7

139 12 0
                                    

Sekarang Adel memasuki kamarnya dengan cemberut. Dia mengusap wajahnya dengan gusar. Setelah menenangkan dirinya, dia pergi untuk mandi.

5 menit Adel sudah menyelesaikan ritual mandinya. Dia teringat dengan kue yang dikasih Ashel tadi. Dia pun turun kebawah dan pergi kedapur. Dia mengambil sepotong kue lalu duduk untuk memakannya. Dia masih mengingat kejadian tadi yang membuat dia tidak berselera.

Flashback on

Adel sudah menghantarkan Ashel dan dia hendak berniat untuk pergi namun baru beberapa langkah ia berbalik lagi karena mendengar seseorang menyapa Ashel.

"Ayok Zee masuk". Ketika Ashel dan Zee ingin masuk tapi dihentikan oleh Adel.

"Aku juga mau mampir". Ucap Adel. Ashel mengernyitkan dahinya, karena bingung dengan tingkah Adel.

"Ya-yaudah ayo". Ashel berjalan masuk dan diiringi oleh kedua sahabatnya.

Setelah duduk di sofa, Adel menatap Zee dengan tajam. Zee yang di tatap seperti itu hanya tersenyum kikuk.

"Hai aku Zee". Zee mengulurkan tangannya ke Adel. Sedangkan Adel hanya melihat tangan Zee sekilas lalu mengalihkan pandangannya.

"Adel". Hanya itu yang keluar dari mulut Adel. Bahkan dia tidak menjabat tangan Adel. Ashel langsung menyenggol lengan Adel.

"Adel gak boleh gitu ih". Bisik Ashel tepat di telinganya Adel. Adel mengacuhkan ucapan Ashel. Ashel menghembuskan nafasnya dengan berat.

"Kalian mau minum apa?". Tanya Ashel.

"Apa aja Shel". Ucap mereka kompak.

"Cie kompak, Sahabatan aja udah". Ucap Ashel yang membuat Zee hanya tersenyum. Sedangkan Adel hanya menatap malas Ashel.

"Yaudah aku ambilin dulu, tenang disini oke. Jangan berantem". Ucap Ashel sebelum berlalu ke dapur.

"Kamu siapa nya Ashel?". Tanya Zee ragu.

"Gue sahabatnya". Jawab Adel.

"Aku teman masa kecilnya".

"Udah tau".

Hening.

"Lo temenan sama Ashel udah beberapa lama?". Tanya Adel.

"Dari lahir sih, cuman gue harus pindah pas tamat SD karena bokap pindah kerja". Jawab Zee yang udah mulai santai. Adel hanya menganggu mendengar jawaban Zee.

"Ini minumannya, dan ini ada juga kuenya". Ucap Ashel sambil meletakkan Jus dan kue ke atas meja.

"Dulu kita sering masak kue bareng, kamu masih ingat gak?". Tanya Zee kepada Ashel.

"Masihlah, yakali aku ngelupain hal yang paling bahagia menurut aku". Jawaban Ashel membuat Zee terkekeh. Sedangkan Adel hanya cemberut.

"Kita juga sering". Ucap Adel yang masih cemberut. Yang membuat Ashel menahan ketawanya. Sedangkan Zee hanya tersenyum.

"Sesering apa Del?". Pancing Zee yang membuat Adel menatap tajam kepadanya.

"Sering pokoknya. Bahkan cuman kita berdua aja yang bikin gak perlu bantuan orang lain". Ucap Adel sambil melipat kedua tangannya kedadanya.

"Kalian udah temenan berapa lama Shel?". Tanya Zee penasaran.

"dari kelas 2 SMP". Bukan Ashel yang menjawab tetapi Adel.

"Oh, berarti lamaan kita dong Shel. Kalian baru sahabatan 4 tahun". Pancing Zee lagi.

"Tapi lebih deketan kita". Adel merasa tubuhnya udah kebakaran karena sungguh begitu panas.

WRONG  [DELSHEL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang