07. Kecurigaan

1.6K 198 70
                                        

Maskmana yang baru tiba langsung menghampiri ruang perawatan diikuti yang lain. Yang lain hanya melihat dari luar Maskmana yang bergantian mengangkat tangan kedua atasan TAPOPS itu seperti sedang memeriksa. Bilik perawatan khusus memang menggunakan dinding kaca di depan agar bisa leluasa memantau pasien.

Setelah puas di dalam, Maskmana keluar menuju ruang rapat, tentu yang lain mengekor di belakangnya. Tanpa menunda waktu lagi, rapat dilaksanakan saat itu juga.

"Apa ada sesuatu yang Anda temukan, Laksamana?" tanya Kapten Kaizo.

"Masih kurang pasti, tapi aku tahu jelas bahwa ini bukan masalah biasa. Kalian, tidak, semuanya harus bersiap untuk sesuatu yang akan datang."

"Sesuatu?" Nut bertanya dengan cemas.

"Ya, entah itu teror mengerikan lain, musuh yang sangat kuat, ataupun perang besar."

Semuanya terdiam, ruangan menjadi hening mencekam.

Setelah kejadian Kira'na semuanya aman damai, misi pun tidak terlalu sulit dan bisa ditangani anggota biasa. Geng Kokotaim pun merasa damai dan tenang, hanya misi ringan yang mereka jalankan.

Namun ketenangan memang tidak pernah ingin berdamai dengan mereka, ternyata ada ombak yang menanti di dalam tenangnya lautan.

Maskmana mendengus melihat semuanya terdiam, dia tahu ini bukan hal sederhana yang bisa langsung diterima. Tapi sejak mereka bergabung dalam TAPOPS, tidak peduli anggota lama atau baru, tidak peduli kuat atau lemah, semuanya harus bersiap untuk kemungkinan terburuk di masa depan.

"Apa tugas untuk kami, Laksamana?" Kaizo bertanya dengan tegas. Dia sendiri sudah merasakan berbagai kepahitan selama hidup, bahkan dari sebelum menjadi anggota TAPOPS.

Maskmana memandang semua yang hadir di sana, lalu menghela napas. "Para anggota lain akan datang, kita akan mengadakan rapat lagi setelah mereka sampai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Untuk saat ini, kalian berjaga-jaga lah di sini. Jika dilihat dari pergerakannya, musuh tidak akan datang dalam waktu dekat. Tapi kita tetap harus berhati-hati karena musuh tidak bisa ditebak. Perketat keamanan, dan sebisa mungkin rahasiakan kabar ini, hanya anggota TAPOPS terpercaya saja yang boleh mengetahuinya!"

"Baik, Laksamana!" Mereka semua hormat TAPOPS lalu keluar dari ruangan menyisakan Kapten Kaizo dan Maskmana.

Dirasa semuanya sudah keluar dan jauh dari ruangan, Kaizo menatap Maskmana dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Anda mengetahui sesuatu, benar, 'kan?"

"Ada tugas untukmu, Kaizo."

***

"Huff, akhirnya selesai juga." Blaze meregangkan otot-ototnya.

Dia dan sepergrupnya terkapar dengan napas terengah-engah, baju mereka basah oleh keringat. Gempa geleng-geleng kepala sambil membawa senampan es sirup.

"MAU!" TTM yang tadinya kehabisan baterai langsung berlomba mengambil es yang tampak menggiurkan itu.

"Pelan-pelan! Gelasnya tumpah kalian yang bersihin!"

Mereka bertiga hanya tertawa sambil nyengir, persis seperti kuda.

"Kayak nggak pernah minum aja." Mulut Solar memang sebelas duabelas dengan kompor.

"Eleh, kayak sendirinya nggak ngos-ngosan aja. Jarang gerak kan gitu." Taufan yang sama kompornya ikut menyulut api.

Sedangkan Ice dan Hali lebih memilih duduk manis sambil menghabiskan es sirup mereka. Cuaca memang terik, membuat mereka yang hanya beres-beres biasa jadi seperti habis lari maraton.

Elemental Brothers to Boboiboy Galaxy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang