LH 14

137 8 2
                                    


"Lepaskan El, El tidak ingin di hukum!", teriak Elora yang sekarang terikat lemas.

Damien menggelengkan kepalanya, dan cekikikan melihat gadis kecil itu terus saja memberontak.

"Kau sedikit keras kepala, shut up or I'll cut your head off, honeyy", ujar pria itu dengan nada datar yang serius.

Dia terus memandangi Elora dengan tatapan tajam bak pemangsa. Namun tiba-tiba dia berbalik badan, menuju sebuah almari kosong.

"One.. two th-..", Damien berhitung, seolah-olah ia ingin melihat, apakah Elora berusaha melarikan diri. dann yahh, tebakan pria itu benar.

Elora langsung memberontakan kedua tangannya yang terikat erat oleh tali, namun itu semua jelas sia-sia. Elora tak bisa berbuat apa-apa, yang ia ketahui adalah, bagaimana cara mengubah takdirnya.

Damien berbalik badan, dan tersenyum menyeramkan, wajahnya sangat memikat, namun Elora tidak menyukainya.

"Look, you can't escape honey", ucap Damien yang masih berdiri tegak di hadapan Elora.

Tanpa pikir panjang, Damien tiba-tiba melemparkan sebuah benda di balut kain coklat yang lusuh. Pria itu kemudian mendekati Elora.

"I brought something for you darling, apa kau ingin melihat isinya?", tanya Damien penuh perasaan.

"El tidak ingin melihat isinya, El tidak mau", lawan Elora.

"Ahh,,, I brought this just for you darling", jawab Damien dengan wajah yang terlihat mengancam.

Pria itu kemudian mengeluarkan kain merah dan menutupi kedua mata Elora, mengikatnya agar Elora tidak histeris.

"Lepas kain ini dari mata El, a-atau k..kau", ancam gadis kecil itu yang terlihat sangat lucu.

Damien lalu meraih kedua tangan El dan meletakkannya di benda itu, Elora merasa aneh dengan benda yang ada di dalamnya.

"Just open it darling", titah Damien membimbing.

"T-tidakk", tolak El mentah-mentah.

"Refuse honeyy, okay? Do you want to lose your head", ancam Damien dengan nada dalam yang menyeramkan.

Karena Elora merasa takut dengan ancaman Damien, ia kemudian membuka kain coklat itu dengan kedua matanya yang tertutup kain.

"I..ini sedikit kenyal dan keras, apa inii sebuah mainan", tanya Elora dengan nada yang polos dan tenang, namun keringat dingin membasahi tubuhnya.

Damien lalu menyeringai lebar, dengan cepat membukakan kain merah yang jelas' menutup pandangan mata Elora. Benar saja, saat kain itu terbuka, Elora sangat terkejut dan tidak percaya apa yang dilihatnya. Ini benar-benar sangat menyeramkan dan diluar akal manusia.

"A..apa?! j-jantung", ucap Elora tak percaya dengan semua ini. Ketakutan menyelimuti dirinya, seakan-akan ia terbenam dalam dunia yang gelap.

"Benar, tepat sekali"

"What is in front of you now is a heart, a human heart honey", ucap Damien tenang, seperti tak berperasaan.

Saat Damien mengatakan hal itu, bulu kuduk Elora seketika merinding, keringat dingin terus menambah, membasahi dahinya. Bulir-bulir indah air mata Elora mengalir di pipinya, seakan-akan ini adalah kekejaman yang tidak berperasaan, sangat kejam dan kejam.

"You're crying darling?? Do you like it?", balas Damien dengan senyuman menyeramkan.

Elora menggeleng perlahan, ia benar-benar tak percaya dengan hal yang baru saja di lihatnya dengan kedua mata kepalanya sendiri.

"Kau berbohong, i-inii tidak mungkin", gumam Elora sambil menggelengkan kepalanya.

"Correct honey, I killed him earlier", jelass Damien.

"Kau gila! kau pria gila!", teriak histeris Elora.

"Yahh kau benar sayangg, I'm crazy because of you baby", ucap Damien yang perlahan mengusap rambut Elora dengan perlahan.

Itu cukup menjijikan, baju Damien berlumuran darah, benar-benar gila!

"You will stay with me forever right? Or just your heart, honeyy??"

Lagi-lagi Elora terdiam seakan akan jiwanya berpisah. Benar-benar sengsara, mengapa takdir mempertemukan dirinya dengan pria kejam tak berperasaan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE CRIMINAL STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang