Haechan Maknae 10

1.6K 106 4
                                    


Taeyong mengajak Haechan untuk bertemu, mereka makan malam di sebuah restoran privat yang cocok untuk keduanya, mengetahui bahwa mereka publik figur, tidak mudah untuk kedua nya pergi sembarangan dan memicu keributan pada akhirnya.

"Hyung jadi berangkat minggu depan??" Sumpit nya mengaduk kimchi yang ia pesan.

"Eumm" Haechan Hela nafas nya.

"Tidak bisa di tunda lagi" Taeyong menggeleng, ia menaruh sumpit nya dan menangkup wajah Haechan membuat wajah maknae nya itu mengerucut lucu.

"Hyung berangkat kan bisa ikut mengantar juga" Haechan tidak yakin, saat itu promosi untuk album nya yang bersama dreamis lagi sibuk-sibuknya.

"Aku takut kecewa" lirih nya, ia ikut menaruh sumpit nya juga.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak dulu" ujar Taeyong menenangkan, "aku tau kau pasti ragu karena kesibukan mu, tapi aku yakin!! Tuhan pasti memberikan jalan pada Haechan-ie untuk ikut yang lain mengantarkan Hyung" Haechan mengulum bibir nya agar tidak terlihat cengeng lagi di depan Hyung nya itu.

"Dulu, saat kau bilang Hyung terasa jauh untuk mu!! Jujur, Hyung terluka" senyum nya begitu lembut "kau mengatakan bahwa kau juga adikku, tapi aku hanya menyayangi Mark saja, itu tidak benar" ada rasa bersalah yang Taeyong pendam.

"Aku hanya tidak tau, harus bagaimana bersikap padamu Haechan-ie. Kau memang maknae, tapi kau anak sulung di keluarga mu, sedangkan aku anak bungsu yang di tempah harus memiliki tanggung jawab besar memegang grup dengan member terbanyak di sini" Haechan jadi merasa sedih, ia tidak berpikir kalau perkataan nya waktu itu membuat Taeyong merasa bersalah dan terbebani.

"Menjadi leader dan kakak yang baik, dua makna berbeda!! Jika mereka mengatakan aku sukses memimpin kalian sebagai leader, aku bahagia dan bangga." Haechan diam mendengar semua nya "tapi menjadi kakak, aku baru pertama kali melakukan nya karena aku terbiasa dengan diriku sebagai adik di rumah ku"

"Mian" Taeyong menggeleng dengan mengusap pipi Haechan.

"Bukan, kau tidak perlu minta maaf!! Hanya terima kasih, berkat kau. Hyung bisa belajar menjadi seorang kakak" mata bulat nya sudah berkaca-kaca, tapi bukannya Taeyong sedih ia malah tertawa karena muka Haechan yang lucu.

"Kenapa ketawa" rengek nya, Taeyong menghentikan tawa nya dan beralih untuk duduk semakin dekat dengan Haechan.

"Maaf, tapi kau sangat menggemaskan!!" Haechan mendecih.

"Dulu saja, Hyung tidak pernah mengatakan begitu" cebik nya kesal.

"Iya maaf, sudah jangan di bahas lagi"

"Aku boleh ikut Hyung aja ngk!! Biar barengan gitu pergi wamil nya" Taeyong mencubit hidung nya membuat Haechan merintih.

"Akhh, sakit"  Taeyong terkekeh, ia usap hidung yang semula ia cubit karena gemas itu.

"Coba tanya pada Daddy mu, atau Jaehyun Hyung mu, kalau boleh ya ayo aja Hyung mahh"

"Ishh, curang" Taeyong memeluk Haechan dengan gemas nya.

"Sudah jangan merajuk terus, kan masih bisa ketemu Haechan-ie, Hyung bakalan sering jenguk kamu, dan kamu juga harus janji sering-sering lah jenguk Hyung" Haechan mengangguk dalam dekapan Taeyong, ntahlah. Hyung nya ini belum pergi tapi ia sudah merasa kangen saja.

"Di antar kemana ini gongju-nim nya ilichil" goda Taeyong, ia ingat betul kalau Jaehyun sering memanggil Haechan dengan sebutan itu atau bayi seperti biasa.

"Ishh, aku itu pangeran!! Pangeran ke sembilan tau" jawabanya dengan bibir mengerucut.

"Oke-oke, tuan putri!! Terserah anda" Haechan berdecak kesal karena ulah Taeyong.

Ayi2 🐻(Haechan Maknae nct 127)❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang