02. Masalah lagi

1.3K 156 29
                                    

Senandung irama terdengar merdu dari mulut seorang remaja yang sedang mengelap meja membuat siapapun ikut merasa damai. Dengan senyum penuh ketulusan memperlihatkan suasana hatinya yang sedang bahagia.

"Amboy~ Bahagia nampak." Teguran dari seorang gadis berkacamata yang datang sendirian, membuat alis remaja itu terangkat.

"Yang lain mana, Ying?"

"Ah, Yaya sedang membantu ibunya memasak, sebentar lagi datang. Fang sedang memperbaiki sedikit kacamatanya yang sempat retak terhantam musuh di misi kemarin. Gopal ...."

Remaja bertopi dino itu tersenyum, tahu maksud Ying.

Pasti sedang bermain game.

Maklum lah, setelah misi berbulan-bulan pasti merindukan koleksi game-nya. Meskipun kadang menyebalkan karena sampai tidak ingat waktu.

"Sudah ku tarik, kok. Nanti juga datang," sergah Ying cepat.

"Kalian." Seorang remaja berkacamata datang, lalu duduk di samping Ying.

"Sudah benar, Fang, kacamatamu?" tanya remaja bertopi dino.

"Yah, setidaknya masih bisa ku perbaiki sendiri. Bisa mampus aku kena marah Abang lagi." Fang mengeluh nasibnya yang terus-terusan dimarahi sang Kakak. "Setelah kupikir-pikir, Abang galak banget ya. Entah menurun dari siapa."

Boboiboy dan Ying saling pandang, berkomunikasi lewat mata.

"Dia tidak sadar kalau dia juga galak? Apalagi kalau sudah menyangkut donat lobak merah." batin keduanya mengeluh.

"Hai, kalian. Maaf aku terlambat, adikku ada acara di sekolahnya siang ini dan harus membawa makanan dari rumah. Aku membantu ibuku yang baru diberitahu dua jam lalu."

Ying terkekeh, "Dasar anak kecil, tidak tahu apa yang dadakan itu membuat tangan gemetaran panik saat mengerjakannya. Untung ada kau ya, Ya, jadi bisa selesai lebih cepat."

"Begitulah." Yaya menghela napas.

Boboiboy dan Fang saling pandang, mereka baru tahu hal ini. Maklum lah yang satu anak tunggal jauh dari orang tua, yang satu nasibnya tidak jelas. Untung hidup.

"Semuanya sudah berkumpul?" OchoBot datang tiba-tiba entah darimana. Semua orang mengelus dada, kebiasaan robot kecil ini belum berubah juga dari dulu.

"Kurang Aramugam, sudah pasti antara niat dan tidak dia." Boboiboy sudah lelah menghadapi perangai sahabat gempalnya itu. Tapi dia juga yang paling sering membantunya. Haih.

"Eitt, tenang saja. Ada Ying di sini!"

Ying langsung melesat yang dapat ditebak tujuannya. Tidak lama dia kembali dan membawa remaja bertubuh gempal dengan berbagai camilan di mulutnya, juga konsol game yang masih dia pegang.

"Eh?" Pemuda itu bingung tiba-tiba ada di sini. Lalu menggeram pada si pelaku.

"Kau yang lupa waktu ma! Kami sudah lama menunggu!" sergah cepat perempuan berdarah China itu.

"Kau lupa waktu lagi, Gopal." Bukan pertanyaan, tapi pernyataan yang keluar dari mulut si topi dino.

Gopal hanya bisa ketawa karir dibanjiri tatapan jengah sahabat-sahabatnya.

"Nah, semuanya sudah berkumpul?" OchoBot memperhatikan sahabatnya satu persatu lalu mengangguk.

Semuanya langsung dengan sigap duduk manis di kedai Tok Aba. Ying seperti biasa, menjadi pengantar pesanan.

"OchoBot, Koko kojato lima!"

"Siap!"

Dan sesi yang menyenangkan pun terjadi. Berseluncuran menuju bawah tanah adalah hal yang menyenangkan! Setidaknya itu lah yang mereka semua pikirkan. Hitung-hitung pelepas stres dari kesibukan menjalankan misi.

Mereka langsung hormat dan melakukan salam TAPOPS pada dua petinggi dalam hologram.

"Tepat 5 detik sebelum waktu yang dijanjikan, bagus!"

Semuanya bernapas lega mendengar kalimat dari seorang alien berpostur harimau.

"Tapi," Semuanya menahan napas, "Lebih bagus jika tidak membuat kami menunggu 1 detik pun!"

"Baik, Laksamana!" Pandangan mereka langsung mengarah pada Gopal. Yang di pandang hanya bisa ketawa karir.

"TeleBot diketahui hilang bersama penjahat yang menyalahgunakan kekuatannya. Kami kehilangan jejak mereka yang kemungkinan besar mereka sudah keluar dari dimensi ini untuk kabur dari kejaran anggota TAPOPS. Jejak terakhir tiga hari lalu."

Mereka dengan saksama mendengarkan penjelasan sang Komandan.

"Tugas kalian berjaga-jaga, bisa saja dia tiba-tiba kembali dan pendaratan paling mungkin adalah bumi. Karena terakhir dia menghilang, jejaknya ada di bumi."

"APA?!"

Mereka jelas terkejut mendengar penuturan sang Laksamana.

"Tapi ... kenapa kami tidak tahu, Laksamana?" Ying mengeluarkan isi pikirannya.

"Sebenarnya misi ini tingkat atas yang biasa diselesaikan oleh para profesional yang sudah lama mengabdi pada TAPOPS. Misi ini sangat berbahaya, tapi untuk satu dua alasan, kami sepakat mengoper misi ini pada kalian, Geng Kokotaim." Komander Kokoci menjelaskan dengan serius. Menandakan misi ini tidak bisa dianggap main-main.

Mereka kompak mengangguk, lalu kembali hormat TAPOPS sebagai perpisahan. Tepat setelah hologram mati, alarm berbunyi menandakan ada bahaya. Mereka buru-buru mengecek CCTV, ternyata alarm yang berbunyi berasal dari sekitar kedai Tok Aba. Namun tidak kelihatan apa penyebabnya.

Mereka yang panik, terutama Boboiboy, langsung keluar guna mengecek. Alangkah terkejutnya mereka begitu keluar melihat portal besar tiba-tiba muncul.

Tok Aba pun kebingungan sambil memeluk OchoBot agar tidak terbawa angin. Saat portal perlahan menghilang, dibalik debu yang berterbangan terlihat lah tujuh remaja dengan wajah yang sama terjatuh di atas tanah. Mereka keluar dari portal. Wajah mereka terlihat syok dengan apa yang terjadi.

Geng Kokotaim apalagi, mereka benar-benar syok melihat kejadian barusan. Wajah mereka bertujuh, sangat mirip dengan Boboiboy!

"Kau berpecah, Boboiboy? Tapi kenapa kau masih di sini?" tanya Fang yang kebingungan.

"A-aku tidak berpecah!"

Pernyataan Boboiboy semakin membuat keadaan menegang. Perlahan mereka mendekati ketujuh remaja yang masih kebingungan itu.

Salah satunya akhirnya menotis keberadaan Geng Kokotaim, ekspresinya terkejut bukan main.

Dia berkali-kali mengabsen saudara-saudaranya yang masih mengaduh kesakitan karena terjatuh, lalu memandang wajah Boboiboy.

"Kau!" seru remaja itu, mata merahnya tajam menelisik Boboiboy.

"Apa yang terjadi?" tanya Yaya entah pada siapa.

Keenam remaja lainnya akhirnya menyadari ada orang lain di sekitar mereka. Reaksi mereka sama seperti sang kakak tertua.

OchoBot terlihat bingung, Tok Aba lebih bingung lagi. Untung tidak pingsan seperti dulu.

Boboiboy menghela napas, memijit keningnya. "Masalah apalagi ini."

***



















Maljum nih :v

Elemental Brothers to Boboiboy Galaxy WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang