02. Siapa?

146 10 2
                                    

🌸HAPPY READING 🌸
...

...

2 bulan sebelum X one debut di mulai...

"Misi misi"

Syaqille melangkah ke samping memberi jalan Leo yang baru keluar dari ruang latihan.

"Kenapa lu."

Leo tak menanggapi Syaqille, Fokus Leo hanya pada ramyeon ramyeon di atas meja yang tadi ia beli lalu memasukkannya ke dalam kantung kresek berbahan plastik karena ia lupa tak membawa tasnya ke perusahaan.

"Minimal ngomong ngappa Le." Ucap Syaqille yang lagi berdiri di samping Leo.

Sudah selesai memindahkan ramyeon ke dalam kantung kresek, Leo menoleh ke samping. "Thanks."

Setelah itu pergi meninggalkan Syaqille sendiri.

Leo mana perduli dengannya, Bodo amat lah.

"Serius gue di giniin, sama bocil?" Ucap Syaqille pada diri sendiri.

"Apa lo" Ucap Leo menatap sengit Syaqille.

"Galak banget si."

Leo akan melangkahkan kakinya menjauh namun sebelum itu terjadi dengan sigapnya Syaqille menahan lengannya.

"Eit tunggu dulu." Syaqille menahan tangan Leo.

"Jangan jutek bisa?."

"Gak."

"Oke. itu artinya tangan lo ngak bakal gue lepasin nih." Ancam Syaqille pada Leo.

Leo dengan wajah datar dan mata tajamnya melihat nyalang ke arah Syaqille.

Pada akhirnya Syaqille mengalah dan melepaskan Leo untuk pergi.  "Oke oke, gue nyerah. lo boleh pergi. "

"Kenapa dia dah." ucap Syaqille dalam hati.

Leo masuk ke dalam ruang latihan yang lain dimana tempat Hyung kesayangannya berada. Ada 5 member sedang mengerjakan tugas vokal nya yang mana sepertinya guru vokal telat datang atau mungkin tidak masuk kelas hari ini, Leo pun tidak tau karena beda kelas hari ini karena Leo baru saja menyelesaikan kelas dancenya.

"Ngapain?." Member yang paling tinggi bak tiang listrik dengan rambut kecoklatan yang dibelah tengah itu bersuara, membuat seisi ruangan menghadap ke arah Leo dengan kompak.

"Aku?" Tunjuk Leo pada diri sendiri.

Entahlah antara ngeleg dan kurang fokus, Leo mempertanyakan ulang.

"Bukan... cicak noh di dinding." Ujar Devan dengan kesal, udah tau dia yang baru masuk... emang siapa lagi kalau bukan dia, udah jelas jelas tadi dia masuk dengan santainya tanpa mengucap permisi nyelonong gitu aja.

Udah kaya jalaengkung aja 'Datang tak diundang pulang tak di antar'.

"Hehehe... biasalah." Ucap Leo sambil cengegesan.

"Zayn Hyung. Aku bawain ramyeon kesukaan Hyung lho, banyak nih kita makan kuy" Ujar Leo dengan senangnya, di kehidupannya Leo pengin punya kakak laki laki agar bisa main bareng tapi yang datang menjadi kakaknya malah berambut panjang dan cantik.

Leo langsung duduk di lantai,bareng mereka berlima.

Tangannya mengangkat kresek,lalu meletakkannya di lantai begitu saja.

"Minta dong" Ujar Gibran saat melihat banyaknya ramyeon yang Leo bawa. Mau heran tapi ini Leo? gimana dong.

"Beli sendiri "

"Pilih kasih banget nih anak." Ucap Gibran.

"Apa beda nya Ramen sama Ramyeon?." Tanya Zayn, tapi fokus Zayn pada buku yang sedang Zayn gambar.

Prince Ambisius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang