|| PART 9 ||

1.4K 56 7
                                    

Hari ini mas devan sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah,dan di rawat di sana,mas devan juga sudah melepas selang NGT nya,tetapi mas revan hanya bisa makan dengan tekstur yang cari,atau yang di haluskan.

Vino langsung memindahkan tubuh ringkih majikannya itu fi kursi roda,dan dokter juga memberi peyangga pada kepala mas devan karena kepalanya itu terus terjatuh dengan lemas ke bawah,jadi dengan memakai peyangga akan membuat kepala mas devan bisa berdiri tegak.

Setelah itu mereka keluar,dengan vino yang mendorong kursi roda,dan mbo sumi yang membawa tas yang berisi keperluan mas devan selama di rumah sakit.maura tidak menemani kepulangan suaminya,karena perempuan itu sedang mengurus kontrakannya karena hari ini juga dia akan pindah untuk merawat mas devan.

"Maura perabotannya nggak kamu bawa?"tanya anya yang memang sedang membantu maura pindahan.

"Nggak usah deh nya,tinggalin aja biar nanti pengunjung yang lain pake.masih bagus semuanya kalo di buang sayang banget"jawab maura yang masih melipat pakaiannya untuk di masukkan ke koper.

"Yaudah,mainan ayan di bawa lagi atau nggak?"

"Di bawa aja semuanya nya,biar nggak usah beli mainan lagi kalo disana"

"Oh oke"

"Abis ini kita jemput ayan yah nya"pinta maura pada sahabatnya.

"Sip gampang itu mah"balas anya dengan santai.

"Kayaknya mas devan udah sampai rumah deh"

"Yaudah ayo kita kerja lebih cepat,biar bisa sampe disana"

Setelah semua barang maura sudah masuk ke dalam mobil anya,maura langsung menutup pintu kontrakannya dan tak lupa berpamitan dengan sang pemilik,setelah itu mereka pergi menjemput kaiyan yang sepertinya sudah pulang sekolah.

"Mas gara"panggil maura yang baru keluar dari mobil sambil memanggil satpam di rumah ini.

"Iya bu"jawab mas gara.

"Tolong masukin barang-barang saya ke dalam rumah yah"titah maura dengan sopan.

"Oh iya siap bu"mas gara langsung mengambil barang maura untuk di bawah masuk ke lantai atas,di bantu juga oleh supir,dan tukang kebun di rumah ini.

"Makasih banyak yah nya"ucap maura dengan tersenyum manis.

"Sama-sama,macam kayak sama siapa aja kamu mau"balas anya.

"Nggak enak aja aku udah nyusahin kamu banget,padahal hari ini kamu mau pergi kerja"ucap maura tak enak hati.

"Nggak pa-pa,lagian belum masuk juga kok"

"Mau mampir dulu?"tanya maura.

"Makasih,tapi aku langsung pergi aja deh biar sampe disana bisa makan dulu"jawab anya.

"Oh yaudah,jangan lupa makan cake yang aku buat tadi yah.hati-hati bawa mobilnya"maura melambaikan tangannya setelah anya sudah pergi.

Maura langsung masuk dan segera naik ke atas,kaiyan anaknya itu sepertinya sedang main di kolam untuk melihat ikannya.anak itu seperti menemukan hobi baru di rumah ini,setiap ke sini dia selalu saja mampir kesana untuk bermain dan mengajak ikan itu bercerita.

"Makasih yah semuanya,di bawah ada kue yang saya buat,jadi kalian istirahat sambil makan kue aja di bawah"ucap maura.

"Yaampun bu Makasih yah,padahal kita ikhlas loh karena udah pekerjaan kita juga"ucap pak bowo selalu tukang kebun dengan tak enak hati.

"Nggak pa-pa pak,kalo gitu saya masuk dulu yah"

Maura hanya bisa menahan nafasnya saja karena sedih melihat keadaan mas devan yang sudah tak gagah seperti dulu lagi,kepala mas devan cuman bisa ia balikkan di samping kiri dengan air liur yang terus keluar dari mulut terbukanya itu,yang sudah vino taruhkan handuk kecil di bawah dagunya.

"Mas devan nggak tidur?"tanya maura dengan suara pelannya.

"Heugh haughh"lenguhan mas devan saat melihat keberadaan maura.

"Kenapa,mas butuh apa biar maura ambilkan"

"Haugh heuegghh haughh"

Maura melap air liur yang keluar dengan banyak itu dengan tisu kering dengan pelan.

"Aku bakalan tinggal disini dengan kaiyan,nemenin mas,dan rawat mas sampai mas sembuh"ucap maura dengan suara lembutnya.

Mas devan menatap maura dengan sedih,dia merasa bersalah sekali dan merasa tak tau diri karena sudah mengusir perempuan ini namun perempuan itu masih baik hati ingin merawatnya yang sudah tak berguna ini.

"Jangan nangis mas,aku nggak pernah benci sama kamu sama sekali.aku mencintai mu mas,aku nggak pernah punya dendam sama sekali atas tindakan yang kamu perbuat pada ku di masa lalu.izinkan aku untuk memulai lembar baru bersama mu"ujar maura menatap dalam kepada mas revan.

Mas revan pun mengedip matanya satu kali yanh artinya ia menyetujui ajakan maura untuk memulai lembaran baru ke versi yang lebih baik.

Melihat respon sang suami,maura dengan bahagia langsung memberi kecupan hangat pada kening mas devan tak lupa mengucapkan terima kasih karena sudah mau bersama-sama memperbaiki hubungan mereka yanh retak ini.

Maura berjanji akan membuat mas devan mencintainya dan bahagia bersama dengan keluarga kecil mereka,apalagi sudah ada kehadiran kaiyan anak mereka.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

kalo kalian jadi maura,apa yang bakalan kalian lakuin di posisinya.ninggalin devan atau tetap setia di samping lelaki itu

●jangan lupa vote banyak-banyak dan coment juga di kolom komentar.

BERSAMA MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang