O12. Olimpiade

38 5 0
                                    

   Siang itu, Kai sedang sibuk mengerjakan soal matematikanya lewat keyboard khusus untuknya. Hari ini juga Sean, Bastian, dan Athala mendampingi Kai dari luar ruangan olimpiade. Harleya juga mengikuti olimpiade ini, mereka sempat menyemangati satu sama lain sebelum olimpiade dimulai. 

   "Kak Yuan bisa dateng ga ya?" Celetuk Bastian. Athala dan Sean pun segera menoleh pada Bastian. "Dateng sih harusnya. Soalnya hari ini dia cuma shift pagi" Jawab Sean. 
   "Halo fans!"
Suara yang tidak asing segera menyadarkan mereka bertiga. Rupanya itu Yuan! tapi siapa yang ikut berjalan di belakang Yuan?
   "Weh! bawa bawa cewe kiw" Ujar Bastian yang segera mendapat pukulan dari Yuan. 
   "Bos gue ini, ga sopan banget lu!"
   "Ya mana gue tau bos bisa lebih muda dari lo gini! wlee"

   Cherry terkekeh pelan melihat interaksi Yuan dan Bastian. Yuan segera mengalihkan atensinya pada Cherry lagi. "Kenalin ya, ini Sean, Bastian, sama Athala. Mereka semua jelek kan? Cuma Yuan yang ganteng soalnya" Ujar Yuan ramah pada Cherry.
   "Ahahahaha iya iyaa. Hai semua aku Cherry, yang punya BurgerTruck. Btw aku ngikut Yuan kesini soalnya kebetulan aku alumni SMA ini hehe jadi sekalian pengen nostalgia aja. Salam kenal yaa adek adeknya Yuan"

   Mereka semua pun saling berkenalan satu sama lain. Rupanya Athala dan Kai mengenal Cherry sebagai kakak kelasnya. Tapi Cherry tidak mengenal mereka karena banyaknya siswa di sekolah ini. Dan yang merekomendasikan Yuan pekerjaan di BurgerTruck adalah Athala, ia mendengar berita bahwa salah satu alumni SMA mereka ada yang berhasil menjadi CEO muda dan ingin membuka cabang.

   "Yuan, waktu itu kamu nanya pempek yang enak di kantin ini kan? ayo ikut aku. Kalian mau pempek juga ga?" tawar Cherry pada mereka berempat. 
   "Wah, mau mau" Jawab Yuan bersemangat. 
   "Ngga dulu, makasih ya Cherry" Tolak Sean ramah yang segera mendapatkan bisikan dari Bastian "napa lo gamau si? kan gue malu kalo mau sendiri. Ah udah ah"

***

   "Enak kann??"
   "Enak banget! sayang banget dulu SMA ga disini"
   "Pempeknya aku aja yang bayar ya"
   "Loh heh. Gak, aku aja yang bayar. Kan aku cowo. Gaboleh nolak ato ngebales lagi"
   "Baiklah, siap bos. Sekarang kamua ajalah bosnya"

   Yuan terkekeh pelan mendengar perkataan Cherry. Ia pun segera membayar pempek mereka karena sebentar lagi pemenang olimpiade matematika akan di umumkan. "Ayo kita ke aula, kayaknya udah pada ngumpul" ajak Yuan. Cherry mengangguk "Ayo, aku juga belum kenalan sama adek kamu yang terakhir itu". Mereka berdua berlari kecil di koridor, hingga Yuan menyadari kalau tali sepatu Cherry lepas. Yuan langsung menghentikan Cherry "ah, Cherry. Maaf, bentar ya" Yuan berjongkok lalu mengikat tali sepatu Cherry perlahan. Cherry diam terpaku dibuatnya, ia sedikit salah tingkah dengan perbuatan Yuan. "Lain kali lebih diperhatiin sepatunya, kalo talinya lepas nanti kesandung terus jatoh gimana?" Omel Yuan yang sama sekali tidak terdengar seperti omelan. Cherry hanya mengangguk pelan. Walaupun Cherry atasan Yuan, Cherry menganggap Yuan seperti abangnya sendiri karena memang Yuan yang setahun lebih tua darinya, dan hubungan mereka yang sudah sangat dekat. Mereka sudah sering saling bercerita tentang latar belakang masing masing.

   "Kenapa melamun? wkwk" Yuan segera menyadarkan Cherry. Semburat merah sedikit mewarnai pipi Cherry, ia segera menggelengkan kepalanya setelah melihat senyuman manis Yuan. "Ah iya hahaha. Emang sering ngeblank aja tiba tiba. Btw makasi, ayo cepet pergi ke aula kalo ngga nanti telat" Jawab Cherry yang berlari kecil meninggalkan Yuan. Yuan pun ikut berlari kecil di belakangnya.

   Sean, Bastian, dan Athala duduk di kursi yang disediakan seraya mendengarkan pengumuman pemenang tiap kelas. Yuan dan Cherry tiba di aula dan segera mencari tempat untuk duduk. Athala menyenggol lengan Sean pelan, Sean segera menoleh pada Athala. "Katanya hadiah juara 1 dapat 5 juta rupiah, soalnya kali ini banyak sponsor yang menyumbangkan proposal" Ujar Athala dengan bahasa isyaratnya. Bastian dan Sean terkejut mengetahui nominal hadiah untuk juara 1. "Itu mah tambah sejuta lagi bisa tuh buat operasi satu matanya Kai" Ujar Bastian yang diikuti anggukan dari Sean.

   "Juara 2 untuk kelas 10 jatuh kepada Harleya Abimanyu!" Sorak penonton dan tepukan tangan memenuhi aula. Ternyata ada Kak Lea juga yang ikut menonton dari kursi belakang, "HARLEYY KERENN" sorak Lea. Sean Bastian dan Athala terkekeh pelan, "Lah ternyata ada Kak Lea, kita ga liat dia daritadi tiba tiba sekarang ada" Ujar Bastian. MC acara pun melanjutkan pembacaan pemenang setelah Harleya naik ke atas panggung.

   Di sisi lain, Kai tak berhenti memanjatkan doa di balik panggung. Tadi dia sempat kesusahan menjawab beberapa soal. Kai jadi sangat cemas, apakah ia akan menang kali ini? Harleya saja menang masa Kai tidak? 
   "Sekarang untuk juara 1 kelas 12!" 
Kai sudah pasrah karena ia tidak mendengar namanya disebut di juara 3 atau 2. Sepertinya dia akan kalah, Kai mencoba mengikhlaskannya. "Gapapa Kai, mungkin belum rezeki. yang penting udah berusaha" 
   "Kai Abimanyu!" 

   kai sontak terkejut mendengar namanya disebut. Riuh tepuk tangan dan sorakan terdengar, ia segera berjalan ke atas panggung menyadari bahwa ia telah berhasil. Tangannya gemetar karena shock, rasanya Kai ingin menangis haru. 
   "KAII ANJAY KEREN BANGET LOO"
   "ADEK GUE ITU WOYY"
   "WEDEHH CONGRANTS KAII"
Yuan, Sean, Bastian, Harleya, Lea, dan Cherry bersorak pada Kai. Athala menepuk tangannya seraya mengangkat banner bertuliskan "Kai keren banget" walaupun Kai tidak akan bisa melihat apa yang tertulis di banner. 

   Kai meraih sertifikat, piala, dan uang berjumlah 5 juta rupiah. Ia sangat bangga pada dirinya.

Kai udah bilang bakal buktiin kalo Kai bisa kan, papa?

***

TOGETHER | TXT fanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang