"Tidak mungkin baginya untuk menolak kesepakatan berharga ini."
•®•
Menurut Charles Augustin de Coloumb, besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak suatu benda berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Ini berarti, jika suatu muatan listrik sama jenisnya dalam jarak tertentu akan saling tolak-menolak. Berbeda dengan yang berbeda jenis, mau seberapa jauh ataupun dekatnya, muatan listrik itu akan saling tarik-menarik. Jadi, jika hubunganmu dengan pasangan saling tarik-menarik artinya muatan cinta dalam diri kalian saling berkaitan satu sama lain. Berbeda dengan yang saling tolak-menolak atau dapat dikatakan tidak sefrekuensi. Mau seberapa dekatnya jarak kalian, kalau tidak ada percikan cinta, ya enggak akan saling bersama. Kecuali kalau ketiban apes. Jahat, ya? Dunia kan memang sudah dari lama begini, hukum fisika ataupun matematika sering berlaku tanpa sadar.
Contohnya saja, kalau kamu mau menghitung berapa banyak jumlah keramik yang dibutuhkan untuk satu rumah penuh. Caranya sederhana, cukup hitung ukuran rumahnya, lalu perkiraan ukuran keramik apa yang ingin dibutuhkan. Kemudian bagi antara luas rumah dengan luas keramik, kuncinya samakan satuan yang digunakan. Jika ukuran keramik cm, maka mau tidak mau hitung luas rumah dalam satuan cm juga. Kalau sudah ketemu, kalikan jumlah keramik yang dibutuhkan dengan harga keramik per buahnya atau per lusinan.
Adapun hukum lain, yang tertulis pada kitab UUD 1945 mengenai pasal-pasal yang menjadi landasan setiap warga negara dalam menjalankan kehidupan. Hukum agama pun turut mengiringi, sebab Indonesia bukanlah suatu negara yang memisahkan pola pemerintahan dengan agama. Norma-norma sosial pun termasuk hukum yang tidak tertulis, namun tetap dijalankan sebagaimana mestinya.
Sebagaimana hukum-hukum itu berlaku di masyarakat, Tika juga menggunakan estimasinya sesuai hukum untuk menggugat cerai suaminya ke pengadilan pagi ini. Tidak peduli bagaimana nasib bayi ataupun dirinya nanti. Ia tidak mau lagi berurusan dengan pria berengsek itu.
Ia mengemasi barang-barangnya, keluar dari apartemen yang sudah boleh dihuni tanpa memedulikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Javas. Dia tidak mau tinggal bersama pria itu, lebih baik hengkang dan hidup berdua bersama papinya ketimbang menahan diri terus mengarungi bahtera yang akan karam.
“Tika, hei, bisa tolong dengarkan saya dulu.” Javas berusaha menahan lengan perempuan itu yang asyik memasukkan pakaian-pakaian dalam tas jinjing.
Tika menghempaskan tangannya, mendorong pria itu untuk menjauh. Dirinya tidak ingin lagi mendengar permohonan maaf ataupun penjelasan, semuanya sia-sia sebab pria itu sudah merendahkan martabat perempuan sepertinya. Demi apa pun, Tika tidak bisa menoleransi bentuk pelecehan verbal maupun nonverbal semacam itu. Mereka berdua memang pernah terlibat kasus yang sama tetapi, konteks kali ini berbeda dengan sebelumnya. Mungkin bisa dibilang keduanya sama-sama korban, namun sekarang tidak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grahita Kama
RomansaApa yang enak dari hidup seorang Diandra Pramustika? Menjadi istri seorang dosen? Bisa tinggal bersama sosok yang dicintai? Atau karena jadi mantu presiden? Oh, bukan-bukan. Nyatanya Tika tidak suka dengan semua itu, sial! Untuk apa dirinya harus b...