|| PART 5 ||

1.1K 43 6
                                    

Sepekan kemudian,maura baru saja pulang mengantar kaiyan mendaftar sekolah di paud,paudnya tidak jauh dari kontrakan,jadi setelah beberes rumah maura langsung bergegas kesini untuk mendaftarkan anaknya.

"Iya nanti diisi formulirnya yah bu"ucap guru paud itu.

"Oh iya bu guru,besok saya balik lagi sekalian kasih berkasnya,pamit dulu yah bu permisi"maura langsung menggandeng tangan anaknya itu.

Setelah itu maura akan membawa kaiyan ke mall,agar putranya itu bisa bermain di tempat permainan anak-anak.sudah lama kaiyan ingin kesini tapi maura tidak pernah punya waktu karena saking sibuknya dengan urusan catering.

"Ayan main aja di dalam yah,bunda tungguin di luar"ucap maura kepada sang anak.

Kaiyan hanya mengangguk patuh saja,karena orang dewasa tidak bisa masuk,hanya anak-anak saja yang bermain,karena bosan menunggu maura pun pergi mencari minum untuk mereka berdua.

Saat sedang mencari minum,maura melihat seseorang yang terasa familiar di matanya,maura pun mendekat pada orang itu dan memanggilnya.

"Mbo ranum"panggil maura dengan pelan.

Orang yang di panggil itu langsung membalikan badannya ke maura,dan langsung menatap maura dengan kaget.

"Ibu"kaget mbo ranum.

"Ya Allah mbo,udah lama nggak ketemu kita"di peluknya mbo ranum itu yang sudah lama tidak dia bertemu dengan salah satu pekerja suaminya.

"Ibu ngapain disini?,sama siapa kesini bu?,kemana aja Ibu ha nggak ada kabar selama ini?"tanya mbo ranum beruntun.

"Hahaha pelan-pelan aja mbo nanyanya ih"

"Iya iya maaf,senang soalnya lihat Ibu disini,ibu kemana aja selama ini?"tanya mbo ranum ulang.

"Disini aja kok saya mbo"jawab maura.

"Kok nggak kasih kabar ke kita selama ini"

"Hp saya rusak mbo,jadi nomor kalian pada hilang"

"Ya Allah,yang penting Ibu nggak pa-pa aja saya uda alhamdulillah banget"ucap mbo ranum dengan lega.

"Iya alhamdulillah,terus mbo ranum ngapain disini?"tanya maura dengan bingung karena mbo ranum sendirian disini.

"Temani majikan saya main disini bu"jawab mbo ranum.

"Eh"bingung maura.

"Saya udah nggak kerja sama bapak lagi bu,setelah Ibu keluar dua bulan kemudian saya di pecat karena ketahuan nelpon Ibu diam-diam"jawab mbo ranum atas kebingungan maura.

" Ya Allah mbo,lagi lagi karena saya mbo kena masalah"ucap maura sedih.

"Nggak pa-pa,sekarang saya udah dapat kerja kok,Alhamdulilah majikannya saya baik,jadi saya betah disini"ujar mbo ranum.

"Syukurlah,terus mbo masih tau kabar di rumah?"tanya maura tentang keadaan suaminya.

"Kurang tau juga sih bu,tapi saya masih punya nomor mbo sumi,siapa tau bu maura mau nelpon beliau"

"Oh iya boleh,udah lama juga nggak kabaran sama mbo sumi aku"

Mbo ranum langsung mengeluarkan hpnya untuk kasih nomor hp mbo sumi kepada maura.

"Makasih mbo"

"Sama-sama bu"

"Majikan mbo main dimana?"tanya maura.

"Oh di permainan anak-anak,ini saya mau kesana dulu"

"Bareng aja mbo,saya juga mau kesana"

Mereka berdua pun berjalan berdampingan,mbo ranum kira maura bukan ke sana untuk melihat kaiyan,mbo ranum kira majikan dulunya itu cuman searah saja.tapi saat melihat kaiyan berlari kepada maura dan memanggilnya bunda membuat mbo ranum heran.

BERSAMA MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang