"Jadi versi diri lu sendiri aja, itu yang lebih baik, percuma lu dengerin orang orang. pembenci itu ngga akan ada habisnya"
-who?
"WOY ANJING! LU SEMUA PENGECUT, MAIN KEROYOKAN"
Rafa tersentak mendengar teriakan itu. tadi, hampir saja matanya menutup akibat tak kuat menerima pukulan para preman, tapi tak jadi sebab ia mendengar teriakan menggelegar dari seorang pemuda.
"Cih... bocah ingusan! mau ngapain lo kesini? mau jadi pahlawan kesiangan?!" Songong salah seorang preman dengan postur paling besar dan bertato paling banyak.
Meskipun sakit, sedikit demi sedikit Rafa bisa melihat seorang pemuda berjalan mendekati nya.
Pemuda yang tak diketahui namanya itu langsung menghajar para preman yang memang tadi sudah agak babak belur akibat adu jotos dengan Rafa.
Pukulan demi pukulan pemuda itu berikan kepada para preman itu, para preman itu babak belur, sedangkan si pemuda sama sekali tidak terluka.
"A-ampun, kita janji ngga bakal gangguin dia l-lagi" Ujar seorang preman yang bisa dibilang sebagai ketua dari para preman tersebut.
Ucapan itu diangguki oleh preman lainnya.
"Bagus, sekarang kalian pergi dari sini, gua ga mau lain kali gua liat muka muka jelek kalian lagi disini!"
Para preman itu mengangguk patuh, lalu dengan terseok-seok mereka berempat berlari meninggalkan lokasi itu.
"Lu... ngga papa?"
Rafa mendongak menatap pemuda yang tadi sudah menolongnya.
"Gua ngga papa, thanks udah bantuin gua lawan mereka semua" Rafa berujar sambil tersenyum tipis.
'Pantesan digangguin preman, muka sama suaranya begini'. batin pemuda itu dalam diam dengan wajah datar.
Pemuda itu mengulurkan tangannya, berniat membantu Rafa yang masih terduduk dijalanan. Rafa yang mengerti maksudnya, menerima uluran itu dan bangkit berdiri.
"Gua makasih banget lu udah bantuin gua ngelawan mereka gua ngga tau mau bales budi pakai apa"
"Ada, itu bisa dibales." Ujar pemuda itu tiba tiba.
"Ck, sialan lu! yaudah gua bales nanti, soalnya sekarang masih keadaan berduka gua, badan gagah gua digebukin jamet prindapan."
"Ya... sekarang ikut gua." Pemuda itu menarik pergelangan tangan Rafa, mengabaikan Rafa yang protes dibelakang nya.
"Weh weh...ini gua mau dibawa kemana anjing, gua mau sekolah, motor gua juga masa gua tinggal!" Protes Rafa berusaha menarik kembali tangannya.
"Lu mau sekolah kaya gini? mau dikata gembel?"
"Anak jancok!"
"Gausah ngumpat, gua baik, gua obatin dulu luka lu"
"Jembut ayam lu nyet!"
"Ayam ngga punya jembut."
"Dih so tau lo anak orang!"

KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARA [ON GOING]
Randomdicintai? itu adalah part yang paling dinanti oleh banyaknya manusia, tak terkecuali oleh Rafa. seorang pemuda nakal yang suka akan kekacauan dan kebebasan. dia tak pernah menyangka, akan dicintai sebegitu besarnya oleh seseorang yang bahkan belum l...