Usah Kau Lara Sendiri by Shireishou

223 18 1
                                    


https://www.youtube.com/watch?v=dN24G1v_tJI

Uname : Shireishou
Song : Usah Kau Lara Sendiri - Ruth Sahanaya & Katon bagaskara
Multi Media : http://orig04.deviantart.net/d235/f/2015/172/c/0/9zzzzzh_by_shirei_shou-d8y56qr.jpg
Fandom : B'T X Neo Eps 9 atau
Central Character : B'T Max dan Hokuto [Kita no Reishou]
WARNING : Dialog 80% mirip dubbing SCTV.

The story takes place in an era in which robots and B'T are usual and common things. The mighty machine B'T is Brain... Blood, Body, Brave and Battler! These form a super robotic figure. B'T swears to obey his donor for its energy source is human's blood.

---***---

Kulihat embun menghalangi pancaran wajahmu
Tak terbiasa kudapati terdiam mendura

---***---

Tak ada kata terucap kala akhirnya kau membuka mata. Seolah jiwamu masih berada jauh di dalam mimpi buruk yang baru saja mencengkeram, memutar, kemudian melemparmu entah kemana. Terhempas ke dalam gelapnya masa lalu yang menghantui setiap langkah. Senyum yang biasa kausunggingkan seolah lenyap tertutup kabut yang semakin menyamarkan semua kebaikan hatimu. Aku hanya bisa mentapmu pilu.

---***---

Apa gerangan bergemuruh di ruang benakmu
Sekilas kalau mata ingin berbagi cerita

---***---

"Max?" Samar kau bisikkan namaku.

"Ya, Tuan Hokuto. Anda pingsan setelah terkena serangan dari Meimu. Kelenjar thyroid Anda tidak normal, dan ada pengecilanlymphocyte. Ada apa ini, Tuan?" Aku membacakan data hasil pemeriksaan tubuhnya dengan nada khawatir.

Tuan Hokuto berusaha bangkit. Menyibakkan rambut coklat panjangnya ke depan, menampakkan punggung penuh guratan dan keloid yang tak terhitung jumlahnya. Mata emerald-nya bergetar menatap layar monitor.

Ia masih tak mau bercerita dan hanya menghela napas seperti berusaha menyemangati dirinya sendiri.   

---***---

Kudatang sahabat bagi jiwa
Saat batin merintih
Usah kau lara sendiri
Masih ada asa tersisa ..

---***---

"Mungkin sisa hidupku tinggal beberapa bulan lagi. Aku terkenaleukimia stadium akhir" Tiba-tiba ia berkata lirih namun berusaha tetap terlihat tenang.

Ah ... dia selalu begitu. Menyimpan semua kesulitan jauh di dalam relung hatinya. Tak mau membebani orang sekitarnya. Bahkan, dia selalu memikirkan aku yang hanya sebuah robot berbentuk penyu hijau raksasa ini.

"Tu-tuan Hokuto!"

"Aku yang paling tahu keadaaan diriku daripada orang lain," potongnya. Bibirnya sempat bergetar pelan, namun dengan cepat ia kembali menenangkan dirinya. Tuan Hokuto bangkit berdiri meski tertatih.

---***---

Dekapkanlah tanganmu di atas bahuku
Biar terbagi beban itu dan tegar dirimu
Di depan sana cahya kecil 'tuk membantu
Tak hilang arah kita berjalan
... menghadapinya ...

---***---

"Tapi, Tuan Hokuto, tidak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan di Kerajaan Mesin."

"Memang benar. Kalau aku mengganti tiap tetes darah di tubuhku ini, aku mungkin bisa menyingkirkan penyakitku." Ia berjalan ke arah monitor utama dengan tongkat berpermata merah miliknya. "Tapi dengan begitu, pertalian teman sedarah antara kau dan aku akan hilang." Kembali ditariknya napas berat.

Hatiku terenyuh. Darahnya di tubuhku bergejolak. Ya ... Tuan Hokuto bersinkronisasi dengan diriku. Setiap kata yang baru saja diucapkankannya berasal dari lubuk hatinya yang terdalam. Aku tahu itu.

"Max, kaulah satu-satunya kerabat sedarah yang kumiliki," ujarnya tegas.

Ah ... sejak dulu dia selalu terkesan tidak punya masalah. Menghadapi kerasnya masa lalu dan kejamnya pelatihan Kekaisaran—yang tak berperikemanusian—dengan senyum. Bahkan saat pertama kali ia membangkitkanku dengan darahnya, senyum manis itu merekah lalu menyapaku riang. Aku memang selalu berada di sisinya, mendukung semua yang dilakukannya, rela bertaruh segalanya untuk melindunginya. Tapi ...,

"Tuan Hokuto, saya tidak pantas menerima kata-kata anda. Saya hanyalah sebuah mesin."

"Sudah sepantasnya aku mengatakan ini," potongnya cepat. "Biasanya aku tidak begitu!"

Aku terdiam. Sorot matanya menyiratkan betapa kesepiannya dia. Berjuang sendirian dalam keputusannya menjadi seorang dokter untuk menolong sesama. Keputusan yang diambil atas masa lalunya yang suram. Dia yang tak pernah pilih kasih dalam mengulurkan bantuan, walaupun orang itu musuhnya sendiri. Aku luluh ... Dia tuan yang paling pengertian. Bagiku, dia adalah Reishou— Penjaga Roh—yang terhebat. Dokter terbaik di kerajaan. Manusia yang paling kusayangi dan paling ingin kulindungi.

---***---

Sekali jumpa kau mengeluh kuatkah bertahan
Satu persatu jalinan kawat beranjak menjauh
Kudatang sahabat bagi jiwa
Saat batin merintih

---***---

"Max, tolong temani aku hingga akhir...."

"Ya, Tuan."

Ya ... aku akan selalu menemanimu tuan. Aku akan selalu melindungimu selamanya. Meski dengan begitu aku harus berkorban nyawa. Aku rela! Demi dirimu ... demi orang yang paling memperhatikanku ... demi kau, Shireishou of the North.

Ini adalah jalan yang aku pilih. Walau bagaimanapun akhir dari jalan ini, aku akan terus maju. Kalaupun harus mati, kita akan mati bersama! Karena kita ... akan bersama selamanya....

Song Fiction : KemanusiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang