>23<

92 14 0
                                    

"Baunya busuk sekali.."

(Name) menutup hidungnya dan mencari cara untuk masuk ke gang yang tertutup api. Namun ia tidak mendapatkan celah sama sekali.

Dia mau menyerah, tetapi dia harus menyelamatkan orang yang memanggil namanya.

"Gunakan kekuatan mu, bodoh.."

Suara berat terdengar dari kuping (name). Suara Tsukuyomi. Dewa bulan itu membuat (name) menjadi mendapatkan ide.

(Name) mengeluarkan kertasnya dan berbisik pelan.

"Aku utusan dari Dewi Amaterasu, meminta izin untukmu sebagai pijakan ku untuk meluruskan dunia! Wahai Suijin!"

Kertas itu menjadi berwarna biru dan (name) mengadahkan tangannya. Kertas itu menjadi serpihan yang melayang dan terbentuk sebuah bola air yang cukup besar.

(Name) melempar bola air itu di arah api yang cukup kecil dibanding api lainnya. Perlahan api mulai sedikit padam, (name) segera berlari masuk lewat situ.

Gadis itu terbatuk-batuk dan mengarahkan matanya menatap sekitar. Ia melihat seorang anak perempuan dnegan kimono ungu mudanya.

Itu ..kimono terakhir yang di gunakan Haban.  Dan di depannya terdapat iblis yang sudah siap menyantapnya.

"Woy!! Jauhi Haban! Dasar jiwa oniī jelek!!" (Name) berlari sambil melempari pisau nya.

Sedangkan Haban yang mendengar suara master nya segera berdiri dan berlari untuk berlindung di belakang tubuh masternya.

Iblis itu meringis dan tertawa. Tubuhnya bisa regenerasi dengan cepat. Alis (name) mulai mengerut.

(Name) POV.

"Dia beregenerasi dengan cepat? Seperti nya dia sudah memakan banyak korban.."

Manik ku melirik kearah Haban yang ketakutan di belakang ku. Aku menghela napas dan tersenyum.

"Pergilah bersama Era .. dia akan menjagamu.."

Era segera keluar dari badanku dan mengajak Haban untuk keluar. Dengan ini, bocah kecil itu tidak akan mempunyai luka tambahan.

Era sendiri bisa sihir untuk membunuh iblis. Jadi aku tidak perlu khawatir.

Saat mereka berdua sudah keluar dari gang, iblis di depan ku segera berteriak kesal.

"Anak sialan!! Itu adalah mangsa terkahir ku!!"

Pekik kesal iblis itu.

Aku segera mengambil pedangku dan membuka sarungnya. Iblis itu segera smirk.

"Buahahah!! Tidak apa apa aku kehilangan bocah sialan itu!! Tampaknya kau lebih enak dari pada bocah tadi.." Iblis itu mulai menjilat mulutnya yang sudah penuh air liur.

Menjijikkan.

Aku menghela napasku. Rasanya tidak nyaman bertarung di kelilingi kobaran api seperti ini. Rasanya sesak. Panas.

"Nani?! Kau merasakan efek samping apiku!?" Iblis itu tertawa kejam.

"Jadi efek samping apimu adalah membuat lawan menjadi lemah ya?" Tebakku.

"Binggo!! Kau benar!" Jari iblis itu mulai bergelayut aneh di udara.

"Kita tunggu 2 menit lagi, maka kau akan menjadi makanan ku!! Lalu aku bisa menjadi iblis tingkat atas~~" Girang iblis.

Aku mulai mengarahkan pedangku dan menetralkan rasa panas di badanku.

"Kamigami no kokyū: San no kata ; wa shinigami sūhai no dai san (Pernapasan dewa: jurus ketiga; Penyembahan Dewa Shinigami)"

Onegai, Amaterasu-sama !![KNY x reader] HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang