Epilog

1.6K 217 33
                                    

Wawancara

Para TKW (Tenaga Kerja Wanita) Indonesia sering digadang-gadang sebagai pahlawan devisa. Namun, minim sekali perhatian yang diberikan kepada mereka ketika mereka ingin kembali ke tanah air. Sulitnya mencari pekerjaan di tanah air, membuat banyak para wanita memutuskan untuk merantau ke luar negeri, bekerja sebagai TKW. Setelah bertahun-tahun bekerja di luar, banyak dari mereka ingin kembali ke Indonesia. Pertanyaannya,pekerjaan apa yang bisa mereka kerjakan setelah mereka kembali?

Edisi kali ini kita akan berbincang dengan Ibu Febe Chua, pendiri Hati Ibu, sebuah yayasan yang mempersiapkan kepulangan para TKW kembali ke Indonesia.

Selamat Pagi Ibu Febe,

Pagi.

Bisa ceritakan apa yang membuat ibu membuat Yayasan Hati Ibu?

Saya mulai terlibat kelas TKW ketika saya pindah ke Singapore 12 tahun yang lalu. Waktu itu, saya melihat sulitnya bagi para TKW yang hendak kembali ke Indonesia untuk mendapat penghasilan yang bisa mensupport keluarga mereka jika mereka kembali ke Indonesia.

Apa yang membuat Yayasan Hati Ibu berbeda?

Sudah ada banyak pelatihan di sana sini, tapi menurut saya tidak ada yang comprehensive. Ada yang memberikan pelatihan bisnis, tetapi mengikuti pelatihan bisnis dengan menjalankan bisnis adalah dua hal yang sangat berbeda.

Yayasan Hati Ibu adalah platform untuk membantu para TKW dengan berkesinambungan.

Bisa dijelaskan dengan lebih rinci?

Ada empat tahap utama yang akan dilewati para TKW . Yang pertama tahap perencanaan. Di Singapore, biasanya tahap ini mulai dari 6 bulan sampai 1 tahun sebelum mereka kembali. Di tahap ini para TKW akan memilih kira-kira lini bisnis F&B mana yang akan ditekuni. Kamu menyediakan tiga lini bisnis Franchise, yang pertama berjualan mie dan nasi goreng, kedua Dim Sum Halal, ketiga bisnis minuman.

Di tahap ini pula, para TKW akan didampingi untuk menghitung berapa modal yang diperlukan, bagaimana cara membuat laporan keuangan, bagaimana cara mengatur perputaran uang.

Tahap persiapan, tahap ini dimulai ketika TKW mulai kembali ke Indonesia. Mereka akan dikirim untuk mengikuti pelatihan menjalankan usaha selama 2 bulan. Jika sudah, mereka akan dikirim magang di usaha yang juga dijalankan oleh mantan TKW. Jadi ini akan terjadi peer mentoring. Proses magang selama 3 bulan. Jadi total tahap persiapan 5-6 bulan.

Tahap eksekusi. Mereka kembali ke daerah masing-masing dan mulai menjalankan usaha. Selama setahun pertama, mereka akan didampingi oleh tim kami. Baik dari segi menjalankan usaha, maupun marketing. Memasuki tahun kedua, pendekatan akan berganti. Jika di tahun pertama, tim kami yang aktif mendatangi, maka di tahun kedua, pihak TKW yang akan mendatangi kami jika mereka mengalami kesulitan.

Tahap terakhir adalah, Giving Back. Jika usaha sudah berjalan dengan lancar, di tahun kelima ke atas, TKW bisa ikut serta kali ini menjadi mentor, untuk rekan-rekan mereka yang baru kembali.

Bagaimana jika modalnya tidak cukup?

Sampai ke titik BEP, Breakeven Point, Yayasan Hati Ibu memberikan pinjaman lunak dengan bunga sangat rendah untuk memulai usaha. Bisa juga 1 outlet modalnya patungan dari beberapa TKW.

Sedangkan di tahap persiapan mereka menerima gaji.

Wah programnya detail sekali ya. Siapa saja pihak-pihak yang membantu anda?

Di Singapura, saya dibantu oleh suami saya, David Chua dan mama mertua saya, Mama Irma. Selain itu kami juga ada tim full time maupun part time.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PhiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang