"Serius???, pake kuah bakso??!!!. AAHHAHAHAHA KOCAK BANGET WOY." Tawa Shafa pecah mendengar cerita dari Jay yang menyiram Zia dengan kuah bakso.
Kini Shafa, Jesha, dan Jay, berada di rooftop, dan sedang asik membahas kejadian barusan, mereka sengaja bolos kelas, hanya untuk bertukar canda dan tawa. Lagipun semangat belajar mereka hilang seketika akibat Jesha yang mendapat perlakuan buruk."Gue ga terima cewek gue digituin, jadi tadi gue tarik tuh tangan dia, gue seret ke tengah lapangan, gue permalukan dia di depan anak-anak yang lagi futsal," oceh Jay,
"nanggung banget cuy, kenapa ga lo jambak aja sih," sahut Shafa.
"Udah!!, kalian suka banget sih gibahin orang," ujar Jesha,
"halah Zia mah bukan orang Sha!!, hewan dia tuh. Kalah saing kok ga terima...," jawab Shafa cengengesan,
"iya!!, mulai sekarang kalo ada yang jahatin kamu lagi, bilang sama aku sayang!!!!, aku patahin langsung kakinya!!." Ujar Jay dengan tingkah lucunya,
"serem banget deh....," ejek Jesha.
"Sini peluk sayang kuu," ucap Jay dengan nada manjanya, sambil mendekat ke Jesha dan memeluk erat-erat tubuh kekasihnya,
"mony*t banget!!, gue jadi nyamuk?, serius cewek se-imut gue diginiin?." Sahut Shafa yang mengasihani dirinya sendiri.
M.Y.V.I.T.A.M.I.N
Setelah proses belajar mereka selesai, kini tiba waktunya untuk pulang. Semua murid sudah berada di luar kelas, dan siap untuk pulang, hanya saja Zia, gadis jahat yang sudah memperlakukan Jesha dengan sangat buruk. Ia dilarang untuk pulang, dan dijemur di tengah lapangan. Ini semua akibat Shafa yang melaporkan kejadian tersebut kepada kepala sekolah. Setelah pihak sekolah melihat cctv dan terbukti laporan yang Shafa berikan itu benar, alhasil Zia mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
"Sayang, kali ini bareng aku aja yuk pulangnyaaa...., kita mampir kepantai. Mau yaaa?," ucap Jay dengan memanyunkan bibirnya.
"No...., no..., no!!!. Aku gabisa latihan basket nanti," jawab Jesh yang menolak ajakan sang kekasih,
"alaaahhh..., sekali aja ga latihan basket kenapa sih yang...., lagian kamu udah jago,"
"ngga bisa gitu kak!!,"
"padahal aku udah nyiapin gitar...., aku udah latihan semaleman biar bisa liatin permainan gitarku ke kamu,"
"gitaarrrr??!!!, serius?!!, ayo deh!." Ucap Jesha yang mendadak excited.
"Kamu mulai tertarik sama gitar yang?," tanya Jay dengan menampilkan downsmile nya.
"iyaaa..., karna kamu keren banget kalo main gitar!!!," jawab Jesha dengan antusias,
ucapan Jesha tersebut berhasil membuat Jay salah tingkah, ia mengacak-acak rambut Jesha, karna gemas dengan cara Jesha berbicara.
(*Hobi baru Jay: mengacak-acak rambut Jesha.)Keduanya berakhir dengan melakukan perjalanan menuju pantai, pantai favorit Jay. Tak ada kata bosan bagi Jay untuk terus mengunjungi pantai tersebut. Karena selain jaraknya yang dekat, pantai tersebut memiliki kenangan yang luar biasa baginya.
Kalau kalian tanya gimana dengan Shafa, ia sudah pulang terlebih dahulu karna kekasihnya yang juga mengajaknya kencan.
Sebelum ke sekolah, Jay sudah berencana untuk mengajak Jesha pergi ke pantai tersebut sepulang sekolah. Ia ingin memamerkan bakat bermain gitarnya di hadapan Jesha langsung, jadi ia membawa gitarnya ke sekolah dan menitipkannya di tempat parkir.
Sedari kecil, Jay sudah mengagumi instrumen gitar. Baginya, gitar membuatnya mengenal lebih jauh tentang jati dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
my vitamin
Romance"kalau kamu lagi sedih lihat ke langit aja pasti bakalan tenang, karna langit bisa menyerap kesedihan kita" "mulai sekarang, aku akan menjadi vitamin mu dan kebahagiaan mu adalah tanggung jawabku"