17. Kejahilan Anabell

73 7 0
                                    

🌸HAPPY READING 🌸
.
.
.

OH MY GOD!

Iwan rasa matanya akan copot saking lebarnya ia melotot. Tidak tahu apa kalau Ia sangat mengantuk, makanya dari tadi matanya kedip-kedip kek lampu disko, begitu membuka mata ia dikejutkan dengan teriakan sang Leader yang menggelegar.

"Aaaaa"

Tubuhnya membeku, tidak bisa di gerakan. kenapa? ini.

"Gue kenapa?" monolog nya.

Ketika dirasa sudah sangat lemas, Iwan mendadak diam tak berkutik melihat cahaya yang sangat menyilaukan mata. seluruh tubuhnya menegang di sertai jemarinya yang mengepal kuat. Ia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya.

Sorot mata pria itu berubah tajam dan dipenuhi dendam. Secara perlahan sudut bibir kirinya terangkat membentuk seringaian.

Kemudian sebuah tangan kecil merambati tubuhnya dari arah belakang, bergerak pelan mendekapnya erat. Hingga sosok itu menyatu di tubuhnya membentuk segumpal asap hitam.

Dia membisikkan sesuatu pada Pria itu. "Ikuti perintah ku." Ia tersenyum smirk.

...

Padahal mereka sudah berusaha menjaga tingkah laku maksudnya tidak bikin onar apalagi melakukan hal yang tidak tidak, tapi malah kena apes.

Emang yah hari sial itu cuma tuhan yang tau, iyah tau-tau di ikutin hantu.

Syaqille menatap gorden ngeri, takut tapi penasaran. Butuh sesajen kali nih dorm.

Ingatkan Syaqille besok bikin sesajen, barang kali dia lupa.

"Curiga gue di antara kita ada yang gak beres." Ucap Syaqille.

Zayn menyela. "Gue 24 jam ama lo ya,kecuali di kantor itu pun ada staff dan manajer yang ngikut kemana-mana."

"Emang kita ngapain?"

"Disini siapa yang bisa liat hantu." Tanya Lexi.

"Aku! tapi kadang-kadang, bukan indigo soalnya. " Ujar Zayn.

Kalau di rumah nya saja banyak, apa lagi di sini. pasti lebih wah dan menantang adrenalin, siapa tau nanti bisa digeprak pake centong nasi kalau enggak masukin ke tumbler.

"Jinjja." Seru mereka.

"Bener, gue pernah liat ya itu cuma sekilas aja.''

"Yang kemarin itu apa?" Leo mengingat kejadian itu.

"Ahh itu kan mana gue tau itu hantu, kalau lo pada liat juga gak bakalan respek itu hantu. Orang mirip manusia asli deh. punya tangan kaki lengkap cuma pucat aja." Jelasnya.

Untungnya sejak malam itu Zayn tidak melihat lagi. mungkin sudah pergi atau lagi ronda!, keliling cari mangsa. Kan biasanya si penakut itu sering diganggu.

"Aku masih gak percaya, tapi sudah ada di depan mata. gimana dong." Ujar Iwan setengah sadar.

"Gue juga speechlees dengarnya. "

"Mustahil bagi ku."

Ini masih terlalu sore jika di bilang para hantu itu pada berkeliaran di sini, biasanya kan kata orang- orang mereka yang tak terlihat berkeliaran larut malam.

"Kil panggil nenek lo deh___" Cerocos Leo mendadak berhenti saat tak sengaja mengarahkan pandangan nya ke arah Iwan yang mengantuk tadi. Secara perlahan mulut dan matanya terbuka lebar, membentuk huruf O besar.

Leo menyenggol-nyenggol lengan Zayn yang ada di sampingnya lalu memeluk erat lengannya terkejut. ia takut pengin ngomong tapi mulutnya kelu.

"Itu..."

Prince Ambisius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang