>25<

80 12 0
                                    

"(name)! (Name)! Bangun ege!! Jangan mati!!"

Netra [E/C] itu terbuka lebar di sertai napas yang tersengal-sengal. (Name) terduduk dan menatap kearah dewa yang menatapnya dengan panik.

"Tsukuyomi?! Aku dimana?! Kenapa aku di sini?!" (Name) dengan reflek memengang lehernya dengan panik. Setalah ia merasakan lehernya masih tertata rapi, membuat (name) menghela napasnya.

"Lah mana ku tau! Kau tiba tiba terjatuh di hadapan ku.." Jelas Tsukuyomi dari singgasananya.

(Name) berdiri dan menatap Tsukuyomi yang sedang di kelilingi para malaikat perempuan yang sexy dan cantik. (Name) memutar matanya melihat tingkah dewa itu. Mentang mentang dewa..

"Idih..balikin aku ke dunia ku! Lagi ngelawan iblis nih!" Desak (name). Tsukuyomi yang mendengar nya hanya memutar kan matanya dan menjentikkan jari nya sehingga (name) terjatuh ke bawah.

(Name) mulai mengerjab kan matanya. Ia menatap badannya yang sudah kepisah dan terpental jauh. Badan tanpa kepala itu mulai berjalan untuk mengambil kepala (name) dan memasangkannya lagi di tempat yang seharusnya.

Perlahan benang benang emas mulai terlihat untuk menjahit leher (name) agar tidak terputus. Jahitan itu mulai menghilang setelah seluruh bagian leher tertutup sempurna, selayaknya tdiak terjadi apapun.

"Op juga.." Cibir (name).

Ia mulai mengambil pedang nya dan menatap kearah sekitar. Tempat yang sama sebelum ia bertemu dengan dewa bulan itu. Pandangan (name) tertuju kearah boneka yang kepalanya ikut terputus.

(Name) berjalan dan mengambil kepala serta tubuh boneka itu yang tidak terlalu jauh. Karena (name) adalah orang yang membuat boneka itu hidup, jadi dia bisa saja menghidupkan kembali boneka buatannya

"Era..." Panggil (name). Boneka itu mulai terpasang kembali dan hidup. (Name) menghela napasnya lega.

"Shiomi (Name), utusan dewa Amaterasu..." Era mulai berbicara dalam pikiran (name). (Name) menatap dalam kearah Ena.

"Itu kau, Era?!" Beo (name). Kepala boneka Era mulai mengangguk. Mulut (name) terjauh dengan syok.

"Kok bisa!?" Teriak (name). Boneka kecil itu menaikkan kedua bahunya dengan acuh.

(Name) menghela napas dan mulai menaruh Era kembali ke pundaknya. Ia mulai berjalan lagi untuk melanjutkan patrolinya.

•••

"Era! Itu tokito bukan sih!?" (Name) tersenyum dan menunjuk kearah pria yang sedang berjalan di sekeliling hutan nya. Era mengangguk kecil.

"Deketin ah!" Dengan riang (name) mulai berlari untuk ke tempat tokito. Setelah sampai di belakang nya, (name) menepuk pundak Tokito.

"Tokito-san!!" Panggil (name). Tapi panggilannya hanya di acuhkan oleh pria berambut panjang itu. (Name) pikir Tokito sedang melamun seperti biasa.

Tapi lama kelamaan, (name) tersadar jika tokito berjalan ke tempat kepalanya putus tadi. Dengan penasaran (name) mengikuti nya. Sampai mereka berdua berhenti tepat di darah yang tersisa.

"Ini?" Guman Tokito kepada gagaknya. Gagak itu dengan cepreng dan mengangguk. Tokito mulai melirik untuk memperhatikan sekitar.

"Apanya, Tokito?" (Name) mulai menyentuh tangan pria itu lagi. Namun yang ia dapatkan adalah acuhan lagi. Tentu saja (name) kesal..

"Tidak ada apa apa..bilang kepada Oyakata-sama, kemungkinan besar Shiomi-san sudah mati di makan iblis dan hanya tersisa bercak darah.." Gagak Tokito mulai terbang. Sedangkan (name) menatap syok kearah Tokito.

Onegai, Amaterasu-sama !![KNY x reader] HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang