aku adalah langitmu

8 4 0
                                    

Pantai selalu menjadi salah satu tempat yang menenangkan dan romantis untuk dikunjungi. Keindahan alam, deburan ombak, pasir putih, dan birunya langit memang menjadi daya tarik tersendiri. 
Kini sepasang kekasih yang masih mengenakan seragam sekolah itu, sedang menikmati pemandangan pantai yang sungguh luar biasa indahnya, matahari yang perlahan turun dan bergantian dengan bulan, menambah kesan keromantisan. Jay terlihat sedang sibuk memotret keindahan langit, karna ia begitu mengaguminya.

"Kamu sesuka itu ya," tanya Jesha yang sedari tadi memandangi Jay,

"iya sayang....., galeri ku hampir penuh sama foto langit doang," jawab Jay dengan senyum manisnya,

"aku sekarang juga seneengggg banget liat langit, semenjak kamu ngasih tau aku yang waktu di rooftop ituu."

"Oh ya?!, jadi kamu suka langit karna akuuu?!!,"

"iya!!, selain karna kamu, aku ngerasa langit tuh luas banget. Aku bisa mendapat ketenangan hanya dengan memandangnya,"

"betuuullll sayangg. Aku boleh cerita ga?!!," ucap Jay yang langsung tidur di pangkuan Jesha. Ia memang sangat manja jika sudah bersama Jesha.

"Boleh banget dong..., ada cerita apa hari ini?," jawab Jesha dengan tersenyum hangat, sambil mengusap lembut rambut Jay,

"kemarin orang tuaku mendadak akur tauuu!!!!, aku tuh kaget tapi seneng bangettttt, udah lama aku ga ngerasain suasana rumah se-tenang ini......." ucapnya dengan sangat antusias,

"waww!!!, pasti seru bangettt, aku ikut seneng deh...., terus-terus??." Respon Jesha yang tak kalah antusias.

"Kemarin, tiba-tiba mama masakin kita, terus kita sarapan bareenngggg. Terus, papa sama mama aku juga ngobrol kayak asik banget gitu, ga kaya biasanya,"

"syukurlah....., pasti kamu seneng banget, kamu udah lama nungguin momen ini kan?, selamat ya sayangg..., wishlist kamu terpenuhi!!!!."

"Ahaha makasi sayang!, ini hal sederhana, tapi bikin bahagia bangeeettttt,"

"emang kenapa yang, kok tiba-tiba akur gitu,"

"gatau juga sih..., mungkin pintu hati mereka udah terbuka, eh tapi kemarin-kemarin nya, yang kita habis dari timezone waktu itu. Aku sempet ngobrol sama papa, aku ceritain semua perasaan aku selama ini, ga cuman perasaanku aja yang aku omongin, tapi perasaan Arka Aksa juga. Aku nyuruh papa buat benerin hubungan mereka, dan bicarain pelan-pelan sama mama. Mungkin karna itu, dia mulai sadar,"

"Jeyiku keren bangeeetttt!!."

"ahahahaaha"

"Sebelumnya kamu ga cerita ke aku, kalo pernah ngobrol sama papa kamu?."

"Maaf..., aku takut kalo nanti tiba-tiba nangis di depan kamu lagi, malu deh masa cowo nangis,"

"gapapa donggg, itu hal yang wajar, kita ga selamanya harus nyembunyiin tangisan kita, terkadang, kita perlu ngeluarin semua beban, ngelampiasin semuanya. supaya kita tenang, supaya pikiran kita lebih ringan." Tutur kata lembutnya membuat Jay hanyut dalam suasana, Jesha yang memberi nasehat dengan begitu lembut, sampai Jay tidak berpaling sedikit pun dan sangat fokus mendengarkan.

"Aku suka banget dengerin nasehat kamu kayak gini, aku udah lama ga denger nasehat dari kedua orang tua ku," ucapnya yang membuat Jesha terkekeh haru,

"aku salut banget sama kamu.
Kamu bisa tetep ceria meskipun punya masalah yang cukup berat, seperti sedang memakai topeng. Tapi...., kamu bisa lepas topeng itu kalau sama aku, ceritain semuanya ke aku."

"SIAP!!, aku terharu banget deh cantikku." Ucap Jay seraya memeluk tubuh Jesha, dan menenggelamkan mukanya di perut Jesha.
"Aku juga akan menjadi pendengar terbaik buat kamu. Aku akan selalu menjadi langitmu," ujar Jay.

my vitaminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang