Ditengah Lian melangkah ringan keluar dari gerbang kampus, kedua matanya tak sengaja melihat orang-orang menunggu jemputan sambil main ponsel.
Membuat Lian baru teringat sesuatu, alhasil Lian menepuk dahinya.
"Yaaah.. hp gue masih di Jaehee!"
"Idiot banget lo Li sumpah, lian goblok goblok bisa gak sih sikap lo jangan mendadak kayak orang bego didepan Jaehee" maki Lian pada dirinya sendiri.
Lian merengut sembari menghentakkan satu kakinya, dia ogah balik lagi ketemu Jaehee.
Entah Lian tidak tahu kenapa dirinya bersikukuh tidak ingin ketemu Jaehee.
Pasrah, mau gak mau Lian harus kembali mengambil ponselnya.
Tak lama Lian jalan, dari kejauhan Lian bisa melihat Jaehee yang jalan ke arahnya. Lian pun bersedekap dada.
Setelah beberapa meter darinya Lian memanyunkan bibirnya terlebih Jaehee tersenyum tengil membuat Lian bete.
Jaehee semakin melebarkan senyumnya melihat raut Lian secara jelas setelah berhenti.
"Apaasiih manyun manyun gitu lucu amat"
"Balikin hp gue ah buruu..."
"Buru buru amat Shel, lo gak kangen gue apa? Lama banget loh kita gak ketemu"
"Ngapain ngangenin cowok orang, buang-buang waktu aja hih" melihat Lian yang merajuk membuat Jaehee terkekeh gemas.
"Udah ah sini balikin, lagi ga mood bercanda gue" imbuh Lian sambil memberi ekspresi mencibir.
Akhirnya Jaehee menyodorkan ponsel Lian, namun begitu hendak diambil Lian Jaehee kembali menarik ponsel itu kemudian dimasukkan ke saku celananya.
"Gue balikin habis nganter lo pulang"
"Gak perlu, gue jalan kaki. Kosan gue deket dari kampus"
"Yaudah ayo gue ikut jalan kaki asal nganter lo"
"Kenapa maksa banget sih"
"Soalnya gue kangen sama lo, besok-besok pasti lo kabur mulu dari gue"
"Asal lo gak gangguin, gue gak bakal kabur. Cukup pura-pura gak kenal aja, sesimpel itu Jae.."
Senyuman Jaehee meluntur, "Tapi kenapa? Lo gak tau sejauh mana gue mau ngebuktiin kalo cinta monyet kata lo itu bisa berubah jadi cinta yang tulus"
Lian mendengus remeh, "Jadi lo butuh validasi?"
"Iya. Itu penting karena gue sekarang bisa sebebas ini buat ketemu lo"
Lian melipat bibirnya seraya menunduk sejenak lantas kembali menatap Jaehee.
"Tapi kehadiran lo udah ngerusak pertahanan gue Jae.."
Setelah mengatakan itu Lian melangkah pergi, tapi dalam beberapa langkah Lian berhenti kemudian nengok kebelakang.
"Ayo, katanya mau nganterin gue pulang" ujar Lian.
Jaehee yang hanya tampak berdiam diri pun lantas tersenyum tipis kemudian jalan menyusul Lian hingga sejajar.
Hanya jalan sekitar satu kilometer mereka sampai di halaman depan apartemen lima lantai kelas menengah-bawah tempat Lian tinggal selama kuliah.
Kedua mata Jaehee menyapu bersih gedung kecil didepannya ini, "Kenapa ngekos Shel? Padahal dari rumah lo ke kampus gak jauh jauh banget"
Mendapat pertanyaan itu lian langsung melirik Jaehee sinis, "PP dua jam kata lo deket? Kecuali lo sukarela bolak-balik nganterin gue sih ga masalah"
Sahut Lian bercanda, namun Jaehee menanggapi serius. "Siap banget gue mau nganterin lo kemanapun juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Pdkt | Jaehee nct wish
Fanfic"Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba di pedekate-in cowok kayak Jaehee"