19. Masih menjadi misteri

60 7 4
                                    


🌸HAPPY READING 🌸
.

.

.

"Kamu ini bodoh sekali!, padahal sudah menemukan petunjuk masih aja banyak tanya" Syaqille sudah menceritakan kronologi kejadian di Apartemen pada neneknya dengan detail.

Alih-alih mendapatkan respon positif malah dirinya yang menjadi tumbal emosi neneknya.

Ramah sekali mulut neneknya ini. Cucu sendiri dikata-katain bodoh. Selama ini Syaqille tidak pernah merasa bodoh atau mungkin saja tidak pernah sadar diri sih.

Ya gimana mau sadar diri orang dia dituntut agensi untuk menjadi manusia paling ganteng sejagat raya dan dengan tingkat percaya diri yang tinggi baginya itu tidak masalah alhasil beginilah dia sekarang, narsis! level akut.

"Heiii!" Manusia satu-satunya yang bisa mengatai dirinya bodoh ya cuma dirinya, Jangan orang lain. Untung Neneknya kalau bukan? beuh..

"Mereka cuma ingin di bantu aja. Tapi ada seseorang yang menginginkan orang itu mati! " Ujarnya.

"Hmm... jadi ada orang di balik kejadian ini semua gitu? dan pelakunya masih berkeliaran. Aku pikir hantu itu penunggu lama Apart, tapi ini malah kasus pembunuhan?." Ujar Syaqille tak habis pikir.

Tau seperti ini Syaqille tidak mau pindah Apart, Ia rela deh tidur berdesak-desakan lagi. Ini terlalu rumit untuk dia yang ingin menjauh dari sumber masalah.

Walaupun dulu tidur sempit-sempitan tapi nyaman kalau sekarang walaupun nyaman nyawa yang jadi taruhan.

Syaqille mengerutkan kening. "Kok cuma salah satu dari kita yang bisa liat hantu sih"

Syaqille penasaran, dia pikir syarat bisa melihat hantu harus yang seperti Zayn yang alim gitu?

"Yaa cuma dia yang spesial. Dia bisa menempatkan dirinya dimanapun dia berada" Jawab Nenek.

"Temanmu yang memiliki nasib yang sama dengan mu yang hatinya bersih, sayang sekali anak itu gampang untuk di manfaatkan orang lain, Tolong jaga dia karena ada yang ingin karir anak itu hancur. "

Seketika di penglihatan nenek kabut gelap menyelimuti sebuah gedung tingkat tinggi yang ia prediksi adalah tempat tinggal cucu nya ini. Seolah ia masuk ke dalam dunia lain. Kepalanya berdenyut melihat kejadian tidak manusiawi yang ada di sana.

Harusnya di tempat itu menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi penghuninya, namun karena kejadian itu suasana disana menjadi berbeda, suasana yang menyelimuti tempat itu menjadi panas dan membuat hati tidak nyaman ketika tinggal di sana. Membuat penghuninya pindah dan mencari tempat baru yang lebih aman dan nyaman.

"Yang Nainai maksud itu Zayn kah? yah cuma dia yang hatinya baik. bener bener baik kalau senasib kayaknya sih iya." Ujar Syaqille ragu, Syaqille belum tau banyak tentang kehidupan Zayn karena itu privasi dan Syaqille tidak akan menyinggung hal sesensitif ini.

"Siapa teman yang setiap waktu sama kamu"

Syaqille rasa dua manusia yang selalu bersama dengannya cuma Leo dan Zayn, yang lain juga deket tapi tidak terlalu sering.

"Namanya Muhammad Zayn, kita satu kamar yang satu lagi namanya Leo yang pernah kesini."

"Diantara dua itu siapa yang paling dekat." Tanya Nenek.

Syaqille tanpa ragu langsung berucap cepat. "Zayn"

"Temani dia. Jangan sampai dia kesepian dia sebenarnya bisa menyelesaikan masalah ini hanya saja dia suka tidur tanpa tau tempat jadi belum sempat menelisik sudah tidak ada waktu untuk mencari bukti-bukti itu."

Prince Ambisius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang