"Eh?! Boboiboy?" Gempa terkejut melihat remaja yang adalah dirinya dan saudara-saudaranya di dunia ini itu sedang memasak di dapur. Dia kira dia yang sudah yang paling pagi bangun.
"Ahh, aku berisik, ya? Maaf, Tok Aba udah berangkat dan nyuruh aku masak buat kalian."
"Kami ngerepotin dong? Harusnya kamu nggak usah masakin kami segala, biar aku aja. Toh, ini rutinitas di rumah. Kami juga kan yang tamunya, jadi biar kami gantian ngerjain kerjaan rumah di sini." Kembar ketiga itu benar-benar merasa tidak enak. Pasalnya dino oren itu sudah bangun pagi-pagi sekali hanya untuk memasakkan mereka.
"Aman, lagian aku juga pingin. Daripada ngantuk nggak tau mau ngapain, kan?"
"Biar aku bantu."
"Bangunin aja yang lain, ini udah mau mateng."
"Okay."
Bocah dino itu hanya memasak menu sederhana di pagi buta ini, nasi goreng, ayam goreng, dan telur goreng. Semuanya serba goreng di pagi hari, sungguh sehat sekali menu dari dino kesayangan semua orang ini.
Satu-persatu kembar elemental berdatangan, kebanyakan masih berusaha mengumpulkan nyawa hingga tertidur di meja makan. Gempa sampai mengeluarkan ultimatumnya dengan panci Tok Aba.
"Aku mau nganter bekal ini ke Tok Aba, kalian sebaiknya jangan keluar dulu kalau masih ada orang yang lihat. Bakal susah jelasinnya." Boboiboy mewanti-wanti mereka agar sebaik mungkin menjaga ketenangan.
Bukan, bukan soal para warga yang curiga. Toh mereka sudah biasa melihatnya berpecah. Tapi para elemental itu sendiri, mereka lah yang pasti kaget melihat reaksi orang-orang yang biasa saja dan mengenal fisik mereka.
Sebisa mungkin dia ingin menghindari keributan dulu, apalagi jika Adudu kembali berulah di kedai Tok Aba.
Omong-omong soal Adudu, biasanya alien kotak itu selalu update tercepat tentang yang terjadi dengannya. Ini kenapa dia aman damai sentosa saja? Mencurigakan!
Kembar elemental hanya mengiyakan saja, toh ini memang bukan dunia mereka. Mereka harus beradaptasi dan sebisa mungkin jangan sampai terjadi masalah.
***
"Ini, Tok. Maaf hanya nasi goreng," ujar Boboiboy dengan cengiran lebarnya.
"Baunya harum ini, nasi goreng kan termasuk makanan spesial, apalagi cucu Atok ini yang membuatkan."
Si dino oren tertawa, atoknya ini memang yang paling bisa membuatnya bahagia.
Matanya menelisik sekitar, "Tumben pagi-pagi udah rame banget, padahal hari libur."
"Justru karena hari libur, biasalah anak-anak muda pada nongkrong. Yang olahraga juga banyak terus ke sini ngisi lemak lagi deh."
"Atok, Atok, sudah tua masih aja tau begituan."
"Woah, harus dong! Atokmu ini orang kuat waktu mudanya dulu tau!"
"Iya, iya deh, sekarang pun Atok masih jadi yang terkuat buat Boboiboy."
Mereka tertawa bersama, begitu hangatnya suasana di pagi yang cerah ini.
"Oi! Kalian sibuk tertawa sedangkan aku sibuk melayani pembeli, dasar!" Ups, kita melupakan robot kesayangan semua orang ini.
Kakek dan cucu itu saling pandang, lalu kembali tertawa. OchoBot selalu berhasil membuat tertawa dengan berbagai ekspresinya.
Tiba-tiba jamnya berbunyi cepat menandakan situasi darurat. Tidak lama Yaya dan Ying datang, mereka langsung saja memasuki markas TAPOPS-U. Di sana sudah ada Fang dan Gopal yang sedang menunggu kedatangan mereka, hologram menampilkan Kapten Kaizo yang tampak sedikit gusar dari ekspresinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental Brothers to Boboiboy Galaxy World
AventuraBermula dari TTM yang menemukan benda bulat aneh dan dengan bodohnya mereka bawa pulang untuk ditunjukkan pada saudara-saudaranya, berlanjut Solar yang tangannya gatal mengutak-atik benda itu. Tanpa sengaja dia mengaktifkan tombol pada benda yang mi...