Bonus Chapter
*Selamat Membaca*
***
Brak
Meja terbelah dua, dan menjatuhkan barang-barang yang berada diatas meja tadi.
Mata Emi terbelalak melihat tindakan (Y/N) yang penuh amarah. Shinichi memang telah mengingatkan bahwa ibunya akan marah.
Hanya tidak menyangka, akan seseram ini!
Shinichi yang baru saja tiba, ketakutan setengah mati. Shinichi khawatir jika ibunya akan menyerang Emi. Akhirnya Shinichi bergerak refleks melindungi Emi, dengan berdiri dihadapannya.
(Y/N) melihat tindakan Shinichi yang langsung memasang badan sebagai perisai Emi, sangat marah!
Apa dia lebih memilih kekasihnya daripada ibunya?!
Shinichi!
Kamu putra tidak berbakti!!
Akhirnya (Y/N) merasakan perasaan yang sama dengan ayahnya Danzo. Saat itu, Danzo juga tidak berdaya pada putrinya yang suka menentangnya dimana-mana~
"Shinichi! Ku peringatkan sekali lagi! Jika kamu masih berdiri disana, aku akan melumpuhkan mu"desis (Y/N) marah.
"Ibu... dengarkan penjelasan ku dulu! Aku bisa menjelaskannya "mohon Shinichi dengan tatapan sendu.
(Y/N) tersenyum sinis, apa kamu pikir akan ada kompromi?
Dia adalah cucu dari Homura!
Homura telah berbuat kesalahan yang tidak akan pernah dimaafkannya!
Jika saat itu dia tidak bergerak cepat, maka Shina mungkin telah mati!
Kamu sebagai kakak Shina, membelanya?!
"Ibu aku..."
(Y/N) mengabaikan pembelaan Shinichi dan menyerang Shinichi dengan ganas tanpa celah sedikitpun.
Shinichi berkeringat dingin, dia tau ibunya kuat. Hanya tidak menyangka sekuat ini, dia tidak yakin berapa lama akan menahan serangan ibunya.
"Emi pergi! Pergi dari sini!!"usir Shinichi yang merasakan sebentar lagi akan ada bahaya.
"Hehehehe.... Kamu memperingatkan musuh ku untuk kabur? Sungguh anak tidak berbakti"dengus (Y/N), dan melesat kearah Emi.
"Tidak! Emi!!!"seru Shinichi ketakutan.
(Y/N) menyambar kerah Emi, dan menariknya keluar dari kediamannya. Setelah itu, dia melemparkannya didepan gerbang kediamannya.
"Ku peringatkan, jangan mendekati putra ku. Kamu tidak pantas bersamanya"(Y/N) mengabaikan tatapan kesedihan Emi, dan menarik Shinichi untuk memasuki kediaman.
Shinichi melirik Emi untuk terakhir kalinya, dan akhirnya mengikuti ibunya untuk masuk.
Disisi lain, Emi menatap kepergian Shinichi dengan pandangan kabur, karena tertutupi oleh butiran air mata.
Dari awal hingga akhir, dia selalu sendirian. Ayahnya selalu minum-minum karena stres, ibunya selalu marah-marah dan meratapi kemalangan memilih ayah sebagai suaminya, lalu kakak laki-laki jarang pulang, karena membersihkan kekacauan ayah dan ibu.
Itu benar...
Ayah selain selalu minum-minum, dia juga kecanduan judi. Lalu ibu selalu gila shoping, banyak utang yang perlu dibayar.
Karenanya...
Kakak Edo sangat sibuk, dan dia hanya dibiarkan sendirian tanpa ada yang menemaninya.
Awalnya dia pikir Shinichi bisa menjadi pasangan yang mengobati semua kesepian ini, dia tidak masalah jika Shinichi hanya ninja sipil biasa.
Tapi...
Lagi-lagi takdir mempermainkan mereka, Shinichi bukan ninja biasa.
Identitasnya sangat luar biasa, sehingga Emi kewalahan.Meskipun begitu, Emi yang terlanjur jatuh hati padanya, akhirnya memilih menjadi pemberani dengan mendatangi kediaman (Y/N).
Sayangnya semuanya, lagi-lagi sia-sia...
Apa dia memang tidak pantas bahagia?
Ini menyedihkan...
Aku benci kehidupan ini!
***
"Bicara denganku! Kenapa kamu tiba-tiba memiliki hubungan asmara dengan anak itu?!"(Y/N) menampar meja sekali lagi untuk melepaskan amarahnya, tapi kali ini tangannya ditahan oleh Shusui.
"Jangan lakukan itu, tangan mu akan terluka"nasehat Shusui, dan menarik kedua tangan (Y/N) kepangkuannya.
"Lalu jika kamu marah-marah terus, Shinichi tidak akan mengatakan kebenaran karena takut pada mu yang seperti singa betina"lanjut Shusui dengan bercanda.
"Hmph!"(Y/N) mendengus tidak puas, dan menoleh kesamping merajuk.
Apaan?!
Siapa yang singa betina?
Hmph!
Kamu bajingan!
Gagak jelek!
(Y/N) mengumpat dengan indah, tentunya umpatan itu tidak diketahui Shusui, karena diucapkannya didalam hati.
"Jadi ayo ceritakan perlahan-lahan, bagaimana kamu bertemu dengannya dulu"Shusui bertanya dengan nada lembut, dan tidak berpihak pada siapapun.
Shinichi ragu-ragu sesaat, dan akhirnya memutuskan untuk menceritakan kebenarannya. Shusui mengangguk mengerti, jadi begitulah ceritanya.
"Mungkin saja ini konspirasi kan? Dia mencoba menjebak putra ku untuk balas dendam!"sarkas (Y/N).
Shusui mencubit pipi (Y/N) memintanya diam, dan tidak berbicara dulu.
"Apa kamu mencintainya?"tanya Shusui dengan tenang.
"Iya"jawab Shinichi tegas.
"Kamu!!!"geram (Y/N) ingin meledak lagi, tapi Shusui menahannya dengan pelukan. Sekarang wajah (Y/N) berada dipelukan Shusui, dalam artian lain. (Y/N) akan kesulitan untuk berbicara dan berkomunikasi.
"Jika kamu mencintainya, akan banyak rintangan kamu hadapi. Aku pasti tidak masalah dengan ini, tapi bagaimana dengan ibu mu? Kakek Danzo atau Kakek Shinji? Lalu apakah pihak keluarga Mitokado menerima hubungan kalian berdua?"Shusui tanpa ampun menyebutkan ribuan rintangan pada putranya.
Shinichi tersenyum sebagai tanggapan."Ayah memiliki keberanian untuk jatuh cinta pada ibu yang merupakan anak dari Kakek saat itu, lalu apa menurut ayah, aku tidak seberani ayah?"
"Masuk akal, lalu coba dan yakinkan semua orang. Kamu harus tau, tidak ada yang mendengar ucapan orang lemah. Buktikan jika kamu memiliki kekuatan untuk merebut Emi ke-pelukan mu. Itu saja, sekarang pergi dari sini! Ibu mu akan meledak"
Shinichi tertawa mendengar candaan ayahnya, dan berlari pergi.
(Y/N) yang telah bebas dari pelukan Shusui, memberikan tatapan membunuh pada Shusui.
"Uchiha Shusui! Kamu semakin berani sekarang..."
Shusui yang mendapatkan sesi omelan kala itu, hanya menggaruk pipinya malu. Sambil berulangkali meminta maaf.
***
Bersambung~
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto: Menjadi Putri Shimura Danzo (Shusui x Reader) - [END]
ФанфикUntuk beberapa saat, Shimura (Y/N) ingin mengeluh diam-diam. Ini sangat sulit ~ kenapa dia harus menjadi Putri dari Kegelapan Konoha? Tidak ada hal baik yang berhubungan dengan bintang bencana ini~ Ngomong-ngomong ini cukup menyenangkan karena seti...