12 : the date night?

853 95 0
                                    

FIKSII WOYYY

HAPPY READING !

..........................................

Malam itu, keduanya mengunjungi suatu cafe yang baru saja dibuat oleh orang tua kaniel.

"Sebentar ya zee, kita kesini dulu soalnya ini baru grand opening cafenya om sagara, papa nya kaniel" ucap Eza sambil melepas seatbelt nya.

"Iya, lagian katanya kak indah sama ashel juga disini"

Mereka pun keluar mobil dan memasuki bangunan yang baru nan modern itu.

Setibanya di bagian kasir, mereka sudah disambut dengan adik kaniel, namanya bintang.

"Bin, kakakmu mana?" Tanya eza

"Ada, didalam sama papah. Eh? Ini cewe lu kak?" Ucap bintang

"Belum"

"Oohhh, kenalin kak, aku bintang"

"Iyaa, aku zee"

"Eh udah-udah. Mana ni kaniel nya?" Tanya eza

"Ayo ikut bintang"

Mereka pun mengekori bintang hingga sampai diruangan vvip di cafe tersebut.

"Pah, temennya kakak mau ketemu kakak" ucap bintang

"Oh iya silahkan" ucap Sagara dengan ramah

"Permisi om" ucapan Eza mampu membuat seisi ruangan menengok ke arahnya.

"Ehhh Eza. Masuk nak masuk" kata Sagara

"Makasih om"

"Zee! Sini!" Tegur indah. Zee pun langsung menghampiri indah yang duduk bersama ashel di sudut ruangan. Sementara itu, Eza duduk bersama sagara dan zeevan.

"Bro, maaf buat yang futsal kemarin. Gua bukannya gamau jenguk lo, tapi keadaan orang rumah yang bikin gua dilarang keluar." Kata zeevan

"Zeev, udah diem. Jangan cari masalah lagi lu, kita baru selesaiin ini sama papah gua barusan." Ucap kaniel.

Sagara yang sadar bahwa wajah zee dan zeevan mirip pun mengatakan yang membuat hati Eza dan ashel sakit.

"Wah, mirip ya kalian berdua. Jodoh nih pasti"

Kaniel yang sadar akan ucapan papahnya yang membuat Eza tersinggung pun menepuk paha sang ayah sedikit keras.

PLAKK

"aduh Niel, sakit loh" ucap Sagara

"Papah sih omongannya ga di rem. Itu si Eza orangnya sensitif pah, lagian Zee itu pacarnya Eza"

"Ohhh, maaf-maaf papah gak tau. Maaf ya za" kata Sagara.

"Iya gapapa om"

Sagara akhirnya berdiri dan merapihkan jas nya, lalu pamit ke anak sulungnya untuk pergi ke kantor lagi.

Setelah itu, Eza terdiam menahan amarahnya yang sedari tadi dia tahan karena melihat wajah zeevan yang seperti merendahkannya dihadapan Sagara.

"Hahaha, gimana za? Sakit kan hati lu?"

Tanpa menjawab sepatah kata pun, Eza menarik kerah baju yang dipakai zeevan dan melempar tubuh zeevan ke lantai.

"Berapa kali gua bilang sama lo kalau gausah licik lagi setelah gua terima lo jadi temen gua?"

"Wkwkw, emang gua peduli? Selama ini gua baik sama lu tuh gimmick doang, za. Aslinya mah ogah temenan sama anak bau minyak telon."

Deg.

my life for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang