17 : d-day

863 116 15
                                    

FIKSII WOYY

HAPPY READING !

........,....,...........................

Hari ini, Eza sudah sehat. Ia baru saja mengerjakan tugas-tugas ujiannya yang dikirim Marsha lewat email. Tentu Eza tidak sendiri, Chika dan Chris juga membantu sang adik untuk mengerjakannya.

Mereka sudah dilantai bawah sekarang. Berbincang bertiga, hanya bertiga karena reenand dan Cindy belum pulang.

Tiba-tiba saja, Chika ditelfon oleh ayahnya. Mengetahui hal itu, ia segera beranjak dan menuju keluar rumah.

"Halo, kenapa yah?" -chika

"Perjodohan adikmu ayah batalin, kak" -reenand

"Kok bisa, ayah? Kenapa?" -chika

"Mereka membohongi ayah dan ibun, nak. Ayah dan ibun udah nunggu disini dari dua hari yang lalu, tapi mereka tidak menepati janji mereka untuk bertemu" -reenand

"Terus sekarang gimana yah? Nasib azka gimana?" -chika

"Biarin dia cari pendampingnya sendiri, kak. Ayah sudah murka dibohongi oleh mereka. Oh iya, adik sudah dibawa pulang, atau belum?" -reenand

"Sudah, ayah. Disini ada Chris juga" -chika

"Syukurlah, ayah dan ibun segera pulang sekarang." -reenand

"Iya ayah, hati-hati" -chika

"Pasti, nak." -reenand

Panggilan berakhir. Kini Chika menuju kedalam rumah. Ia menyunggingkan senyumnya ketika melihat Eza dan Chris sedang bermain lego berdua. Lantas ia menghampiri kedua laki-laki yang disayanginya itu.

"Hadehh, baru sembuh sudah main lego aja," ucap Chika lembut dan mengusap dua kepala laki-lakinya.

"Maaf kak, tapi sekarang Azka laper."

Senyuman Chika semakin lebar. Ia mengangguk dan mengajak Chris untuk membuatkan sang adik makanan.

"Sayang, bantu aku buat makanan, ya"

Chris mengangguk. Kemudian ia mulai mengekori sang kekasih menuju dapur.

"Mau bikin apa, sayang," ucap Chris lembut

"Mau bikin nasi goreng aja, tolong ambilin telur sama bumbu racik di kulkas"

Chris menurut. Ia mengambil apa yang disuruh Chika kepadanya.

"Ini, sayang"

"Terimakasih"

Mereka akhirnya membuatkan nasi goreng untuk Eza makan.

*Skip

Eza sudah selesai makan. Ia lantas mengambil obatnya dan membukanya satu persatu.

"Gimana az? Enak ga nasi goreng buatan kakak?" Tanya Chriss

"Enak, bang. Mau nambah si sebenernya tadi, tapi kata kakak habis"

Chika tersenyum lebar, ia sangat bahagia karena masakannya diapresiasi oleh adik tercintanya.

"Besok kakak buatin lagi, diminum obatnya"

Eza mengangguk. Ia menelan keempat obat itu dan pada saat obat terakhir, ia merasa pahit luar biasa karena tak sengaja menggigit obat tersebut.

"KAK, PAHIT!"

Chika tertawa, karena sedari tadi, ia dan Chris mengamati adiknya yang sedang minum obat.

my life for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang