_
_
_"Tae, aku gak bisa pulang ke Korea sekarang, Jika benar Yoongi akan bertunangan, kedatangan ku hanya akan menggaggu mereka. Ku mohon pada mu biarkan aku disini"
"Jadi karna Yoongi ?. yang tidak sepele itu adalah masalah Yoongi ?. Sampai kapan rencana mu akan
membohongi ku?. Ada apa antara kamu dan Yoongi ?" Batin Taehyung."Jimina, aku benar-benar jatuh cinta kali ini, kehadiran mu disini membuat ku gak nyaman". ucap Taehyung dan lalu langsung pergi.
Meninggalkan Jimin yang makin bingung dengan sikap Taehyung."Ku pikir sedang membahagiakan mu, tapi ternyata aku sedang memenjarakan mu. Kenapa gak bilang kalau kamu mencintai Yoongi. Kenapa kamu memilih ikut dengan
ku jika hati mu bukan untuk ku" Gumam Taehyung.Ternyata Taehyung tak main-main dengan ucapan nya. Berhari-hari tidak pulang dan juga tak bisa di
hubungi.Tak ada pilihan lain, Jimin kembali ke korea. Setelah tak ada yang dapat dia lakukan di LA. Tak mengerti dengan sikap Taehyung yang membuangnya dengan cara begini.
Jungkook menjemput Jimin ke bandara lalu mengantarnya ke apartemen yang sudah di sewa Jungkook sebelum Jimin datang.
"Bagaimana kabar anda Manager ?"
Jimin tertawa mendengar sikap formal Jungkook. "Panggil saja hyeong, aku bukan lagi manager" jawab Jimin
"Kenapa gak balik lagi ke MY Hotel aja hyeong?"
Kembali berada di Korea aja sudah membuat Jimin tidak tenang, apalagi kembali ke MY Hotel.
Menempati apartemen yang di carikan Jungkook. Menghabiskan hari-hari sendiri, suasana yang berbeda dari saat di LA bersama Taehyung.
Jimin merasa sedikit lebih tenang, Setidaknya tak lagi mengadapi drama demi drama Taehyung setiap
hari.Makan, tidur, bangun dan makan lagi, kegiatan Jimin sehari-hari.
Tak jarang Jungkook datang berkunjung menemani Jimin makan malam atau sekedar mengobrol ringan.Karena walaupun tak terucapkan tapi Jungkook merasa khawatir melihat keadaan Jimin yang seperti
tak punya gairah hidup. Mengurung diri dirumah, bahkan tak ada keinginan untuk keluar berolah raga atau sekedar jogging di pagi hari.
Walaupun sering kali dia tertawa, tapi aura wajahnya sama sekali tak terlihat ceria.Setelah pertimbangan panjang, akhirnya Jimin memutuskan mengunjungi Jung Hoseok di penjara.
"Park Jimin. lama tak bertemu" ucap Hoseok
Jimin hanya diam dengan tatapan tajam nya. Tak tau untuk alasan apa dia menemui Hoseok hari ini, karna hatinya selalu merayu untuk menemui Park Jiwoon, tapi egonya menolak. Karna alasan itu Jimin berahir bertemu dengan Hoseok.
"Aku kehilangan eoma ku saat masih kecil, setelah appa ku menikahi eoma mu
perasaan ku sangat bahagia memiliki ibu pengganti yang menyayangiku"."aku sangat tersiksa melihat eoma menangisi makam putranya setiap saat. Jimina, kamu adalah alasan eoma
melompat sampai sejauh ini. Tolong jangan terlalu keras terhadapnya." Jelas Hoseok"Terimakasih telah menggantikan ku menjaganya.... Hyeong" jawab jimin
Jawaban Jimin membuat Hoseok terharu. "Terimakasih Jimina. Jika di kehidupan berikutnya kita di takdirkan bertemu lagi,
aku ingin jadi hyeong mu yang sesungguhnya dan akan selalu menjaga mu" Jawab Hoseok dengan mata
berkaca-kaca.Park Jiwoon sangat terharu melihat Jimin akhirnya datang menemuinya, setelah lebih kurang setahun dia menjalani hukuman.
"Terima kasih karna akhirnya menemui eoma Jiminie." ucap Jiwoon dengan air mata yang tak terbendung.
"oema hanya perlu tahu bahwa putra ku menjalani hidup dengan baik. Hanya itu harapan eoma saat ini. Tak adalagi keinginan lain selain melihat mu bahagia."
"eoma tau, sebanyak apa pun kata maaf tak akan merubah apapun. Hiduplah seperti yang kamu mau
dan bahagia" ucap Jiwoon."Seandainya dulu anda tidak mencintai laki-laki yang salah". terdengar suara berat Jimin.
Jiwoon menggelengkan kepalanya. "eoma tak pernah menyesali itu, karena oema memiliki mu. kalau ada yang perlu disesali, eoma sangat menyesali kecelakaan itu."
"andai tak terjadi kecelakaan itu dan eoma tidak terlambat menjemput mu. Eoma sudah berencana membawa mu pulang ke desa dan membesarkan mu
dengan sederhana, hanya kita dan bahagia" jelas Jiwoon.Jimin tak dapat berkata-kata, menyadari keras hatinya jelas adalah turunan dari Park Jiwoon.
Lalu memutuskan Juga menemui Kim Namjoon.
"Bagaimana kabar mu ?
"Hidupku jauh lebih baik sejak anda tak lagi menekan dan memukul ku" jawab Jimin.
"Hukuman terberat ku adalah mengingat bagaimana aku menyakiti putra ku sendiri" jawab Kim Namjoon.
"Tak ada lagi suara ambisius dan tatapan penuh amarah. Mungkin benar dia menderita karna penyesalan, tapi hati ku tetap tak bisa menerimanya" batin Jimin
"Yoongi beberapa kali mengunjungi ku. Dibanding menanyakan kenapa aku
membunuh appanya, dia lebih sering menanyakan penyesalan ku karena menyakiti mu, putra ku sendiri"Jimin menarik nafas dalam, berdiri di depan lapas. Ada rasa lega setelah menemui mereka, tapi tetap butuh waktu untuk melepaskan
dendam yang tersimpan dihatinya.melangkah menuju masa depan, Sudah waktunya melupakan semuanya. "Tidak ada yang salah dengan memaafkan, jika butuh waktu, maka aku akan menikmati waktu itu" gumam Jimin
Tak percaya dengan matanya, orang yang berdiri di hadapannya adalah
Jimin. Yoongi mendatangi lapas lagi setelah beberapa kali mendatangi Namjoon, kadang saat memikirkan Jimin dan tak punya jawaban. Yoongi berfikir bertemu Namjoon dan membicarakan Jimin mungkin ada membuatnya tenang.Hampir sebulan di Korea, tak ada tempat yang memungkinkan Jimin akan secara tak sengaja bertemu
Yoongi, tapi kenapa ternyata di penjara malah berpapasan dengan Yoongi.Langkah mereka sama-sama berhenti dan menatap dalam.
- to be continued -
ВЫ ЧИТАЕТЕ
BLIND SUSPICION [YOONMIN] || END
FanfictionMasih tentang YOONMIN. Judul ini udah up sampai end (52 part )di telegram ya. Buat yang mau gabung bisa langsung ke WA 082110378888