|| PART 4 ||

1K 42 1
                                    

Maura sudah selesai menjemur pakaian,ia masuk ke dalam untuk bergabung dengan anya dan kaiyan.

"Beli mainan lagi kamu nya"ucap maura dari belakang mereka.

"Bunda"kaget kaiyan melihat bundanya berdiri di belakangnya dengan wajah yang selalu membuat kaiyan takut karena mengira bundanya marah.

"Baru juga beli kok mau"balas anya dengan santai.

"Tapi kan bulan kemarin kamu baru beli loh,masa udah beli aja sih"kesal maura pada sahabatnya itu.

"Nggak pa-pa cuman mainan aja kok,nggak buat aku jatuh miskin tiba-tiba"

"Lain kali jangan kayak gitu lagi nya,nanti kaiyan ajar biasa terus loh"pesan maura.

"Iya lain kali nggak lagi kok aku beliin ayan mainan"ucap anya mengalah,selalu saja begitu kalo anya belikan sesuatu untuk kaiyan,dia sampe merasa maura ini selalu saja tidak enak hati padanya,padahal mereka sahabatan.

"Udah bilang makasih belum sama onty?"tanya maura kepada sang anak.

"Sudah bunda"jawab kaiyan dengan pelan,karena takut pada bundanya,padahal maura tidak pernah memarahi anaknya itu.

"Ini terakhir kali ayan terima mainan dari onty yah,setelah itu jangan lagi.maianan ayan kan masih banyak.nggak baik terlalu berlebihan mempunyai sesuatu hal"ucap maura memberi pengertian kepada sang anak.

"Iya bunda,maafin ayan"kaiyan langsung memeluk bundanya itu dengan erat.

Anya hanya terkekeh kecil melihat interaksi ibu dan anak itu,yang selalu saja membuatnya iri karena di sayangi oleh sang anak.

"Kamu udah makan nya?"tanya maura saat pelukan mereka sudah lepas.

"Belum nih,aku sengaja mau makan masakan kamu"jawab anya.

"Yaudah,ayo ke dapur kita makan.aku baru aja masak pepes ikan karena ada pesanan catering siang tadi"maura langsung menggandeng kaiyan untuk ke dapur.merekq bertiga pun berjalan berdampingan.

Maura menghidupi kaiya dengan membuka usaha catering,dan maura juga tiap ahad dia selalu buat kue untuk dia jual dan di titipkan di toko roti milik saudara anya.syukurnya saudara anya sangat baik dan mau menerima titipan kue maura.

Usaha maura sangat berkembang baik,selalu saja ada pelanggan yang memesan cateringnya,walau tidak banyak yang penting cukup untuk uang makannya dan sang anak.

"Udah lama aku nggak makan pepes ikan lagi,akhirnya makan juga"ucap anya dengan senang.

"Makan yang banyak nya,kalo perlu bawa pulang.aku buat banyak karena sengaja untuk kamu bawah pulang ke rumah"

"Wah makasih banyak loh nya,happy banget aku kalo udah datang kesini haha"

Mereka pun makan sambil bercerita dengan santai,tak ayal mereka juga tertawa karena sikap manisnya kaiyan yang selalu membuat mereka tertawa karena gemas.

Selesai makan,kaiyan langsung mengajak anya main di ruang tv.dan maura masih mencuci piring bekas makanan mereka,tidak ingin di bantu anya karena ia tau perempuan itu juga merasa kecapean.

"Bunda"kaiyan berlari untuk meminta gendong pada bunda cantiknya itu.

"Udah ngantuk?"tanya maura karena dia tahu kebiasaan sang anak kalo sedang mengantuk pasti meminta gendong padanya.

"Iya"

"Yaudah bunda temani tidur,nya aku tidurin kaiyan dulu yah"izin maura.

"Santai aja mau,aku baring disini dulu yah sebentar"

"Oh iya nya,ambil karpet tuh biar nggak kedinginan kamu"ucap maura di jawab anggukan saja,karena anya sudah mengantuk sekali.

Maura langsung menidurkan kaiyan di kasur,memakaikan anak itu selimut,dan menepuk pahanya agar tertidur.tak butuh waktu lama,kaiyan sudah masuk ke alam mimpinya,maura langsung keluar dengan langkah pelan agar kaiyan tak terbangun.

Dia langsung ke ruang tv,yang dimana anya sudah tertidur disitu tanpa alas karpet,maura pun hanya menggeleng kepalanya dengan heran karena kemalasan temannya itu padahal cuman membuka karpet saja tapi begitu susah.

"Nya bangun dulu gih,tidur di karpet sini gih"maura membangunkan anya dengan pelan,dan anya langsung pindah tanpa proses apapun.

Bukan apa-apa maura membiarkan anya tidur di sini,karena di kontrakan ini dia cuman punya satu kamar saja,dan kaiyan sudah menempati satu kasur itu,jadi dia cuman bisa menyuruh anya tiduran di ruang tv karena sedikit luas untuk tidur.

Kontrakan maura ini sangat kecil,walau dia ada ruang tamu dan ruang tv itu pun cuman sepetak saja ukurannya,tidak terlalu besar untuk banyak orang,paling muat 3 atau 4 orang saja.

Maura yang sudah mengantuk juga,ikut tertidur di samping anya,karena ini juga sudah malam walau masih belum pukul 09.00.

☘️☘️☘️

21.30

"Anya bangun udah jam berapa ini,nggak pulang ke rumah kamu?"maura mengguncang badan anya untuk membangunkan perempuan itu.

"Nginap sini aku mau"

"Loh nanti kamu ke rumah sakitnya telat loh,kalo nginap sini"

"Sift sore aku mau"

"Yaudah,ayo bangun dulu ganti baju tidur,aku pinjaman daster dulu,biar kamu tidurnya nyaman"maura langsung bergegas untuk mengambil dasternya untuk di pakai anya.

Anya memang sering menginap di kontrakan maura,kalo dia sift sore,kalo sift pagi anya tidak bisa menginap karena jarak dari kontrakan maura ke rumah sakit itu sangat jauh yang ada anya akan telat kerja.

Setelah anya ganti baju,dia kembali tertidur lagi,dan maura juga ikut baring sambil menonton tv,malam ini dia akan tidur bersama anya,kaiyan sudah biasa tertidur sendiri,kalo pun dia tidak melihat bundanya,anak itu pasti keluar dan mencari bundanya tanpa menangis.

Maura pun menonton tv sampai ia tertidur,dan tidak mematikan tvnya karena sudah di bawah alam sadar,nanti subuh baru ia matikan tvnya itu karena baru bangun.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

JANGAN LUPA VOTEE BANYAK-BANYAK DAN COMENT

BERSAMA MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang