part 45

362 76 16
                                    

_
_
_

"Sekeras apapun usahaku untuk melindungi mu, pada kenyataannya aku tetap saja selalu melukai mu Yoongia." jelas Jimin.

"Jadi sejak awal kamu tau siapa aku ?, dan selama ini membiarkan ku terlihat bodoh karna tidak tau apa-apa.?"

Tanpa sadar Yoongi mencengkram leher Jimin dengan lebih kuat, sampai
membuat wajah Jimin memerah karena sulit bernafas.

Lemas dan jatuh ke lantai. Jimin memang berharap Yoongi mencekiknya sampai tak bernafas lagi, karna terlalu lelah dengan
semua yang terjadi.

"Ini tak semudah yang kamu fikirkan, tak gampang untuk ku menunjukkan diriku yang sebenarnya."

Dari awal memang seperti sudah di atur begitu. Kamu disisi yang baik dan aku selalu di posisi yang jahat.
Selamanya kita tak akan pernah bisa bersama.

"Tapi karna keegoisan ku yang selalu ingin dekat dengan mu, membuat semua jadi sejauh ini."

"Caritakan semua nya, yang aku butuhkan adalah cerita yang sebenarannya" desak Yoongi yang tetap berdiri dan membiarkan Jimin terkulai lemah di kakinya.

"Dari bayi aku diambil ketua Namjoon di rumah eoma ku yang waktu itu
sedang koma karna kecelakaan setelah berdebat dengan appa mu."

"Namjoon memberikan ku pada sopirnya, dia adalah orang yang mengantarkan amplop berisi foto pada mu waktu itu."

"Satu keluarga yang menakutkan, dia, istrinya, dan tiga orang anaknya
selalu menyiksa ku setiap saat."

"Aku berdiri di depan sekolah mu waktu itu hanya karna sangat ingin bersekolah seperti anak lainnya."

"Dalam hidup tak pernah kutemui tatapan selembut tatapan mu pada ku.
Menuggumu tiap pagi bukan cuma karena roti yang kamu bawakan, tapi mata mu bisa mengobati luka dan sakitku seharian kemarin."

"Sedalam itu aku menyayangi dan membutuhkan mu.Makanya saat tau Min Yoongi adalah K9, aku tak pernah bisa pergi dari sini."

Yoongi menelan ludah berat.

"Semua foto bayi yang kamu liat itu adalah foto ku. Sejak Namjoon menyelamatkan ku dari penculikan itu, aku sudah tau kalau aku adalah anak haram dari Direktur Min dan Park Jiwoon."

"Tapi yang ku tau, eoma ku sudah meninggal dalam kecelakaan itu, bukan wanita menakutkan yang
bahkan ada di rekaman cctv saat Direktur tewas."

"Namjoon membesarkan ku dengan keras, aku belajar dengan sangat giat agar bisa berada di samping Direktur Min."

"Sebelum jatuh dari gedung, Direktur menelpon dokter pribadinya dan meminta mencocokkan DNA nya dengan ku, karena dia yakin dia tak mungkin punya anak dari Park Jiwoon."

"Namjoon menyekap dokter itu dua bulan lebih, ketika hendak menyerahkan hasilnya pada ku.
Belum lama aku tau, kalau sebenarnya aku bukan anak Direktur."

"Jadi Namjoon menggunakan mu sebagai alat untuk menghancurkan
appa ku ?"

Jimin mengangguk.

"aku akan membalas mereka semua, mereka harus membayar setiap kali
pukulan yang pernah kamu terima". Yoongi memeluk Jimin erat ,dan berusaha mengangkat tubuh lemah
itu ke kasur.

"Aku akan cabut laporan terhadap mu, tapi maaf untuk eoma mu, aku tak bisa memaafkannya" bisik
Yoongi yang tak melepaskan Jimin dari pelukannya.

"Tidak, Jangan !!. Biarkan aku di penjara, karna jika aku diluar, mereka pasti akan menggunakan ku untuk menekan dan mengancam mu." Bantah Jimin

"Aku gak peduli, aku gak takut padama mereka. aku gak mau kamu di penjara" jawab Yoongi.

"Dengarkan aku, Park Jiwoon dan Kim Namjoon bukan tandingan mu, kalau bukan dengan strategi, kamu tak akan mampu mengalahkan mereka. Setidaknya biarkan aku di penjara sampai mereka tertangkap. Gunakan aku sebagai senjata untuk menyerang mereka. Aku adalah kelemahan mereka.
Karna aku anak mereka"

"Jimina, kau membuat ku gila. Bagaimana bisa Park Jiwoon dan Kim Namjoon adalah orang tua mu."

"Makanya, biarkan aku di penjara. Karna disini lebih menakutkan di banding penjara, aku bahkan kesulitan untuk bernafas." Jimin memohon.

"Dibuang, disakiti dari kecil, menghadapi kenyataan - kenyataan yang menyakitkan, dan di penjara. Jimina aku gak akan membiarkannya" Yoongi benar-benar
menangis.

"Jika kamu mencintai ku, tolong lakukan itu untuk ku, jangan cabut laporan nya.
Biar aku di penjara. Karna aku lelah dan tak ingin menyakiti mu lagi"

"Tangan dengan baju hitam yang mendorong appa mu di rekaman itu adalah tangan Namjoon. Berbahaya kalau aku diluar, dia bisa menekan kita berdua"

"Dan Juga Kim Taehyung, aku gak bisa meninggalkan nya. Jika aku di penjara, setidaknya kamu tak melihat ku bersama orang lain." Jelas Jimin.

"Kenapa ?, Kenapa bisa begitu Jiminiaaa" Yoongi berteriak melepaskan ke kesalannya.

"Kesepakatan apa yang kamu buat dengan nya. Kenapa kamu selalu saja bertindak sendiri tanpa memberi tahu ku. Hahhh !!!" Yoongi tak dapat
mengontrol emosinya,nyaris saja kembali memukul Jimin.

"Aku memamfaatkan nya untuk mendukung mu di pemilihan Direktur. Uang yang ku gelapkan dari perusahaan itu ku pakai
untuk memenangkan saham Mu"

"Sudah ku duga. Sudah ku dugaaa. Jadi Direktur itu tidak sebanding dengan sakit ku karna kamu jauhi.
Kamu ngerti gak !!!".

Yoongi menangis sejadi-jadi nya memeluk Jimin. Tidak tau apa jalan yang harus mereka ambil untuk bisa
terus bersama tanpa saling menyakiti.

Tapi setidaknya sudah saling terbuka dan lebih memahami. Karena sebenarnya itu yang
mereka butuhkan selama ini.

Yoongi kembali menemukan K8, dan tak rela untuk melepaskannya lagi.

Esok harinya Jimin dijemput polisi di office nya, di giring dengan tangan di borgol, semua karyawan menyaksi kan nya.

Jimin terus menatap ke lobby. berharap bisa melihat wajah Yoongi yang terakhir kalinya. sebelum mobil polisi membawanya,

Seperti manusia yang berhati dingin. Yoongi tak keluar dari office nya,
membiarkan polisi membawa Jimin.

Tak ada yang lebih hancur dari saat ini, setelah mendengar semua penderitaan dan pengorbanan Jimin, lalu membiarkan Jimin dipenjara tanpa bisa berbuat apa-apa.

- to be continued -

BLIND SUSPICION [YOONMIN] || ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя