part. 1

826 83 3
                                    

Cerita ini dimulai dengan pertengkaran hebat sepasang suami istri yang telah emiliki 3 orang anak.

Sang istri mengamuk hebat saat suaminya pulang dan membawa seorang bayi.


Tak jelas dari mana bayi ini berasal, anak siapa bahkan belum di beri nama.

Yang pasti sang suami di perintahkan oleh boss nya untuk membuang bayi ini. Karena tidak tega, akhirnya bapak itu membawanya pulang.


Penghasilan pas-pasan suaminya dan membawa satu bayi lagi untuk dibiayai membuat nyonya rumah itu naik pitam.

Bayi yang akhirnya diberi nama Park Jimin itu tumbuh dengan banyak siksaan dan penolakan, karna di besarkan atas dasar keterpaksaan.

Dimarahi, dipukul atau di jahili oleh 3 orang kakak angkat nya, adalah makanan sehari-hari Jimin.

Menjalani hari-hari yang keras dan menakutkan, begitulah dia tumbuh.

Dan memang begitulah cara kerja dunia, ketimpangan kadang tak dapat di pahami.

Sementara ditempat lain, bayi lain di lahirkan dengan sendok dan garpu emas di tangan nya.

Dilahirkan di keluarga kaya, dipenuhi kasih sayang dan tak kekurangan satu apapun.

Tuan muda Min Yoongi, tercatat sebagai konglomerat sejak lahir. Pewaris tunggal dari pemilik kerajaan bisnis terbesar di Korea.
Anak yang dinantikan bertahun - tahun kehadiran nya.

Dibesarkan dirumah megah dan luas. Yoongi bebas berlarian kesana kemari dengan pengawasan puluhan pelayan.

Meski dengan resiko tinggi karna sakit bawaan nya, perempuan itu memilih tetap mempertahankan
janinnya dan melahirkan Yoongi.

Sejak melahirkan Yoongi, eoma nya terbaring koma. Resiko yang memang sudah di prediksi dokter.

Appa Yoongi yang seorang pebisnis sukses terus mendesak istrinya untuk melahirkan keturunan sebagai pewarisi semua kekayaan nya dan meneruskan kerajaan bisnisnya.

Dia mengabaikan prediksi dokter tentang kesehatan istrinya yang beresiko melahirkan bayi, karena berfikir uang bisa membayar kesehatan istri nya.

Namun istrinya koma dan tak kunjung bangun semenjak melahirkan Yoongi.

Yoongi tumbuh sempurna walaupun tanpa pengawasan eoma nya.

Bersekolah dan bermain seperti anak lain, walaupun harus puas hanya dengan pengawasan pelayan.

Beruntung Yoongi memiliki seorang ayah yang sangat memperhatikan dan menyayangi nya. Walaupun selalu sibuk bekerja, tapi appa selalu menyempatkan menemani Yoongi setiap harinya.

Setiap pagi, ketika hendak memasuki gerbang sekolah, Yoongi selalu melihat seorang anak berdiri memengang jeruji pagar, tapi dia tak pernah memasuki pekarangan sekolah.

Jimin yang tak pernah di sekolah kan, setiap hari dia akan datang untuk mengintip anak-anak lain yang sedang belajar, karna dia sangat ingin bersekolah

Awalnya Yoongi hanya menatap kasihan pada Jimin, tanpa pernah menegurnya.

Beberapa tahun terus melihat Jimin tiap pagi, tak jarang Yoongi memberikan roti yang di bawanya dari rumah sengaja untuk di berikan pada Jimin.

Jimin terbiasa menerima apa pun makanan yang di berikan Yoongi tiap pagi, selalu tersenyum dan membungkuk berterima kasih, walaupun Yoongi sama sekali tak pernah menyapa atau bahkan sekedar membalas senyum nya.

Yoongi selalu diam dengan wajah datarnya. Menyerah kan roti sambil tetap berjalan melewati Jimin. Tatapan nya dingin dan tajam.

Siang itu Jimin sengaja menunggu Yoongi di gerbang sekolah, karna dari Yoongi pertama masuk sekolah, sampai sekarang sudah hampir tamat Sekolah Dasar, mereka bahkan belum berkenalan sama sekali, walaupun bertemu tiap hari.

Yoongi menunggu sopir dan pelayan rumah yang akan menjemputnya.

Menatap dingin pada Jimin yang senyum-senyum padanya.

Yoongi yang pendiam tidak terbiasa berinteraksi dengan orang lain walaupun sudah tiap hari bertemu
Jimin.

"Hai" sapa Jimin dengan senyum.

Yoongi hanya diam dan menatap Jimin

Cukup lama memasang wajah keheranan lalu Yoongi bersuara.

"kenapa ?"

"ooh, itu. Mmm, aku datang untuk mengucapkan terima kasih, karna kamu sering memberi ku makanan"

Jawab Jimin masih dengan wajah yang penuh senyum.

Yoongi memperthatikan anak didepannya itu, tersenyum yang terlalu

di paksakan, sedangkan wajahnya terlihat seperti habis menangis.

"emmm, mulai besok aku mungkin gak akan datang kesini lagi" lanjut Jimin.

"kenapa?"
Tanya Yoongi singkat.

"Karna sore ini appa, akan mengantarkan ku ke panti asuhan" Jawab Jimin dengan wajah sedih

Belum sempat Yoongi menjawab, Sebuah mobil berhenti tepat disamping mereka, dan membuat fokus mereka berdua beralih ke arah mobil tersebut.

Jimin berfikir itu adalah mobil yang biasa tiap pagi mengantar Yoongi.

Tapi Yoongi ditarik paksa kedalam mobil itu oleh dua orang dengan pakaian jas hitam rapi dan kaca mata hitam.

Reflek Jimin berlari mencegah penculikan itu, berusaha mengalangi mereka menutup pintu mobil agar Yoongi tak bisa mereka masukkan ke mobil.

Ketegangan terjadi, tangan mungil Jimin cukup membuat penculik kewalahan.

Hanya beberapa menit, security sekolah dan pengawal pribadi Yoongi lengah.

Dan fatal akibatnya. Mereka kehilangan Tuan muda Min Yoongi.

Kediaman keluarga Min mencekam. Se isi rumah panik mendapat kabar

Tuan Muda yang sangat berharga Min Yoongi telah di culik.

Appa Yoongi mengerahkan
seluruh anggota nya untuk
segera menemukan Yoongi.

Entah sudah berapa lama, dan sudah berapa jauh mereka dibawa pergi.

Terbangun setelah pengaruh obat bius hilang, Yoongi dan beberapa anak lain berada diruangan gelap dan tertutup.

Rungan dengan pencahayaan redup itu panas dan pengap, melihat orang lain hanya seperti melihat bayangan.

Satu per satu anak-anak korban penculilan itu bangun dan ketakutan.

Yoongi sadar, melihat sekeliling san sangat ketakutan.
Di dadanya menempel tulisan K9.

Begitu juga semua anak yang ada didalam ruangan itu ditempeli angka didada mereka

Lalu mata Yoongi terhenti pada anak di sampingnya. Dengan no dada K8. Wajah yang tak asing, ya dia adalah anak yang setiap pagi Yoongi bawakan makanan

Mereka bertatapan dan sama-sama ketakutan.

"Kita dimana ?" bisik Jimin

Yoongi menggelengkan kepalanpelan.

Jimin mendekat pada Yoongi yang gemetar ketakutan, walaupun dia sendiri jiga sangat ketakutan.

- to be continued -

BLIND SUSPICION [YOONMIN] || ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя