|| PART 1 ||

1.7K 57 2
                                    

Maura turun ke bawah,karena suaminya sudah pulang dari kantor,dia pun turun untuk menyambut suaminya itu dan memberi kabar bahagia.

"Mas devan"maura memanggil suaminya itu dari arah tangga dan tersenyum manis.

Namun devan suaminya cuman menatap sekilas saja pada maura,dan naik ke kamar tanpa membalas sapaan itu.

"Biar saya saja yang bawa tasnya mbo"ucap maura.

"Baik bu,ini tasnya tuan"mbo sumi pun memberikan tas itu pada maura.

Maura langsung mengikuti suaminya naik ke kamar.

"Biar aku bantu buka dasinya mas"maura mendekat kepada devan untuk membuka dasi lelaki itu.

Tapi tangannya itu langsung di tepis kasar oleh  devan,maura pun hanya bisa tersenyum tipis saja karena hal ini sudah biasa ia terima dari suaminya itu.

"Saya capek,jangan kamu membuat saya semakin capek dengan tingkah kamu itu"tukas devan dengan marah.

"Maaf mas,aku siapin air mandi kamu dulu kalo begitu"ucap maura dengan suara lembutnya.

Selesai menyiapkan air mandi,dan menggantung handuk di belakang pintu kamar mandi,maura keluar dan mempersilahkan suaminya untuk mandi.

"APA-APAN KAMU MAURA,SUDAH SAYA BILANG BERAPA KALI KALO SAYA TIDAK BISA MANDI AIR DINGIN"teriak devan dengan marah dari arah kamar mandi.

"Apa mas,a-ku tadi sudah ngecek kok airnya seperti biasa saja"elak maura dengan takut.

"Jadi kau menuduh ku kalo aku berbohong,iya"

"Tidak,ampunilah aku mas.aku akan mengganti air nya dengan yang baru lagi"saat ingin masuk ke dalam maura langsung di dorong dari dalam.

Bruk.

Maura langsung terduduk di bawah lantai,setelah di dorong dengan keras oleh suaminya itu.

"Memang perempuan kampung kamu maura,pada dasarnya kamu memang sangat tidak becus menjadi seorang istri.orang kampung seperti mu memang sangat tidak cocok menjadi istri saya"hina devan dengan dingin,dia pun masuk ke kamar mandi dan mengunci pintu kamar itu dengan keras.

"Maafkan aku mas,aku hanya menjadi istri yang tak berguna untuk mu,dan selalu saja mempermalukan mu,maaf mas"batin maura dengan sedih

☘️☘️☘️

Selepas di dorong tadi,maura memutuskan untuk turun ke bawah,untuk memasak makan malam suaminya itu,seenggaknya dia tidak boleh seperti itu,dia harus membuktikan pada suaminya kalo dia itu masih bisa melakukan sesuatu untuknya.

"Biar saya saja yang masak mbo"ucap maura.

"Eh nggak usah bu,biar saya saja yang masak.nanti tuan marah lagi kalo ibu yang masak"ujar mbo sumi.

"Nanti mbo sumi bilang aja kalo mbo yang masak bukan saya"masih berusaha membujuk mbo sumi.

Mbo sumi pun mengalah karena merasa tidak enak hati melihat maura yang seperti itu.

"Makasih mbo"

Maura langsung melanjutkan kesibukannya yaitu masak untuk makan malam bersama suaminya itu,dan mbo sumi pun tugasnya adalah mengerjakan yang lain.

"Setelah selesai masak,maura dan mbo sumi menata makanan di atas meja dengan rapi,dan maura menunggu suaminya itu datang.

"Mas"maura berdiri untuk menyambut mas devan yang baru datang.

Devan hanya menatap datar saja ke maura,tanpa membalas ucapan perempuan itu.maura dengan sigap langsung menuangkan semua makanan itu ke piring untuk suaminya makan.

BERSAMA MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang