Bab 2

12 3 0
                                    


Saat Dhira berjalan keluar gerbang sekolah, sebuah motor Vespa LX putih melintas hampir melewatinya. Sarah yang saat itu dibonceng oleh Fadly menggunakan motor Vespa LX putih tersebut langsung menyapa Dhira sambil melambai.

"Ra, pulangnya hati-hati ya."

"Iya. Kak Sarah juga hati-hati ya." Dhira membalas lambaian tangannya.

Fadly yang mengenal suara Dhira sekilas menoleh kepadanya. Dhira berusaha tersenyum dan mengangguk kepadanya. Tapi Fadly tidak meresponnya. Dia langsung melihat kembali kejalan dan melajukan motornya meninggalkan Dhira.

***

Dhira datang lebih awal sore ini, suasana di GOR masih sepi, baru ada beberapa Sabeum dan Taekwondoin yang datang.

Dhira langsung mengganti pakaian sekolahnya dengan seragam latihannya. Kacamatanya ia lepas dan rambut panjangnya ia kuncir kuda agak ke atas. Tak lupa sabuk merah yang langsung melingkar di pinggangnya.

Dhira melakukan pemanasan bersama salah satu Sabeum dari Clubnya yang ditunjuk untuk melatih Dhira dan satu lagi Taekwondoin yang berasal dari sekolah lain yang belum ditemui Dhira karena hari ini adalah hari pertama latihan gabungan.

Tekwondoin dari Club lain sudah mulai berdatangan dan berkumpul dilanjut dengan pemanasan masing-masing sebelum latihan gabungan dimulai.

"Dly.. " Sabeum bernama Riki, yang sedang menemani Dhira pemanasan memanggil seseorang yang saat ini berada di pinggir lapangan.

Dhira tidak dapat melihat dengan jelas orang yang dipanggil karena dia sedang tidak memakai kacamatanya saat ini. Tapi saat orang yang dipanggil mulai mendekat dan berdiri disebelah Dhira, membuatnya langsung mengenali siapa orang yang dimaksud.

"Ini kenalin, tim Club kita dari SMA lain. Dhira. Dhira ini Fadly, Fadly ini Dhira." Dhira tak sengaja membuang muka sekilas karena tidak percaya dengan apa yang saat ini samar-samar dilihatnya. Tapi kemudian dia menoleh lagi melihat Fadly dan berkenalan tanpa berjabat tangan, hanya sedikit mengangguk dan tersenyum.

'Kok dia satu Club sama aku tapi baru liat sekarang? Harusnya kan sering ikut Latihan gabungan satu Club.' Pikir Dhira.

"Kalian latihan bareng dulu ya, Sabeum mau bertemu Sabeum Nim untuk pengarahan." Dhira dan Fadly mengangguk.

"Lo udah pemanasan?" Tanya Fadly. Dhira hanya mengangguk.

"Kalo gitu gue pemanasan dulu, abis itu kita latihan tendang." Fadly langsung meninggalkannya dan berlari keliling lapangan.

'Apa kak Fadly ga tau aku siapa? Kirain dia bakal marah dan bahas yang tadi di sekolah.' Dhira masih berkutat dalam pikirannya sambil melakukan pendinginan menunggu Fadly selesai berlari keliling lapangan.

Dua jam kemudian latihan gabungan selesai. Dhira sangat tidak fokus hari ini hingga beberapa kali ditegur oleh Sabeum Riki. Bagaimana Dhira bisa fokus jika ada Fadly disini?

Tapi Dhira berjanji kepada dirinya sendiri untuk selanjutnya dia akan berusaha lebih fokus dan mengabaikan kehadiran Fadly karena pertandingan ini sangat penting untuknya.

Dhira mengganti seragam latihannya dengan rok sekolah dan kaos biasa yang dilapisi oleh jaket parasut hijau. Rambutnya masih dikuncir seperti saat latihan.

Dhira berjalan keluar dari GOR untuk pulang. Begitu akan keluar dari gerbang, dari arah belakang ada yang membunyikan klakson motornya dan menghampiri Dhira.

"Lo pulang kemana? Ayo bareng." Dhira tidak percaya dengan yang didengarnya. Fadly mengajaknya pulang bareng, gak salah? Tapi Dhira langsung menolak.

"Terima kasih, Kak. Aku pulang sendiri ajah." Jawab Dhira dengan suara agak serak karena tadi sempat berteriak-teriak saat latihan.

"Naik." Fadly memerintahnya sambil memakaikan helmnya ke kepala Dhira.

"Ya?" Dhira masih bingung. Bukannya tadi dia sudah menolak ajakannya.

"Ayo. Entar keburu ujan." Katanya sambil menunjuk keatas. Dhira ikut memperhatikan langit malam yang baru ditunjuk Fadly. Benar saja sudah ada kilatan petir beberapa kali di langit.

"Gapapa nih, Kak?" Dhira mencoba memastikan kembali ajakan Fadly karena takut di prank olehnya.

"Iya, buru." Dhira langsung menaiki motor Fadly dengan hati-hati.

"Rumah lo kearah mana? Gue ke Kemang."

"Kalo gitu nanti turunin di McD Kemang ajah, Kak." Fadly mengangguk dan melajukan motornya menembus keramaian jalan raya.

"Lo sekolah di SMA Asri?" Dhira mengangkat kedua alisnya tidak percaya dengan pertanyaan Fadly. Bagaimana dia tahu kalau Dhira sekolah disana?

"Gue liat dari rok yang lo pake, motifnya mirip seragam SMA Asri." Fadly mencoba menjelaskan bagaimana dia mengetahui kalau Dhira bersekolah disana.

"I.. Iya, Kak." Jawab Dhira tiba-tiba gugup.

"Berarti lo ikut ekskul gabungan minggu depan bareng sekolah gue, SMA Patriot?" Tanpa sadar Dhira menahan nafasnya, dia lupa kalau nanti akan ada ekskul gabungan Taekwondo dengan SMA Patriot yang membuatnya harus bertemu kembali dengan Fadly yang seharusnya dia hindari.

"I.. Iya, Kak." Jawab Dhira lagi-lagi gugup. Fadly mengangguk beberapa kali.

"Gue tunggu kedatangan lo."

-----

Wingzzzz.....

Cerita ini sudah tamat loh di KaryaKarsa dengan judul sama.

Cari nama akun @wingz35 atau judul karya High School Love Story?

Enjoy!

Boleh banget nih diklik gambar bintang di kiri bawah sebagai bentuk apresiasi.. makasih 😊🙏

High School Love Story?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang