Tak terasa semester satu telah berlalu sejak Lian memutuskan masuk ke bangku perkuliahan jurusan sastra Korea.
Terhitung sudah empat tahun juga Lian menyaksikan Jaehee menggandeng tangan pacarnya.
Kadang ada rasa sesak jika mengingat itu tapi sebenernya move on Lian pada Jaehee bisa dianggap sukses karena saat ini perasaan Lian merasa biasa aja. Itu pikir Lian.
Tak ada penyesalan apapun, Lian happy bisa masuk kampus impiannya. Namun satu, Lian gak ngerti kenapa tuhan harus mempertemukan nya dengan Amanda di kampus yang sama menjadi Maba di tahun yang sama serta di jurusan yang sama pula.
"Mau sampe kapan lo gak mau ngomong sama gue?" ejek Amanda dengan nada remehnya.
Yap, dimana pun Lian ketemu Amanda dia sama sekali tidak pernah berbicara apapun sama Amanda seperti sekarang Lian hanya melirik Amanda sekilas lantas balik menatap laptopnya.
"Woy Shelian tuli lo?"
"Ini perpus dilarang ngobrol"
"Ck, pas SMA lo jadi kemusuhan banget sama gue. Terus dua tahun kita lost contacts dan kita ketemu di kampus ini tapi sikap lo masih kekanak-kanakan sama gue? segitunya lo sama gue gara-gara ngegertak lo gitu doang? Lagian lo maupun gue gak ada yang dapet Jaehee kan?"
"Perasaan gue gak pernah bertaruh buat dapetin Jaehee? Geer amat"
Amanda merolling eyes, "Intinya gue mau kita akur Li, gak enak banget jadi gosipan orang tau"
"Tapi gue biasa aja, pikiran lo aja yang buruk kali"
"Shelian!" Pekik Amanda dengan nada pelan.
Lian menarik satu sudut bibirnya keatas kemudian menutup laptopnya meninggalkan perpus. Dengan helaan nafas Amanda menyusul.
Amanda terus menyusul langkah Lian yang cepat sambil terus memanggil nama Lian.
"APA KATA LO? KIM JAEHEE UDAH BALIK?"
Langkah Lian seketika terhenti begitupun dengan Amanda, mereka berdua menoleh pada beberapa mahasiswa perempuan yang tengah saling berbisik sambil menjerit kesenangan ketika tak sengaja melewati mereka.
Lian dan Amanda saling menatap. "Gue gak salah denger kan Li?" tanya Amanda.
"Iya enggak"
Amanda ketawa hambar, "Haha gak mungkin Jaehee yang kita kenal kan?"
Lian menggigit bibir bawahnya ragu, mata sendunya melihat sekeliling. Entah harapan apa yang dia harapkan baru saja.
Setelah terlepas dari Amanda, Lian duduk di kantin fakultas untuk makan siang sebelum masuk kelas. Ditengah makan nya, kuping Lian mulai sensitif lagi begitu mendengar orang-orang menggosip tentang kembalinya nya Kim Jaehee.
"Anjir Jaehee siapa sih? Yang mana sih orang nya?" gumam Lian pelan memekik.
Pasalnya baru kali ini dia mendengar nama Jaehee disebut di kampus ini.
Terlepas dari itu, pdahal mereka baru menyebut namanya yang entah Jaehee yang itu atau bukan tapi kenapa hati Lian merasa mulai goyah lagi.
"Cepetan spill muka napa???" gumam Lian lagi.
"Spill muka siapa?" tanya seseorang yang tiba-tiba duduk didepan Lian sambil menaruh set makan nya.
Lian cengoh, "Lala? Ngapain disini?"
"Kelas matkul gue udah kelar. Jadi gue kesini deh, pengen survei gedung lo aja siapa tau ada cogan"
Lian ketawa, "penyakit lo masih aja jir"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Pdkt | Jaehee nct wish
Fiksi Penggemar"Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba di pedekate-in cowok kayak Jaehee"