06

418 41 2
                                    

Keesokan harinya, Ashley bangun lebih dulu dari Azizi. Ia melihat adanya tangan yang melingkar diperutnya.

Ashley terkejut, ia mencoba mengingat kembali kejadian semalam, setelah ingat. Ashley malu, ia secepatnya menyingkirkan tangan Azizi dan ingin pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun, pada saat ia ingin berdiri, bawahnya terasa sakit sekali. Hampir saja ia menangis.

Ashley mencoba untuk membangunkan Azizi, meminta tolong untuk membantunya berjalan.

" Azizi!! " Ashley mengguncangkan nya tubuh Azizi.

" Apasih Shley.... " Azizi tak kunjung bangun, ia kembali tertidur memunggungi Ashley.

" Bangun dulu!! Bantuin aku jalan, kamu tanggungjawab ya kemarin abis bikin aku ngga bisa jalan!! " Sontak Azizi menoleh kearah Ashley, ia baru saja mengingat kejadian semalam.

" OH IYA! MAAF!!! "

Setelah Ashley selesai mandi, disusul oleh Azizi yang juga ingin membersihkan diri.

Saat Ashley selesai memakai baju dan membereskan baju-baju yang berserakan dibawah, lalu mengganti sprei yang ada noda darah miliknya semalam. Ia membukakan handphone miliknya lalu betapa kagetnya Ashley melihat banyak sekali pesan masuk dari teman-temannya itu.

Sampai tiba-tiba teman-temannya menelpon dirinya.

" Apasih ganggu aja! " Ashley ingin sekali memarahi teman-temannya itu.

" Aduh, masih pagi kok udah marah-marah aja. Gimana malper nya? Enak ngga? " Kathrina sebagai bocah kematian ini menanyakan hal yang membuat pipi-pipinya itu merah.

" Kenapa nih? Salting lu? " Olla membuka suaranya

Ashley menceritakan beberapa kejadian semalam, walau tak semua karena menurutnya privasi.

" OMG, SEMOGA BENIHNYA CEPET JADI!!! " Lagi dan lagi Kathrina membuat Ashley malu dan marah.

" HEH! GUA MASIH PENGEN KULIAH YA BOKEM!! "

Siang hari ini, Ashley dan Azizi sudah berada dirumah milik mereka berdua yang diberikan oleh Oniel dan Graciana kepada anak tersayang mereka.

Saat Azizi membersihkan halaman rumah, Azizi melihat keluarga kecil yang harmonis.

" Mimpiku, semoga keluargaku nanti bisa seperti keluarga itu. " Gumam Azizi saat melihat keluarga itu.

Tanpa ia sadari, Ashley memperhatikan dirinya di jendela rumah.

" Aku berusaha mencintaimu agar mimpimu terwujudkan, Zi. "

Beberapa bulan setelah menikah, tiba-tiba sang kakak, Luna. Menelepon dirinya, Luna mengatakan jika beberapa hari ini Nala menangis karena ingin bertemu dengan Ashley. Sampai akhirnya Ashley menyuruh Luna untuk membiarkan Nala menginap dirumahnya beberapa hari ini.

Nala sungguh bersemangat saat sang ibu memberi tahukan bahwa ia akan menginap di rumah tantenya. Ia akan diantarkan sore saat papanya pulang kerja.

" Mima! Aku mau bawa 1 mainan ke rumah Aunty!! " Nala menunjukkan 1 mainan favoritnya kearah sang ibu

" Boleh, tapi cuma satu ya? Jangan banyak-banyak, nanti hilang. " Luna memperbolehkan.

Sore hari pun tiba, saat Raisha baru saja memarkirkan mobilnya di garasi. Nala menghampirinya.

" Papah!! " Nala berteriak dan membukakan pintu mobil, disusul oleh Luna yang berada dibelakang Nala.

" Haii anak cantik Papah, kok kayak semangat banget? Kenapa? " Raisha keheranan, sebelum ia pergi bekerja, Nala masih terlihat murung.

" Ih!! Kan aku mau nginep dirumah Aunty, Papah yang anter ya? " Nala menceritakan bahwa dirinya akan menginap dirumah tantenya itu.

" Ohh.... Pantes aja udah happy gini. " Raisha menggendong Nala lalu beralih menghampiri sang istri, mencium sekilas pipi dan bibir manis Luna sembari menutup mata Nala.

Didalam, Raisha disambut oleh anak pertamanya.

" Papahh!! " Lana berlarian ke arah Raisha.

" Kakak! How are you today? " Lana sedang ujian disekolah nya, ia harus mendapatkan support dari keluarganya itu.

" Baik! Makasih Papah sama Mima udah bantu aku hafalin kemarin! " Raisha dan Luna mengajarkan anaknya untuk selalu berterimakasih kepada seseorang yang sudah membantunya.

" Your welcome, dear! "

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC
SAWERIANYA DIBIO!!

Only And Youngest Child [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang