part. 4

501 69 2
                                    

_
_
_

Direktur Min sangat percaya pada Jimin, keuangan dan semua operasional perusahaan dia percayakan pada anak muda yang seumuran dengan anak nya itu. berharap suatu saat Yoongi akan kembali dan menggantikan Jimin.

Direktur Min terlihat sangat serius di depat laptopnya, wajahnya berubah jadi sangat emosi. Meminta sekretarisnya untuk menyuruh Jimin menghadap padanya segera.
Jimin bergegas mendatangi ruangan direktur. Begitu sampai di hadapan Direktur, setumpuk kertas laporan dilemparkan kewajah Jimin dengan kasar oleh tuan Min. Jimin bingung dengan apa yang dilakukan atasan nya itu, walaupun hatinya sudah menduga kalau akhirnya Direktur Min telah mengetahui semua kecurangan yang dilakukan Jimin di belakang Direktur itu.

Penggelapan dana yang sudah di lakukan Jimin 2th terakhir dan dana dalam jumlah besar dialihkan ke rek pribadi Jimin di luar negri. Walaupun Jimin sudah melakukan nya dengan sangat rapi, tapi ternyata Direktur Min tetap dapat melacaknya.

"Apa yang kamu lakukan ?. Ternyata kamu tega menghianati ku, melakukan semua kecurangan ini di belakang ku" bentak Direktur Min.

Jimin hanya diam dan mematung mendengarkan semua sumpah serapah direktur Min yang diyakini sebagai ayah kandungnya itu.

"Mulai sekarang kamu di pecat, jangan pernah menampakkan wajah mu didepan ku lagi" bentak Direktur Min yang sangat kecewa

Tapi Park Jimin tak akan menyerah begitu saja, sungguh perjalanan panjang untuk sampai disini. Walaupun Namjoon memperingatkan nya untuk menaham diri, mengatur strategi sebelum mengungkapkan jati dirinya. Tapi posisi terdesak, Jimin tak punya pilihan lain.

Menangkap tangan Direktur Min yang memukulnya. Mengangkat kerah baju laki-laki paruh baya itu. "Tempat ku adalah disini, aku tak akan pergi kemanapun. APPA" Jawab Jimin.

Direktur Min terdiam mendengar Jimin memanggil nya dengan sebutan 'Appa'.

"Aku adalah anak kandung mu"

"Omong kosong apa yang kamu katakan ?"

"Apa kamu ingat Park Jiwoon ?. Perempuan yang kau jadikan pemuas nafsu mu karena istrimu koma semenjak melahirkan" Jelas Jimin.

"Park Jiwoon ?. Kamu anak park Jiwoon ?"

"Ya, aku terpaksa menggunakan marga ibu ku, karna kau membuang kami ?" Lanjut Jimin.

"Tidak, kamu bukan anak ku, Jiwoon tak pernah mengandung anak ku" Tegas Direktur Min.

Jimin mendorong kuat Direktu Min, melepaskan cengkraman tangannya dari leher appa nya itu. Lalu Jimin meninggalkan ruangan Direktur itu.

"Aku akan mencari bukti kalau kau bukan anak ku" Teriak Direktur Min. Namun Jimin mengabaikannya dan tetap berjalan meninggal kan ruangan itu.

Malam yang tenang di hotel megah itu, tapi tak setenang itu fikiran dan hati Direktur Min sang pemilik Hotel. Menaiki puncak gedung, dimana dia dapat menghirup udara dengan bebas, agar melegakan bongkahan yang menyumbat jantungnya. "Jiwoon, kenapa bisa dia adalah anak ku. Rencana apalagi yang kau rencanakan perempuan penghianat Park Jiwoon" Guman direktur Min menahan emosi.

Direktur Min pernah terlibat cinta dengan Park Jiwoon. Pesona sekretarisnya itu sulit d ihindari apalagi semenjak istrinya terbaring koma, dorektur Min sangat kesepian. Lama menjalin hubungan terlarang itu, dikertur Min membelikan Jiwoon rumah dan memenuhi semua kebutuhan nya.

Direktur Min mendapati Jiwoon sedang bercumbu di apartement yang dia belikan dengan seorang yang sama sekali tak asing oleh Direktur Min. Berselingkuh dengan Kim Namjoon yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Saat itu juga direktur Min meninggalkan mereka.

Jiwoon dan Nanjoom mengejar Direktur Min, berusaha menjelaskan bahwa yang dilihatnya adalah kesalahfahaman. Tapi Direktur Min tak peduli dan tetap pergi meninggalkan mereka.
Jiwoon juga mengendarai mobilnya mengejar direktur Min. Dan Namjoon juga mengikuti dengan mobilnya mengejar Jiwoon.

Sesampai dirumah direktur Min mendapat kabar mobil Jaewoon mengalami kecelakaan dan menyebab kan perwmpuan itu meninggal dunia.

Walaupun yakin bahwa Jiwoon tidak pernah mengandung anaknya, tapi tetap jadi pertanyaan bagi Direktur Min, kenapa sampai Jimin mengaku adalah anak nya.

Direktur Min teringat pada Yoongi, anak yang sangat dia sayangi.  Tak terbayangkan betapa kecewa nya Yoongi jika mengetahui berita ini. Yoongi yang terpuruk, pasti akan makin hancur. Direktur Mjn sangat merindukan Yoongi saat ini, menelephon Yoongi.

"Ya appa"

"Yoongia, maafkan appa yang banyak membuat mu kecewa" ucap Direktur Min yang tak kuasa menahan tangisnya.

"Appa. Apa ada masalah ?, kenapa menangis" tanya Yoongi karna mendengar suara tangis appa nya.

"Jika kamu mendapat kabar apapun tentang appa, jangan langsung percaya. Kamu harus percaya dengan yang appa katakan"

"Apa maksudnya ?" Jawab Yoongi yang tak faham dengan apa yang dikatakan appa nya.
Lalu appa nya tak menjawab lagi, walaupun panggilan itu masih tersambung.

"Appa..... Hallo.... Hallo... Appa..." tetap tak ada Jawaban.

Teriakan Histeris para tamu hotel berlarian. Melihat sesosok tubuh yang baru jatuh tepat di depan lobby Hotel.

Jimin sebagai Maneger Hotel berlari ke tempat kejadian. Tubuh Direktur Min tergeletak tak bernyawa tepat di depan nya. Jimin terpaku, bahkan seperti tak bisa bergerak melihat ayah kandung nya itu tak lagi bernyawa.
Sedih dan emosi. Walaupun dia membenci Direktur Min, tapi sebagai anak, jauh di dalam lubuk hatinya, Jimin menyayangi Direktur Min.
"Bukan ini yang ku ingin kan" batin Jimin. Sangat emosi mengetahui betapa appanya itu sangat pengecut dan memilih bunuh diri setelah mendengar pengakuan nya.

Yoongi menutup panggilan telephone yang tak lagi di jawab appanya, dan bersiap untuk tidur. Memaklumi appanya seorang yang sangat sibuk, sudah terbiasa appanya memutup panggilan begitu saja. Tak lama tertidur, pelayan membangun kan Yoongi, den memberi kabar kejadian yang baru menimpa appa nya.
Yoongi terduduk lemas, tak bisa berkata-kata. "Apalagi kali ini, lewat cara mana lagi takdir sanggup menyakiti ku" bisik Yoongi dalam tangisnya.

- to be continued -

BLIND SUSPICION [YOONMIN] || ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя