Bonus Chapter
Terima kasih sudah membaca karya ini~
Sebelum membaca budayakan vote
*Selamat membaca*
***
"Ah~ ketahuan deh~"canda (Y/N) dengan senyuman lucu.
Konan dan Jalan Deva menatap (Y/N) dengan tatapan dingin. Tidak ada yang tertawa atas leluconnya yang garing...
"Ayolah~ kenapa kalian sangat serius? Bagaimana jika kita berbincang-bincang dahulu?"tanya (Y/N) dengan senyuman santai.
Ninja-ninja Iwagakure dan Konohagakure, entah kenapa berhenti bertarung semenjak (Y/N) muncul. Mereka diam-diam mundur masing-masing.
Ninja Iwagakure bergerak kebelakang anggota Akatsuki. Sedangkan ninja Konohagakure berhenti tepat dibelakang Danzo.
(Y/N) melompat santai kebawah, lalu berjalan kearah Danzo. Saat sampai dihadapan ayahnya. Dia mengulurkan tangannya ke pundak ayahnya.
Cahaya kemerahan terang muncul dan memasuki tubuh Danzo. Perlahan-lahan luka-luka ditubuh Danzo menghilang tanpa bekas, seolah-olah tidak ada luka yang terjadi di sana. Hanya bekas darah dan koyakan pakaiannya yang tersisa.
"Sembuh?!"seru salah satu ninja Konoha.
"Bagaimana bisa?!"mereka semua terheran-heran dengan keajaiban itu.
"Kenapa kamu disini?"tanya Danzo muram.
Awalnya dia tidak masalah mati sendirian disini, tapi tiba-tiba anaknya muncul disini.
Bagaimana dia tidak marah?
Mereka sangat berbahaya, dia bahkan tidak yakin bisa selamat dari sini. Sekarang anak bodoh ini, malah datang kesini!!
Danzo sangat marah hingga ingin memukulinya!!
"Ayolah ayah~
Kamu tau jika aku memang Putri yang pembangkang~
Tidak perlu terkejut begitu dong...."ungkap (Y/N) tanpa rasa bersalah sedikitpun."Hmph! Anak tidak berbakti!"dengus Danzo marah.
"Karena kamu datang mengantar nyawa. Maka aku akan dengan baik hati, mengantar kalian... Ayah dan anak ke neraka!"dengus Jalan Deva, sambil merentangkan tangannya untuk memberikan gravitasi tolakan.
"Shinra Tensei"gaya tolakan meluncur dari tangan Jalan Deva.
(Y/N) membuat serangkaian gerakan, lalu sebuah dinding pelindung melingkari dirinya serta ayah, dan ninja-ninja Konohagakure.
Shuaaa
Hembusan angin sangat kencang terdengar, batu-batuan serta pohon terbang akibat Jutsu Jalan Deva.
Jalan Deva menatap (Y/N) dengan pandangan muram. Tidak menyangka jika ada seseorang yang dapat menahan serangan ini...
Sepertinya Putri Danzo tidak boleh dianggap enteng.
"Apa hanya ini?~"(Y/N) mengejek Jalan Deva tanpa peduli dengan wajah muram lawannya.
"Hei! Bukankah kamu sangat bangga dengan kekuatan mu. Bagaimana jika kita bertaruh?"tantang (Y/N) dengan ekspresi percaya diri.
(Y/N) berniat untuk menjebak Nagato, sehingga dia mundur dari misi menghalangi Konohagakure.
(Y/N) masih tidak yakin jika kekuatannya akan bisa membunuh Nagato dalam keadaan selamat. Jika ini pertarungan hidup dan mati, kemungkinan hasil yang didapatkan adalah kedua belah pihak mati bersama.
Jadi dari pada melakukan pertarungan yang memiliki hasil menyedihkan dan tidak diterimanya, lebih baik membuat sedikit jebakan...
Jebakan yang akan dimasuki Nagato dengan kedua kakinya sendiri. Meskipun itu jebakan, dengan tempramen Nagato yang mengaggap dirinya Dewa~
Maka dia tidak akan menarik kata-katanya lagi~
"Sepakat! Apa yang kita lakukan? Lalu jika aku menang... Aku ingin nyawa mu!"desis Jalan Deva.
Danzo mengepalkan tangannya, dan menatap kejam pada Jalan Deva. Dia sangat ingin mencabik-cabik bajingan ini! Beraninya dia mengincar nyawa anak ku, didepan ku, Shimura Danzo. Percaya atau tidak!!
Aku akan membuat mu menyesal dilahirkan...
"Mudah saja~"(Y/N) tersenyum lembut, dia meletakkan tangannya di tanah. Akhirnya dua buah batu besar berada dihadapannya...
"Untuk apa batu?"heran Jalan Deva.
"Mudah saja... Mari kita lemparkan sejauh-jauhnya, dan mari lihat fisik siapa yang lebih baik~"
"???"Jalan Deva memiliki tanda tanya besar dikepalanya.
Melempar batu?
Bukankah semua orang dapat melakukannya, selama dia menggunakan chakra?
Lalu apa yang membuat ini istimewa?
"Ayo! Kenapa kamu tidak melemparkannya?"tanya (Y/N) dengan senyum lucu.
Jalan Deva menekan keraguan dihatinya, dan melemparkan batu itu pada jarak yang sangat jauh....
Sampai-sampai tidak ada yang dapat berkata-kata, karena batu itu nyasar disalah satu gunung, hingga membuat gunung itu berlubang.
"Aku sudah melakukannya? Bagaimana dengan mu?"tanya Pain.
(Y/N) dengan santai mencoba melemparkan batu itu dengan kekuatan fisiknya, sayang sekali... Batu itu hanya bergerak beberapa inci~
Sudut mulut Jalan Deva bergetar, apa artinya ini?
Kenapa dia tidak berusaha sekuat tenaga melemparkannya?
"Jadi apa ini artinya Jalan Deva yang menang?"tanya Konan sambil menatap (Y/N) hati-hati.
"Hah... Kapan aku mengatakan dia menang? Bukankah aku yang menang?"tanya (Y/N) dengan ekspresi kebingungan.
"Shimura (Y/N)! Jangan main-main!!"geram Konan.
"Aku tidak main-main, pertandingan ini menilai siapa yang lebih jauh..."ungkap (Y/N) tanpa dosa.
"Bukankah Jalan Deva yang paling jauh?!"marah Konan.
"Itu benar~"
"Terus kenapa malah kamu yang menang?!!!"jerit Konan tidak terima.
"Emm... Bukankah aku bilang, mari nilai kekuatan fisik siapa yang lebih kuat? Jadi pada intinya, meskipun kita melihat siapa yang lebih jauh lemparan batunya. Kita juga diharuskan menggunakan kekuatan fisik, tanpa chakra~ Lalu Jalan Deva menggunakan chakra, yang artinya aku yang menang. Aku hanya menggunakan kekuatan fisik ku saja~"jelas (Y/N) dengan senyuman licik.
Jalan Deva menatap muram pada gadis menyebalkan ini. Ini adalah pertama kalinya dia ditipu.
"Jalan Deva"bisik Konan tidak terima pada kelicikan Putri Danzo.
"Heh... Apa ini yang dinamakan ayah dan anak? Kalian berdua sama-sama licik"ejek Jalan Deva tanpa ampun.
Sayang sekali, (Y/N) tidak peduli dengan ejekannya. Dengan murah hati, dia menerima pujian itu~
"Terima kasih, atas pujiannya"
Sudut mulut ninja Konohagakure dan ninja Iwagakure bergerak-gerak, mereka memiliki pemahaman yang sama. Putri Danzo adalah orang yang tidak tau malu.
Dia menghina! Bukan memuji! Untuk apa kamu berterima kasih?!
"Kamu?!!"marah Konan seolah ingin memukulinya.
"Hentikan! Aku sudah berjanji padanya, ayo pergi!"Jalan Deva langsung berjalan pergi di ikuti oleh Konan.
Ninja-ninja Iwagakure ketakutan, jika anggota Akatsuki mundur, maka mereka sebagai ninja musuh Konohagakure, pastinya akan ditangkap atau bahkan dihabisi!
"Jangan biarkan Ninja Iwagakure kabur!!!"Danzo memerintahkan seluruh pasukan mengejar ninja-ninja Iwagakure, dan menangkap sebanyak mungkin, untuk ditukar dengan manfaat Konoha.
Akhirnya perang dengan Desa Iwagakure, untuk saat ini...
Kemenangan berada di pihak, Konohagakure.
***
Bersambung ~
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto: Menjadi Putri Shimura Danzo (Shusui x Reader) - [END]
Fiksi PenggemarUntuk beberapa saat, Shimura (Y/N) ingin mengeluh diam-diam. Ini sangat sulit ~ kenapa dia harus menjadi Putri dari Kegelapan Konoha? Tidak ada hal baik yang berhubungan dengan bintang bencana ini~ Ngomong-ngomong ini cukup menyenangkan karena seti...