Sekarang Ashel dkk berada di kantin. Seperti yang dibilang Kathrin tadi yang kalah bakal traktir dan Marsha kalah jadi dia harus mentraktir Kathrin.
Ashel sengaja gak sama Adel dulu ke kantin. Dia pengen sama temen-temennya.
"Oi Shel, dimakan dong itu. Nanti dingin".
Ashel tersadar dari lamunannya.
"Iya ndah". Ashel tersenyum.
"woi Zee, kesini aja". Marsha melihat Zee kebingungan. Ashel yang mendengar itupun tersedak.
"Hati hati Shel". Ucap Kathrin dan Indah secepat mungkin mengambil air. Ashel melihat orang yang ia pikirkan dari tadi datang menghampiri mejanya.
"Hai Ashel". Ashel makin kaget mendengar Zee memanggil namanya.
"H-hai". Jawab Ashel yang berusaha untuk tersenyum.
"Kalian udah kenal?".
"Kok bisa tau?".
"Lo utang cerita Shel".
Seperti itulah reaksi teman-teman Ashel.
"I-iya, Zee ini teman kecil gua". Ashel mencoba menjelaskan.
"Iya, kami dulu deket bgt. Cuman papaku pindah kerja jadi kita harus pisah. Tapi gak nyangka sekarang ketemu lagi". Jelas Zee yang membuat Ashel lega karena sudah mewakili. Dan jawaban Zee sukses membuat teman-teman Ashel tidak bertanya lagi.
"Kamu masih ingat aku?". Tanya Ashel.
"Iya, aku ingat mata kamu. Kalo kamu kok bisa masih ingat sama aku?". Zee balik bertanya.
"Aku juga ingat mata kamu, wajah kamu, pokoknya aku ingat semua. Soalnya kamu cuman sedikit berubah". Jawab Ashel.
"Padahal udah lama ya kita gak ketemu, tapi masih aja saling ingat". Ucap Zee yang membuat Ashel terkekeh.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap tajam ke mereka.
***
"Bye Zee"."Bye Ashel".
Setelah berpamitan Ashel pergi menyusul sahabatnya yang sepertinya sedang menunggunya.
"Hai Adel". Sapa Ashel.
"Hm". Hanya itu yang keluar dari mulut Adel.
"Kamu kenapa?". Ashel bingung karena sahabatnya itu tiba-tiba cuek dan bahkan tidak melihat kearahnya.
"Gapapa". Jawab Adel yang masih tidak mau melihat Ashel.
"Kamu tau ga?, anak baru itu ternyata temen kecil aku. Kita berpisah karena dia harus pindah. Sekarang ayahnya kerja lagi disini jadi dia pindah lagi kerumahnya yang dulu. Aku seneng banget". Ashel bercerita dengan semangat bahkan senyumnya selalu mengembang sepanjang cerita. Mendengar cerita Ashel Adel hanya ber-oh saja. Dia masih belum melihat kearah sahabatnya itu.
"Shel aku pergi dulu ya, supir aku udah jemput". Tanpa mendengar balasan Ashel Adel sudah pergi begitu saja.
"Dia kenapa ya?". Bingung Ashel.
***
Sekarang Adel masih setia memandang hpnya. Dia menunggu notif dari seseorang."Ashel kenapa sih gak ada chat". Dengus Adel.
"Apa jangan jangan dia sama temen masa kecilnya itu". Lanjutnya.
"Akkhh kalo dia lupain gue gimana? Gak mungkin, kita udah sahabatan lama. Tapi temen masa kecilnya juga lama. Awas ya lu Zee, jangan sampe lu rebut Ashel dari gua". Adel mengacak rambutnya frustasi.
"Emang lebay dia guys" - Author.
Ketika Adel sedang seperti orang gila, pintunya terbuka. Menampilkan pria yang tak lain adalah abang Adel yang bernama Aran.
"Kenapa lo Del?".
"Udah abang keluar aja". Usir Adel.
"Iya ini gue keluar. Gue cuman mau bilang itu Ashel ada dibawah". Ucap Aran yang membuat Adel menatapnya.
"Serius?".
"Serius lah, udah cepet turun kasian si Ashel nama nunggunya". Setelah mengucapkan itu Aran turun kebawah dengan diiringi oleh Adel.
Setelah turun kebawah, ternyata benar Ashel sedang duduk manis di ruang tamu.
"Ngapain kesini Shel?". Tanya Adel ketika sudah mendudukkan bokongnya ke sofa.
"Tadi aku sama mama masak kue, jadi aku disuruh mama untuk kasih ke kamu". Jawab Ashel.
"Mana kue ya?". Tanya Adel karena tidak melihat adanya kue.
"Udah dibawa mama kamu ke dapur". Jelas Ashel.
"Oh. Aku kira kamu asik main sama temen kecil kamu itu". Ucap Adel.
"Zee maksud kamu?". Tanya Ashel.
"Terus siapa lagi". Ucap Adel dengan muka masamnya.
Ashel tersenyum ketika melihat wajah Adel yang sekarang seperti anak kecil sedang ngambek.
"Kamu cemburu?". Pertanyaan Ashel tentu saja membuat Adel salah tingkah.
"Ng-nggak, mana mungkin aku cemburu". Elak Adel.
"Ih lucu deh kalo lagi cemburu gitu". Ucap Ashel sambil mencubit pipi Adel gemas.
"Aku gak cemburu ya Shel". Elak Adel lagi.
"Kamu gak usah cemburu ya Del, kamu itu tetap sahabat aku. Kalo Zee teman masa kecil aku. Kalo KAMI(Kathrin, Ashel, Marsha, Indah) itu sahabat aku juga. Kalian itu beda beda tempatnya di hati aku and you are all valuable". Jelas Ashel. Mendengar penjelasan Ashel, Adel hanya menunduk.
"Aku takut kamu ninggalin aku Shel. Aku takut kita asing karena adanya orang baru. Aku tak-".
"Sstt". Dengan cepat Ashel memotong pembicaraan Adel.
"Ga bakal. Jadi tenang oke, jangan ovt terus". Lanjut Ashel. Mendengar itu Adel hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Udaah, ayok jalan". Ajakan Ashel berhasil membuat Adel tersenyum lalu mengangguk.
####
Hahahaha Adel jealous
Aaaaaaa. Harus salting pake cara apalagi? 😁
![](https://img.wattpad.com/cover/370571250-288-k817271.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WRONG [DELSHEL]
Teen FictionTidak semua bisa bersatu tapi apa salahnya mencoba? walau ini hal yang mustahil