Elora Chin Valencia, seorang siswi sekolah menengah di sekolah dirgantara. Ia memiliki paras yang cantik dan manis, yang membuat semua orang tertarik dengannya. Elora juga dikenal sebagai gadis kecil yang ceria, hal sekecil pun dapat memberikan rasa...
Damien tertawa keras saat ia melihat lengan kecil Elora terluka. Dan memandang luka itu dengan tatapan mendominasi.
"Apakah kau benar-benar berfikir, You can escape by pulling your body?" katanya dengan nada mengintimidasi dan tersenyum sinis.
Damien semakin mendekatkan dan mendekat sehingga wajahnya berada tepat disebelah Elora.
"Seandainya aku mengenalmu lebih awal,You will be mine forever" ucapnya dengan nada obsesi dan seringai menyeramkan.
"I can't wait any longer, let me play with you!"
"The second round begins...honeyy" ucap Damien dengan nada dingin,lalu ia mengeluarkan sebuah belati kecil yang telah ia ukir dengan indah.
Damien lalu menggores lengan kecil Elora dengan kasar, sehingga terukir sebuah lukisan dengan darah yang segar mengalir di lengannya.
Elora memejamkan matanya dan mencoba menahan rasa sakit akibat goresan belati kecil itu.
Damien menyadari jika Elora memejamkan matanya, ia berkata
"Open your eyes little girl, Look at me and look at me with your beautiful eyes!" ucapnya dengan nada memerintah.
Lengan Elora terluka akibat goresan belati kecil itu, Damien membuat goresan dengan nama 'Damien's'.
"S..sakit" ucap Elora dengan nada ketakutan sembari menangis.
"Sakit? hmm? The scratch will remind you that you are mine" kata Damien dengan wajah yang penuh semangat.
"Alright, time for round three, honeyy" ucap Damien dengan suara yang jahat dan kejam sambil meremas dan mencium lengan kecil Elora.
"Very soft and smooth" ucapnya dengan seringai diwajahnya.
"Look at the wound on your arm, isn't it beautiful? Like me"
"That wound makes you even more beautiful, do you like it? honeyy?" tambahnya dengan nada yang dingin.
Elora menggelengkan kepalanya, "Elora tidak menyukainya!"
Damien tertawa keras,tawanya bergema di ruangan kamarnya. Ia lalu menatapnyaa dengan wajah datar namun memiliki sifat jahat yang tersembunyi dari ekspresi tersebut.
"You don't like it, okay?" ucap Damien dengan wajah yang ingin memuncakkan amarahnya.
Damien dengan ringan mengendong Elora,bak pengantin baru.
"T..turunkan Elora" ucap Elora sambil memukul-mukul dada bidang Damien dengan tangannya yang terluka.
"Menurunkanmu? Hmm, Looks like we're going into the fourth round" ucapnya dengan nada yang tak menunjukkan bekas kasihan sedikit pun.
Damien terus mengendong Elora, menuruni anak tangga dan sampai di tepi kolam mansion.
"See what's in front of you?"
"Yes, it's a pool"
ucap Damien yang tanpa aba-aba langsung melempar tubuh Elora sehingga Elora tercebur ke dalam kolam tersebut.
Yaa kolam itu seperti sangat tenang,namun sangat dalam sehingga orang yang tenggelam tidak akan pernah bisa melihat dunia kembali.
"Bwuah,t.. tolong El" ucapnya yang hampir tenggelam.
"El t-tidak bis-sa berenang..." katanya yang semakin tidak jelas karena air kolam itu hampir masuk ke saluran pernafasannya.
"Drown,honeyy..I didn't hear your voice" ucapnya dengan nada jahat.
Elora pun tenggelam karena ia tidak bisa berenang dengan benar,sehingga sebagian air masuk ke saluran pernafasannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Damien hanya diam memandang Elora yang tenggelam itu. Senyum licik tersungging di bibirnya.
Damien lalu melompat dan berenang ke dalam dasar kolam untuk menyelamatkan Elora. Damien dengan mudah mencengkram pinggang Elora dan membawanya ke luar kolam.
"Wake up honeyy, wake up!!" ucapnya dengan nada kejam,tanpa pikir panjang Damien langsung menampar wajah Elora.
//plakkkk//
Tamparan itu membuat Elora tersadar, dengan ekspresi wajahnya yang ketakutan dan badannya menggigil kedinginan.
"Look at that if you don't like what I made for me!!" ucapnya dengan nada kasar.
"Ell takutt,Elora ingin pulang" ucapnya dengan nada rendah yang sangat lemah.
"Afraid honeyy,hmm? Show more of your fear to me, I really like it?!" ucap Damien dengan seringai serigala jahat di wajahnya.
"Cold darling? ok, we'll move on to the next round" ucap Damien yang mulai mengendong Elora dengan satu tangannya bak mengendong karung beras yang ringan baginya.
Mereka mulai memasuki mansion dan menaiki anak tangga untuk menuju kamar Damien.