut maju hingga keduanya saling berhadapan.
"Apa tadi kau bilang hah!" Bentak Aurel.
"Situ budeg ya? Tapi maaf gak ada siaran ulang," Jawab Zira.
"Kau!"
"Apa? Gak terima, silahkan pergi pintu ada disana!" Tunjuk Zira kearah pintu.
"Kau berani mengusir kami hah? Kau itu hanya pelayanan rendahan," Marah Adel.
"Nurul! Begini kalian mencari pelayan? Kenapa kalian memperkejakan orang rendahan ini?" Seru Alex pada Nurul.
"Huft, maaf kan saya om, tapi sedaritadi tante dan Aurel yang mencari masalah lagian Zira it-"
Plak!
Belum sempat Nurul menyelesaikan ucapannya dirinya dibuat kaget ketika Aurel menampar keras pipi Zira. Rahmi yang melihat itu kini geram dan maju mendekati mereka lalu mendorong dengan keras tubuh Aurel.
Brugh!
"Aushhh! Mamah sakit," Ringis Aurel.
"Kurang ajar kalian ini, benar benar keluarga yang hina, pemilik pesantren besar tapi adab dan perilaku kalian seperti s*tan!" Maki Alex hal itu membuat amarah seseorang yang sedari tadi menonton menjadi meledak seketika dan menhampiri mereka.
"CUKUP!" Teriak Zizan lalu menghampiri Zira.
"Kamu gak papa kan sayang?" Tanya Zizan.
"Ih Ian, kamu apa apaan sih peduli sama cewek kek dia," ucap Aurel menarik lengan Zizan namun di dorong oleh Zizan.
"Dengar ya! Saya tidak menerima jika ada seseorang yang berani menyakiti istriku!" Jawab Zizan sontak membuat ketiganya terkejut.
"A-apa!? I-istri, dia-dia cewek kek dia istri kamu!" Seru Aurel tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Kesayangan Gus Zizan ( The End )
RomanceZahira Almira As-Shalwa seorang gadis cantik dengan sifat bar bar nya yang sangat menyusahkan orang lain namun juga membantu orang lain dengan sifatnya itu. Karena mengikuti ayahnya yang akan pindah ke Jakarta Zahira atau di panggil dengan Zira, gad...