15. Roomate

86 4 0
                                    


🌸HAPPY READING 🌸
.
.
.


...
Toko kue

Lonceng di atas pintu kaca berbunyi saat Lex membuka pintu. Begitu masuk,pelanggan di sambut oleh etalase besar bakery yang berjajar. berbagai macam potongan kue tersedia di sana.

Toko kue langganan Lex mulai sekarang,selain karena lokasi nya yang strategis,Toko kue ini juga dekat dengan dorm.

Lex menyukai tempat ini,selain tempatnya yang nyaman, kue kue disini juga sangat enak cocok dengan selera lidahnya. "Kuenya lucu-lucu."

"Hmm jadi binggung mau beli yang mana? sepertinya enak semua"

"Coba yang ini deh, besok yang lain" Pikirnya.

Lex melihat dompetnya, kemarin rasanya masih banyak deh uang yang ia simpan tapi ini tinggal sedikit. tinggal beberapa lembar uang kertas dan recehan.

"Harus hemat!"

Miris sekali!

Sepertinya anggapan orang di luar sana yang katanya idol punya banyak duit itu salah! Dia saja harus berhemat mulai sekarang.

Emang boleh seprihatin ini.

Huhu... mana utangnya masih banyak pada agensi lagi.
Cuma di kasih uang saku itupun kalau dihitung hitung masih kurang, besok besok sepertinya ia akan masak daripada boros,lumayan kan uangnya bisa disimpan sukur-sukur uang sakunya bertambah.

Jadwalnya pun akan semakin padat akhir-akhir ini.

"Ini aja" Ucap pelan.

...🌸💚🌸...

Di dorm Syaqille, Leo dan Zayn. Hans, Gibran dan Iwan pun ada disana. Setelah dua manusia yang tadi di kejar kejar hantu itu datang, tak lama setelah itu Hans ikut bergabung dengan mereka setelah habis nyuci baju tentunya.

Berhubung besok kedua bokem ada acara di hongkong, Zayn sepertinya akan mengungsi ke rumah sebelah atau kalau tidak, salah satu member harus mau mengungsi ke Dornnya.

Sedih dan kecewa tapi inilah pekerjaan yang harus ia kerjakan, bukan untuk kesenangannya semata.

Zayn harap dua rusuh itu selalu baik-baik saja. Pergi dengan sehat lalu pulang dengan selamat.

"Lu bedua pergi, gue ama siapa?" Tanya Zayn sedih.

Zayn menampilkan muka polos dan sedihnya. entah mengapa setelah mengucapkan kata itu Zayn jadi melow padahal kan dulu saat mereka pergi, Zayn merasa biasa biasa saja tapi mungkin kini rasa sayangnya berbeda, sekarang setelah melewati banyak drama. Zayn merasa seperti memiliki keluarga, ya keluarga tak sedarah.

Selain punya nasib yang hampir sama, Zayn dan Syaqille juga sama-sama kehilangan sosok ayah kandungnya jadi secara tidak langsung, mereka seperti mempunyai ikatan batin yang kuat antara satu sama lain. Saling menguatkan dan saling sayang.

"Sama demit tetangga sebelah " Jawab Syaqille asal lalu tertawa pelan.

Syaqille emang bener bener ya, bikin emosi aja.

"Heumm..!." Zayn hanya berdeham saja.

"Hati-hati ya Bang ada yang ngetok pintu entar malem." Syaqille berucap jail. kapan lagi kan melihat wajah Hyung mungilnya merana.

Halah gitu doang, di Tangsel juga banyak. Meski sedikit berbeda tetap aja masih satu golongan yang sama yaitu golongan Jin.

Zayn bukan tipe lelaki yang penakut. Kecuali sama ular, Katanya muka ular itu jelek dan iiuuh badannya lembek, Alibi saja. takut mah takut aja.

Prince Ambisius Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang