>14<

161 24 2
                                    


"Busettt..rame bet ramee" (name) berdecak kagum saat melihat kota yang ia tempati kali ini.

Tempat yang ramai serta penuh toko toko membuat otak (name) pusing. Entah kenapa ia tidak bisa menahan semua ini.

Malam haripun seperti siang di kota ini. (Name) di beri tau oleh Era jika di sini ada tanaman yang selama ini di cari. Jadi ia kesini.

Dia mulai di tunjuk oleh Era untuk ke gang yang gelap. Dengan tubuh anak kecil itu, tentu saja memudahkan (name) untuk salip menyalip walaupun terkadang ia terjatuh.

"Gomennasai!! Hontoni gomennasai!!" Suara keras dari ujung gang.

Hal itu segera membuat (name) mulai melajukan jalannya. Ia melihat tiga manusia sedang dianiaya oleh pria dnegan cambuk nya.

Sebelum datang ke sini, (name) meminta resep obat tidur ke Tamayo. Dan beruntung nya, (nama) segera mendapatkan nya disaat itu juga lalu di berikan sekantong emas untuknya.

Dengan senyap senyap (name) melangkah ke belakang. Tubuh kecil itu melompat dan membekam mulut pria itu, lalu menancapkan suntikan yang berisi dosis tidur yang cukup tinggi di leher pria itu.

Seketika pria itu segera terjatuh dan (name) menatap ketiga orang di depannya yang ketakutan. Satu wanita dewasa dan dua anak kecil berbeda kelamin.

"A-ah.. Konbanwa! A-anu tenang saja! Saya tidak akan menyakiti kalian.." Ucap (name) dnegan panik saat wanita dewasa itu memeluk erat kedua bocah itu.

(Name) mengangkat kedua tangan nya menunjukkan bahwa ia tidak akan melukai ketiga orang itu. Sang wanita menghela napas dan mulai sujud kearah mu.

"Terimakasih! Terimakasih!! Akhirnya Amaterasu-sama mendengar doa ku!! Sekali lagi terimakasih nak!" Mendengar ucapan wanita itu, kau kembali terdiam.

"Tolong jangan seperti itu. Saya hanyalah anak berusia 11 tahun.."

Semenjak Tanjiro dan Urokudaki mengetahui umurmu. Kau mau tidak mau harus memalsukan nya lagi seiring berubah nya tahun.

Wanita itu menatap wajah mu dnegan sembab. Ia mulai menangis. Sedangkan kedua anak kecil di samping nya ikut menangis.

"Lah.."

•••

Setelah drama itu. Akhirnya kalian berempat menyewa sebuah tempat untuk tidur. Wanita itu sudah menjelaskan bahwa ia dan anak di sampingnya adalah budak.

Lebih tepatnya budak sex. Sedangkan ia adalah kakak dari dua anak kecil itu. Tentu saja kau menawarkan mereka untuk tinggal bersama mu.

Tapi kau sudah mengatakan bahwa kau tidak punya tempat tinggal, atau lebih tepatnya kau adalah nomaden. Ketiga orang itu tidak masalah asalkan tidak disuruh menjadi budak sex lagi. Bahkan mereka mau menjadi bawahan mu.

Tentu saja kau menolak nya. Selain wanita itu lebih tua darimu, kau bahkan tidak punya rumah dan uang untuk membiayai mereka. Tetapi mereka tetap maksa, sehingga kau menjadi bimbang.

"Ne, ne..nama kalian siapa? Namaku Shiomi (name)" kau menatap ketiga orang itu yang sedang melihat tempat yang kalian inap.

"Saya Ruru. Kakak pertama, usia saya 16 tahun. Dan adik lelaki saya bernama Rui. Usianya baru 9 tahun. Adik perempuan itu adalah adik terakhir saya, namanya Hikari. Dia berusia 8 tahun.."

Kau mengangguk dan tersenyum. Kau mulai menyuruh mereka untuk beristirahat agar besok kalian bisa pergi dari kota ramai ini.

Saat semuanya sudah tertidur. Tiba tiba kau merasakan tangan boneka Era yang menusuk nusuk pipimu.

Onegai, Amaterasu-sama !![KNY x reader] HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang