ALGARA : 3

235 18 4
                                    

"semua orang berhak bahagia, jangan bilang kalau Tuhan itu ga adil, dia adil. tapi memang belum waktunya aja."
-who?

"BAIK BOS!!"

Suara itu membuat rasa penasaran Rafa muncul, tak lama, pemuda berwajah datar yang sempat menolongnya datang membawa sebungkus plastik hitam berisi alkohol dan kapas.

"Itu mereka kenapa teriak teriak cok?" Rasa penasaran Rafa tak bisa dibendung lagi.

"Gapapa."

"Tai lo anjing, gue serius mek!" Geram Rafa sambil mengambil ancang-ancang ingin menoyor kepala pemuda itu.

"Udah biarin aja, sini duduk. gua obatin luka lu dulu." Pemuda itu menepuk-nepuk tempat kosong disampingnya, menyuruh Rafa untuk duduk disitu.

Rafa mendengus, tak ayal dia duduk dan membiarkan pemuda itu mengobatinya.

Pemuda itu terkekeh, ia memutar tubuhnya menjadi menghadap kearah Rafa lalu menuangkan alkohol diatas kapas dan dengan telaten mengobati luka Rafa.

"sshh...pelan pelan anjir, perih!"

"Ini udah pelan, tahan sebentar." Jawab pemuda itu sambil sesekali meniup luka Rafa.

Dalam hati, Rafa mengutuk detak jantungnya yang tidak sopan berdetak begitu kencang menerima perlakuan seperti ini.

"jembut, jantung kaga bisa diajak kompromi!!"

Tak lama, pemuda itu telah selesai mengobati luka Rafa. ia menutup kembali botol alkohol dan memasukkan nya kedalam kresek.

"Udah selesai."

"Ha? oh iya makasih, btw nama lo siapa?" Tanya Rafa.

Pemuda itu menaikkan sebelah alisnya.

"Gua?"

"Bukan! tapi nama ibu ibu penjual warung nya!, ya jelas lo lah anjing, pake nanya!"

"Hahaha...santai, nama gua Algara Putra Dewangga, panggil sesuka lu aja."

"Gue Rafanza Hastawianto, panggil Rafa! ga nerima panggilan lain!."

"Oke, Aza."

"Udah gue bilang panggil Rafa! apaan lo manggil gue Aza, darimananya Aza!"

"Terserah gua."

"Tai! serah lo aja dah Gara." Gerutu Rafa kesal.

"Gara?" Tanya ulang pemuda itu.

"Iya, kenapa? ga suka? suka suka gue!" Sarkas Rafa.

Pemuda itu menggeleng.

"Ga, panggil gua itu aja."

"Hooh dah"

Gara tersenyum tipis, lalu menepuk nepuk kepala Rafa. "Udah makan?"

"Dih sokab, btw belum." Ujar Rafa kesal tapi tak ayal menikmati tepukan lembut dikepalanya.

ALGARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang