"Nih buat lo," ucap Jay sambil menyodorkan susu kotak di meja Jesha.
Perlakuan Jay ini berhasil membuat seisi kelas heboh.. Bagaimana bisa seorang Jay Gavileo menggoda cewek pendiam seperti Jesha?. Seperti yang kalian tau, Jay sangat populer dikalangan wanita, bahkan hampir semua perempuan di kelas Jesha menjadikan Jay sebagai 'crush' nya. Hampir setiap hari perempuan-perempuan itu mencari perhatian padanya, dengan modus memberikan bekal buatan sendiri, catatan pelajaran untuk ujian, dan memberikan susu kotak. Ya! seperti yang dilakukan Jay pada Jesha sekarang.
"Ga usah, makasih." Tolak Jesha dengan nada yang dingin.
"Yakin?, ini susu tiramisu kesukaan lo" ucap jay masih mencoba merayu Jesha,
"ga."
"Oke gapapa, semangat belajar ya," ucapnya sambil mengacak acak rambut Jesha dan beranjak meninggalkan kelas.
Jesha yang masih melongo mencoba mencerna apa yang barusan terjadi.. Jantungnya berdetak kencang, tanpa disadari wajahnya memerah seperti kepiting rebus.
Shafa yang memantau keduanya dari kejauhan turut merasa senang, akhirnya ada laki-laki yang bersungguh-sungguh ingin membantu Jesha sembuh dari luka lamanya. Namun, ekspresi Shafa seketika berubah melihat segerombolan perempuan problematik datang menghampiri Jesha."Heh jalang!!!, lo cari perhatian banget sih jadi cewek," ucap salah satu cewek,
"iya!!, najis banget deh, ngerayu kak Jay lagi."
Sahut cewek lainnya.Jesha yang hanya diam seribu bahasa, ia tak tau apa yang sedang terjadi, rasa itu datang lagi. Rasa gelisah, rasa takut, dan sedihnya kembali menyelimuti gadis malang itu.
"Heh lo babi hutan!!." Teriak Shafa yang langsung bergegas menghampiri Jesha,
"lo ga berhak manggil Jesha dengan sebutan gitu, jelas jelas disini yang jalang lo!!, liat aja penampilan lo udah kayak janda anak sebelas!!!"
Celoteh Shafa yang di selimuti amarahnya."Lagian Jesha ga pernah cari perhatian ke cowok. Jesha ga pernah ngerayu-rayu cowok, mereka sendiri yang dateng ke Jesha. Dan itu wajar dong, orang Jesha nya aja secantik bidadari, beda sama kalian yang kayak tante perumahan!." Celoteh Shafa yang terus berlanjut, membuat segerombolan perempuan problematik itu malu dan berakhir meninggalkan Jesha.
Shafa emang selalu menjadi garda terdepan dalam membela sang sahabat.
*Mantab men!!!!,"udah Fa udah.. Suara lo pasti kedengaran sampe lampu merah," ucap Jesha menenangkan Shafa yang masih diselimuti amarah,
"gedek banget gue liat mereka,"
"udah udah.."
"Eh lo dapet apa tuh dari kak Jay," ucap Shafa menggoda Jesha,
"gatau tiba-tiba banget,"
"wahh tanda tanda nih... Diminum Sha, biar kak Jay merasa dihargai. Lagian itu juga minuman favorit lo kan?, duh kak jay nih tau banget deh apa yang lo suka." Ocehan shafa berhasil membuat si Jesha salah tingkah.
Sebenarnya, Shafa yang telah memberi tau semuanya pada Jay. Mulai dari makanan atau minuman favorit nya, tipe cowok yang disukai nya, hobinya, kebiasaannya, warna sprei kamarnya, cat dinding rumahnya, SEMUANYA. Eh ga sampe gitu juga dong.. Haha.
kalian pasti terharu dengan persahabatan mereka.M.Y.V.I.T.A.M.I.N
Kringgggg.
Bel istirahat berbunyi. seperti biasa semua murid semburat, pergi ke tempat yang mereka inginkan. dan seperti biasanya juga Jesha dengan earphone kesayangan nya, tetap memilih untuk berdiam diri di kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
my vitamin
Romance"kalau kamu lagi sedih lihat ke langit aja pasti bakalan tenang, karna langit bisa menyerap kesedihan kita" "mulai sekarang, aku akan menjadi vitamin mu dan kebahagiaan mu adalah tanggung jawabku"