Sekarang Ashel berada dikamarnya. Dia baru pulang dari jalan jalan sama Adel. Mengenai tentang Adel, Ashel sampai sekarang masih belum melupakan kejadian tadi. Tiba-tiba dia sekarang seperti orang gila dikamarnya.
"Aakkhhh. Adel lo bikin anak orang salting. Tanggung jawab gak lo". Ucap Ashel bermonolog sendiri.
"Ya Allah, kenapa gue salting sama sahabat gue sendiri ya? Cewek lagi". Ashel masih belum berhenti mengoceh sendiri.
"Udah, oke tenang Ashel. Mungkin semua orang yang punya sahabat kayak Adel juga pasti bakal kayak lo. Jadi lo itu normal jangan berpikir yang enggak enggak". Setelah menstabilkan pemikirannya Ashel berniat untuk mandi. Dia segera mengambil handuk dan pergi mandi.
***
Ashel sekarang sedang mengeringkan rambutnya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Ia melihat siapa yang menghubunginya, ternyata itu Adel. Dia tersenyum lalu mengangkat vc dari Adel."Ngapain vc?". Tanya Ashel ketika dia udah melihat wajah Adel.
"Pengen tau aja kamu udah nyampe apa belum". Jawab asal Adel.
"Ya udahlah, kan kamu yang nganterin". Kesal Ashel.
"Eh iya ya". Cengir Adel
"Aku pengen liat muka kamu aja". Lanjutnya.
Blush!
Wajah Ashel memerah. Ia mengalihkan pandangannya dari Adel dan berusaha terlihat biasa aja.
"Kan sekarang kamu udah lihat". Ketus Ashel.
"Ih pipinya merah, salting ya". Goda Adel.
"Gak ada ya". Bela Ashel.
"Cie yang pipinya merah, cie ci-. Sambungan terputus sepihak yaitu oleh Ashel. Ia melempar hpnya ke kasur.
"Astaga Ashel kok bisa bisanya pipilo merah. Kan malu kalo ketemu Adel". Dia bermonolog sendiri lagi.
"Astaga Ashel, lo gaboleh Suka-, gak gak gamungkin gue suka sama Adel. Masa iya gue suka sama yang segender. Ditambah ini sahabat gue lagi. Pokoknya gak boleh, jangan sampai persahabatan gue hancur karena ini". Lanjutnya.
"Ashel ayo makan". Terdengar suara dari luar kamar. Ashel tentu mengetahui siapa itu, siapa lagi kalo bukan mamanya.
"Iya ma". Ashel berdiri dan keluar dari kamar dia turun kebawah untuk makan.
***
Keesokan harinya…Ashel sudah berada di parkiran sekolah. Dia tidak diantarkan oleh supirnya tetapi oleh papanya. Ashel hanya berharap tidak bertemu Adel. Dia melangkahkan kakinya menuju kelas. Namun baru beberapa langkah dia dikejutkan oleh seseorang.
"Dor".
Ashel melihat orang tersebut lalu bernafas lega. Karena orang tersebut ternyata Kathrin bukan Adel.
"Ngagetin aja lo bokem". Ketus Ashel.
"Siapa yang bilang sama lo panggilan itu?". Tanya Kathrin, karena biasanya orang terdekatnya yang ngomong pake panggilan itu. Sedangkan Ashel baru kenal sehari.
"Marsha". Jawab Ashel santai dan pergi ninggalin Kathrin yang kesal.
Setelah sampai di kelas, Ashel hanya duduk diam ditempatnya. Dia hanya berharap Adel tidak menghampirinya ke kelas.
"Diam diam baek lo Shel". Ucap Indah yang sekarang udah duduk disamping Ashel.
Ini kedua kalinya Ashel kaget. Ia hanya menghembuskan nafasnya.
"Gapapa Ndah".
"Lo kenapa?". Tanya Indah yang heran melihat Ashel murung.
"Gapapa Ndah". Jawab Ashel.
Indah hanya mengangguk saja. Ia tau kalo temannya ini sedang tidak baik-baik saja cuman dia gak mau ikut campur.
"Kalo ada masalah cerita ya". Ucap Indah mencoba menenangkan Ashel.
Gak tau aja si Indah kalo Ashel cuman malu ketemu Adel awokawok.
***
Sekarang udah jam istirahat. Seperti biasa Adel ke kelas Ashel untuk pergi ke kantin bareng."Hai Acel". Sapa Adel.
"Hai". Jawab Ashel yang mengalihkan pandangannya. Adel bingung namun dia berusaha terlihat biasa aja.
"Ke kantin yok". Ajak Adel.
"Aku sama temen temen aku aja del". Gak cuman Adel yang terkejut mendengar jawaban Ashel tapi temen temen Ashel juga terkejut mendengarnya.
"Kenapa?".Tanya Adel bingung, dia tidak dapat lagi menutupi ekspresinya.
"Iya, kenapa Shel?". Indah ikut bertanya.
"Lagi berantem?". Sekarang Marsha.
"Enggak kok guys, cuman aku mau sama kalian aja gitu biar makin akrab. Dan Adel seharusnya sama temen temen nya dulu biar akrab gitu". Jelas Ashel yang membuat Adel mengangguk dan tersenyum hambar.
Adel tau ada yang ditutupi dari Ashel cuman dia gak mau bertanya takut mempersulit masalah.
***
Sekarang Adel sudah bersama teman-temannya di kantin."Tumben lo del gak sama si Ashel itu". Heran Ola.
"Katanya dia mau sama temen temennya".
"Lho bukannya lo temennya juga?". Kini Flora yang bingung.
"Iya cuman katanya biar akrab sama teman barunya. Lagian cuman hari ini aja". Jawaban Adel sukses membuat temen temennya mengangguk.
"Oh iya del, kenalin ini Lulu. Dia kelas MIPA 2. Dia sahabat kita". Ucap Oniel memperkenalkan temen disampingnya.
"Adel". Ucap Adel sambil mengulurkan tangannya.
"Lulu".
Setelah berkenalan, Adelpun memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WRONG [DELSHEL]
Teen FictionTidak semua bisa bersatu tapi apa salahnya mencoba? walau ini hal yang mustahil