Surprise for "Them" (2)

176 18 0
                                    

Vibe for this chapter:

Vibe for this chapter:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©walkerfiance2024

Peter membeku. "Mati aku.", Ia 'kenal' wanita itu.

-----

Raut wajah Peter bahkan tidak bisa di tebak. Kemeja flannel yang Ia pakai terlihat sangat kusut. Seperti wajahnya. Ia tidak menyangka wanita ini kembali padanya. Disaat-saat dia bahkan tidak memikirkan wanita itu. Bagaimana jadinya? Peter bahkan berfikir apakah baik jika kembali bersama wanita ini.

Para anggota basecamp memilih untuk diam didalam kamar para wanita di lantai satu kalau-kalau terdengar kekerasan mereka bisa langsung bertindak. Bukan mereka merasa Peter akan melakukan kekerasan, namun hanya berjaga-jaga jika ada sesuatu hal yang tidak baik terjadi. Setidaknya mereka bisa menguping sedikit dari percakapan Peter dan gadis itu. Haha.

Peter duduk bersandar, tatapan mata siaga nampak jelas dari wajahnya. Didepannya wanita itu menunduk, jari jemarinya bahkan memperlihatkan kegugupannya.

"Kenapa kau mendatangi ku?" Tanya Peter, membuat wanita itu mendongakkan kepalanya untuk menatap Peter.

"Peter, aku-- aku..Uhm, aku-"

"Kau mau bilang kalau--"

"Aku hamil." Kata gadis didepannya ini.

Peter membeku, matanya bergetar mencoba untuk fokus dengan apa yang Ia baru saja dengar, "Jangan bercanda."

"Aku hamil, Peter."

Peter mencoba menatap gadis didepannya ini untuk memastikan apa benar apa yang dikatakannya. Ingin sekali telinganya salah mendengar. Nafas Peter berhenti sejenak, Ia tak habis pikir, "Apa? Apa yang kau katakan?"

"Aku hamil Peter. Hamil. Apa kau tidak mendengar--" Gadis itu berseru, sementara Peter mendecak.

"Lalu apa? Kau akan bilang itu adalah anakku? Itu konyol. Kau bilang aku hanyalah anak kecil yang kebetulan menyukai mu." Amarah Peter tertahan.

"Peter. Bukan itu yang aku maksudkan. Tapi-- kita berhubungan seks beberapa bulan yang lalu. "

"Itu tidak berarti bahwa janin yang ada di dalam perutmu adalah bayiku."

"Apa yang kau bicarakan. Kau mencoba mengatakan bahwa aku berhubungan seks dengan pria lain?"

"Lalu apa? Chhh-- Kau bahkan mencomblangkan ku dengan siswi High School. Lucu sekali. Ya karena itu aku bahkan harus kencan dengan siswi itu." Peter mengingatkan perlakuan wanita ini. Peter dianggap anak bocah yang tidak punya perasaan.

"Itu karena aku menyayangi mu Peter. Tapi--- Tapi karena aku merasa tak pantas untukmu. Aku berusaha melepaskanmu. Karena aku merasa tidak pantas."

"Oh, ayolah Celine. Kau bisa mengatakan itu sekarang. Itu sudah lewat. Dan maaf aku tidak akan percaya perkataanmu. Kau boleh pulang. Dan ya, jangan hubungi aku lagi." Peter berdiri dan melenggang meninggalkan Celine sendiri yang sudah tersedu-sedu menangis.

Rainbow (00liners)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang