Accident

7.7K 95 0
                                    




"Lisa!" Teriak Jennie yang mulai kesakitan.

"Aku masih harus memasukkan satu tas lagi kedalam mobil, tunggu aku sayang" ucap Lisa ia segera berlari ke kamar untuk membawa tas perlengkapan bayinya.

"Huhhhh huhh ah! Tenang baby kau pasti akan segera keluar"  Jennie mengusap perutnya yang sangat sakit,sesekali ia kembali duduk diatas birthball karena tidak tahan untuk berdiri.

Ditengah-tengah kontraksi yang menghujam suara tangis balita yang baru saja genap satu tahun itupun menggema membuat rasa panik pada diri Lisa bertambah.

"Ah, princessku aku hampir melupakanmu" Lisa berlari dan menggendong Casey bayinya.

Casey mulai tenang ketika ia berada digendongan Lisa, Lisa berlari kearah rumah yang berada tepat disebelah rumahnya. Ia menerobos masuk kedalam rumah itu, pemilik rumah sedang tidur nyenyak didalam kukungan selimut yang hangat.

"Yak! Kang Seulgi! Aku menitipkan princessku hari ini padamu, jaga dia baik-baik eoh" Lisa memberikan Casey ke gendongan Seulgi yang masih tidak sadar dengan apa yang terjadi.

"Lalisa, bagaimana jika ia ingin meminum susu? Irene sedang tidak berada di-"

"LALISA MANOBAN!! Aku akan membunuhmu jika kau membiarkanku melahirkan disini!" Teriakan Jennie membuat Lisa segera meninggalkan Seulgi dan Casey yang mulai tertidur kembali dipelukan Seulgi.

"Oh Jennie, YAKKK JENNIE AKAN MELAHIRKAN?!" Seulgi membaringkan Casey diatas ranjangnya yang luas. Ia segera berlari menuju rumah Lisa.

Seulgi bisa melihat Lisa yang sedang menggendogng Jennie ala bridal style untuk bisa segera masuk kedalam mobil. Seulgi dengan cepat menyalakan mesin mobil Lisa dan membukakan pintu mobil tempat Jennie. Lisa membantu Jennie sehingga duduk di kursinya dan membantu kekasihnya untuk memasang sabuk pengamannya.

"Semangat Jennie! Aku akan menjengukmu nanti" ucap Seulgi menutup pintu mobil Jennie.

"Terimakasih Seulgi, aku titipkan putriku" ucap Lisa segera meninggalkan pelantaran rumahnya yang mewah.

-

Lisa meningkatkan kecepatan mobilnya, ia khawatir karena Jennie begitu kesakitan tadi. Perkiraan kelahiran bayi mereka masih 1 minggu lagi, hal ini tentu mengejutkan mereka ketika Jennie tiba-tiba merasakan kontraksi diperutnya.

Jennie menutup matanya merasakan gelombang cinta yang datang, ia mengatur nafasnya tenang karena ini bukan kali pertama ia berada diposisi ini. Meski begitu Lisa tetap khawatir, hal ini tetap beresiko dan Jennie tetap merasa kesakitan walau ia sudah pernah melewatinya.

"Hi Siri, please call Jisoo by WhatsApp" ucap Jennie disela-sela nafasnya yang berat.

"Hon, aku sampai lupa mengabari Jisoo unnie" ucap Lisa, ia mengelus-ngelus rambut Jennie lembut dengan sebelah tangannya yang tidak ia gunakan untuk memegang stir.

"Kau sudah berusaha keras, terimakasih Lisa" Jennie menarik lengan Lisa yang bebas dan menciumi lengan Lisa dengan sayang.

"Ada apa disini? Kau masih memiliki hari esok untuk menelfonku Manoban!" Ucap Jisoo dnegan suara khas seseorang yang baru saja bangun tidur.

"Jisoonie, tolong bantu aku untuk memerhatikan Seulgi. Aku menaruh jatung hatiku disana, kami dalam perjalanan karena Jennie merasakan kontraksi" jelas Lisa membuat Jisoo terkejut.

"Benarkah?! Aku akan kesana segera, beritahu aku perkembangan Jennie dan pastikan adikku baik-baik saja" ucap Jisoo menutup telfon sepihak.

Jennie tertawa lemah mendengar itu. Ia tau jika Jisoo sangat menyayanginya dan seluruh orang yang ia sayangi. Rose sungguh beruntung mendapatkan orang setulus Jisoo.

JENNIE BIRTH STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang