jawaban

7 4 0
                                    

Hidup tak selalu berjalan sesuai dengan keinginan. Karena itu, ada kalanya kita merasa kecewa dan sedih. Tak hanya itu, setiap masalah yang datang juga turut membuat kita dipusingkan mencari solusi. Kebahagiaan tak selalu datang dari orang lain. Justru, kita sendiri lah yang dapat mendatangkan kebahagiaan itu, jika kita mau mensyukuri dan menyadari nya.

• •

"Aku seneng banget kak hari ini!!!!,"

"aku jugaaa!!! lain kali ayo main sama kak Jesha lagi yaaa,"

ucapan si kembar itu seakan seperti vitamin untuknya. Kebahagiaan nya semakin meningkat hanya dengan kalimat sederhana itu. Kini Jay dan adik-adiknya sudah berada di rumahnya, usai mengantar Jesha pulang. Jay langsung membawa Arka Aksa untuk pulang juga, melihat kedua adiknya yang sudah mengantuk berat, membuatnya terburu-buru.

"Dari mana!?." Pertanyaan dari papanya yang langsung mendarat, ketika ia dan kedua adiknya baru saja melangkahkan kaki di dalam rumah,

"habis main ke timezone sama kak Jesha!!," jawab Aksa dengan senyum gemasnya.

"Kak Jesha siapa?,"

"pacar aku pa, lain kali aku bakal ngenalin dia ke papa," jawab Jay dengan tegas.

"Jangan pacar-pacaran dulu, cewek tuh ribet..," ucap sang Papa.

Jay tidak menanggapi ucapan papanya itu, ia beralih mengajak adik-adiknya untuk membersihkan badan dan pergi tidur. Ia sendiri juga ingin untuk segera tidur dan memasuki alam mimpinya. Namun, ia punya banyak sekali unek-unek yang ingin sekali ia sampaikan pada orang tuanya. Meskipun sudah tidak ada lagi tenaga untuk menghadapi kedua orangtuanya, ia tetap memaksakan diri. Karena, jika terus ditunda akan membuatnya semakin kepikiran. Setelah mengganti bajunya dengan piyama, Jay menghampiri papanya yang masih berada di depan rumah.

"Kenapa jay?, ga tidur?."

"Pa..., kita bisa ngobrol bentar?."

"Hahaaha..,. tumben banget, ngobrolin apa?, sini...." Mendengar jawaban sang papa, Jay langsung duduk di samping papanya untuk memulai obrolan mereka,

"pa... Maaf, tapi tadi Aksa sama Arka nangis kenceng banget denger pertengkaran kalian," ucapan Jay tersebut membuat sang ayah terdiam, tatapannya beralih ke tatapan sayu.

"Jay mohon pa.., Papa sebagai kepala keluarga tolong balikin suasana keluarga kita seperti dulu...., pikirin perasaan Arka Aksa pa,

Jay gamau kalo papa sama mama berakhir dengan perceraian. Kasihan Arka Aksa pa!, mereka butuh kasih sayang kalian.., mereka butuh perhatian kalian..., tapi Arka Aksa ga pernah dapetin itu..." Sang papa yang langsung bersedih, mendengar semua perkataan sang anak, membuatnya menangis tersedu-sedu. Airmata nya runtuh begitu saja.

"Papa malu nak..., bahkan kamu yang masih sangat muda punya pemikiran yang lebih dewas dari Papa.... Papa sadar selama ini ga bisa bahagiain kalian, papa malah kalah sama ego sendiri," ucapnya dengan airmata yang mengalir deras.

"Kalau Papa sama Mama terus-terusan gabisa mengendalikan ego kalian, bisa makin rusak keluarga kita Pa...., kalau Papa udah sadar, Papa ngalah dulu sama mama, coba bicarakan pelan-pelan, bicara menggunakan hati Pa, bukan menggunakan emosi," ucapan Jay yang memiliki arti begitu dalam, membuat sang Papa makin merasa sakit hati,

"udah ya, makasih udah dengerin Aku...  Aku mau tidur, udah ngantuk banget," Jay buru-buru pergi, karna ia tak bisa melihat papanya menangis di depannya. Jay memasuki kamarnya dan melamunkan semua yang tiba-tiba terjadi. Hatinya merasa lega karna telah mengeluarkan unek-unek nya. Dan respon sang Papa yang makin membuatnya tenang.

Disisi lain, papa Jay yang masih hanyut dalam suasana ini, terus meneteskan airmata nya. Setelah sekian lama ia tidak mengobrol dengan anaknya. Anak yang ia tuntut untuk berdiri dikakinya sendiri  karna egonya. Level lain dari sakit hatinya. Bukannya mengobrolkan hal-hal yang menyenangkan, ia malah mendapat keluhan dari sang anak yang mentalnya rapuh karna ulahnya sendiri.

my vitaminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang