ALGARA : 1

616 25 3
                                    


"tuhan itu ga jahat, dia cuma lagi nguji, seberapa bisa lu mandiri dan berdiri diatas kaki lu sendiri."
-who?

Pagi hari, dimana semua aktivitas manusia dimulai dari saat itu, jalanan yang sudah ramai dipadati oleh kendaraan, dan juga suara bisingnya.

Semua itu sudah biasa bagi indra pendengaran Rafa, seorang anak yatim piatu yang menyedihkan. dia tinggal sendirian di antara padatnya manusia yang hidup di kota, ia tinggal di rumah peninggalan kedua orangtuanya yang telah meninggalkan nya hampir 6 tahun ini.

Jam menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, Rafa bangun saat mendengar suara jam weker yang berada di samping kasurnya. ia bergegas bangkit dari kasurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya.

Tak butuh waktu lama, Rafa sudah selesai dengan kegiatan mandinya, ia lantas memakai seragam sekolahnya dan tak lupa bercermin hanya untuk mengagumi rupanya.

"kalo diliat liat, gue kaga buluk buluk amat, malahan ganteng banget guenya, bisalah buat godain si Dea"

Puas mengagumi rupanya, Rafa pun keluar dari kamarnya. ia berjalan menuju dapur untuk mencari apa yang bisa ia makan untuk sarapan.

"ngenes banget anjing! mie nya tinggal satu ini aja, ntar siang gue makan apa, mana gajian kemarin udah habis buat bayar listrik sama SPP lagi" ujar Rafa nista.

"udahlah, biarin, lagian ini gue laper banget"

Dengan segera Rafa mengambil sebungkus mie yang tersisa didalam lemari dan memasak nya. sekitar dua menit, wangi dari mie goreng yang ia buat menyebar keseluruh ruang dapur yang sederhana namun menyimpan banyak kenangan ini.

Rafa yang notabene nya kelaparan langsung lahap menyantap mie instan yang sudah menjadi makanan sehari-hari nya itu. setelah habis, ia menenggak segelas air putih dan menaruh piring bekas mie itu ke tempat piring kotor.

Selesai dengan semuanya, Rafa bergegas memakai sepatu nya dan berjalan ke motor kesayangannya, harta benda satu satunya yang ia miliki yang terparkir didalam ruang tamunya.

Ia menuntun motor itu keluar, tak lupa ia mengambil tas dan mengunci pintu rumahnya, sebelum ia pergi ke sekolah.

"Dit, lo jangan mogok tengah jalan lagi ya nyet, ini kita udah mau telat, gue kaga mau dihukum pak Anton" ujar Rafa sambil mengusap-usap badan motor kesayangannya itu.

Rafa menstater motornya, lalu dengan cepat melajukan motornya meninggalkan kawasan rumah nya untuk bisa sampai di sekolah tepat waktu.

Namun, sepertinya semesta tak berpihak padanya, di tengah perjalanan, tiba tiba motor kesayangan yang ia beri nama 'dito' itu mogok, membuat Rafa kelimpungan. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar, sepi, itulah kata yang menggambarkan suasana disekitar Rafa.

"Kimak!...nyesel gue milih jalan pintas biar cepet sampe anjing, yang ada sekarang tahun jebot gue baru sampe ke sekolah."

Tak mau terlanjur larut akan kekesalannya, Rafa meninggalkan motor mogoknya itu dan berlari menuju sekolahnya, harap harap pak Adun, satpam botak asal sekolah nya itu belum menutup gerbang.

"Dasar jembut, apes bener ngentod hari ini" Ucap Rafa sambil terus berlari berpacu dengan waktu.

Sepertinya, ini memang hari apes nya Rafa. di ujung jalan, ia malah bertemu sekumpulan preman bertato yang sedang bermain kartu.

"Ealah asu asu, ini kudu begimane anying, kalo dilawan yang ada babak belur guenya, lah kalo dibiarin, ntar duit gue ludes diambil" Rafa menghentak hentakkan kakinya kesal.

Setelah lama berpikir, Rafa memilih untuk lanjut berlari menuju ke sekolah, walaupun di dalam lubuk hatinya Rafa meramalkan doa supaya preman itu tidak melihat wujudnya.

"Bismillahirrahmanirrahim, gue pasti bisa! eh gue Kristen njing."

Rafa dengan percaya diri mulai berlari menghiraukan apa yang akan terjadi selanjutnya. sial! itulah yang ada dipikiran Rafa. niat ingin berlari secepat mungkin menghindari para preman, tapi tenaganya tak setuju, tepat didepan para preman, dia berhenti, mengatur nafasnya yang terengah-engah sehabis berlari.

"Eh bos liat ada yang seger seger bos"

"Buset bos, bening banget"

"Kiw manis, sini main sama om"

Rafa diam. dia sangat takut saat ini, preman preman itu mulai berjalan kearahnya, ada sekitar 4 orang. mereka semua mendekat kearah Rafa sambil tersenyum cabul.

"Mundur anjing! jangan deket deket, lo semua bau bau banyak utang" Ujar Rafa beringsut mundur takut.

Para preman itu malah tertawa, Rafa bingung, padahal dia tak merasa ada yang lucu dari ucapannya, tapi sekarang, ia tak memusingkan hal itu. rasa takut lebih mendominasi dirinya saat ini.

"Hahaha...lucu juga lo manis, liat muka nya, bikin sange anjing!" Ucap seorang preman yang membuat ketiga temannya tambah terbahak.

"Mata Lo bangsat! gue cowo"

"Aduh bos, suaranya aja imut banget begini, apalagi desahnya." Ucap salah satu preman dengan kepala botak dan berbadan gempal.

Rafa semakin tidak terima direndahkan oleh para preman itu, walaupun takut kalah, dia langsung menyerang salah seorang preman dengan menendang selangkangannya.

BUGH

"MATI LO ANJING!!" Ujar Rafa menggebu-gebu.

"akh... sialan!" Ringis preman itu sambil memegangi selangkangan nya.

Tak terima temannya dipermalukan, ketiga preman itu langsung menyerang secara bersamaan membuat Rafa sedikit kewalahan.

PLAK

BUGH

BUGH

BUGH

Suara pukulan terdengar nyaring ditelinga, Rafa dengan gesit menghindar dan menangkis pukulan pukulan yang diberikan oleh para preman itu dan tidak lupa membalas memberikan pukulan kepada si preman.

Kedua belah pihak sama sama tak ingin mengalah, para preman itu semakin gencar menyerang Rafa, Rafa jadi sedikit kewalahan. tak sampai disitu, dari belakang, preman yang tadi ia tendang selangkangan nya mengambil sebuah balok kayu dan memukul tepat pada punggung Rafa.

"Akhh!"

Rafa terjatuh dan meringis sambil memegangi punggungnya, kesempatan itu tak disia-siakan oleh para preman. mereka dengan cepat memukuli Rafa yang sedang terduduk memegangi punggungnya.

Rafa babak belur, sudut bibirnya bahkan sampai mengeluarkan darah, wajahnya memar kebiruan, dan seluruh tubuhnya sakit. tapi para preman itu masih gencar memukulinya.

"WOY ANJING! LU SEMUA PENGECUT, MAIN KEROYOKAN"

                           ***

TBC

Hi semua! ini first time gua buat cerita, maaf kalau misalnya alur dan bahasanya berantakan, ini sesuai sama isi pikiran gua aja. jangan lupa ya, dukung gua dengan cara vote dan komen, gua harap kalian semua suka sama ini cerita. yaudah segitu dulu, pantengin terus chapter yang akan datang, see u babe.














ALGARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang