0.1 Hujanan

289 25 7
                                    

Namanya Park Shelian, kerap di sapa Lian. Ia masih menduduki bangku kelas 11 SMA. Lian memiliki kepribadian yang tenang, kalem, dan pendiam tapi bisa berbaur sama siapa aja hanya saja anaknya tidak banyak bicara.

Sore ini Lian berkali-kali menengok jam tangannya. Pasalnya dikala langit sudah menghitam dirinya masih stay di halte mini depan sekolah. Bis umum yang biasa ia taiki belum juga datang.

"Shel!"

Hanya satu orang yang memanggil Lian dengan panggilan Shel' jadi Lian langsung tahu siapa orang itu. Lian menatap dengan datar seseorang dari sebrang nya atau depan gerbang sekolah mereka.

Seseorang dengan motor maticnya lantas nyebrang menghampiri Lian.

"Bareng gua aja ayo, udah mendung"

"Gak papa deh Jae lo duluan aja, bentar lagi bis dateng"

"Bukan masalah Bis nya tapi pas Lo nanti turun dari bis buat jalan ke rumah lo nya ujan ujanan. Emang lo bawa payung?"

Lian menggeleng, "Ga papa. Yang ada ntar lo keujanan abis nganterin gue"

"Kalo gue ya pasti keujanan, palingan mampir beli jas ujan di minimarket"

"Udah ayo jangan kelamaan mikir"

Lian pun langsung menaiki motor seseorang bernama Jaehee itu.

Sudah dua tahun Jaehee dan Lian satu kelas. Mereka dekat sebagai teman sekelas pada umumnya. Namun di banding yang lain tanpa diketahui mereka lebih dekat karena Lian gak sengaja memiliki rahasia Jaehee yang orang orang gak tahu.

Benar saja, di tengah perjalanan mereka terjebak rintikan hujan deras. Mau tidak mau, Jaehee langsung mencari tempat berteduh.

Mereka berdua pun berhenti di depan rolling dor toko yang tutup.

"Buset dah itu hujan gak ngasih aba aba tiba-tiba gede aja" ujar Lian shok dengan percikan air hujan yang seperti batu berjatuhan ke kepalanya.

"Haha, endingnya malah kita berdua ujan ujanan Shel"

"Hooh, mana ini kayaknya bakal lama ujan nya"

"Gak ada tempat duduk apa yaa" Jaehee tengok sama sini, kemudian menemukan pangkalan Mie ayam di ujung toko yang masih sejajar.

"Makan Mie ayam mau gak? Sambil nunggu reda, pengen duduk. Pegelan gue orang nya" ajak Jaehee kemudian.

Lian pun melirik apa yang di omongin Jaehee, lantas menganggukkan kepala. "Ayo, gue juga laper"

Ketika Lian hendak jalan, Jaehee tiba-tiba menarik tali tas Lian.

"Bentar Shel" kata Jaehee sambil mengeluarkan jaket dari dalam tas nya.

"Pake jaket gue" titah Jaehee yang membuat Lian bingung seketika.

"Gak mau, lo aja"

"Udah pake, cewek tuh gampang masuk angin" Jaehee tanpa permisi langsung memakai kan jaket zipper nya pada Lian hingga menaikkan reseleting nya.

Lian bak anak tk yang di pakai kan jaket itu hanya menatap Jaehee penuh kebingungan.

"Lo kecil banget ternyata" kata Jaehee dengan ekspresi seolah ada yang salah dengan jaketnya.

"Bacot lo Jahe" seru Lian sambik hendak menurunkan resleting jaket itu untuk dilepas.

Namun di tahan Jaehee, "Pake Shel, Kemeja lo nyetak tau" setelah mengatakan itu Jaehee langsung jalan duluan.

Disitu Lian seketika membeku dengan ekspresi datar sedatar datar nya.



Setelah Jaehee memesan dua mie ayam. Mereka duduk hadap hadapan di tempat yang disediakan disana.

Pesona Pdkt  |  Jaehee nct wish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang