ALGARA : 8

143 13 5
                                    


Didalam kafe, setelah kejadian yang menurut nya awkard itu, Rafa langsung berjalan menuju tempatnya sambil sesekali menyapa rekan kerjanya.

"Wih tumben tepat waktu lu rap, biasanya juga ngaret mulu." Ujar seorang teman kerjanya yang sedang mengelap meja, Satria namanya.

"Ealah sat sat, tepat waktu salah ngaret juga salah." Balas Rafa  memutar bola matanya malas sambil memakai celemek nya.

Note : gua ga tau itu apaan namanya, jadi gua bilangnya celemek. kalo ada yang tau kasih tau gua bang🙏🤗

Satria hanya cengengesan, lalu melanjutkan kegiatan mengelap mejanya.

Rafa mendengus dimeja kasir, tak lama terdengar bunyi lonceng tanda ada pengunjung yang datang.

"Selamat datang di kafe Jenggala kak, mau pesan apa?" Ucap Rafa disertai senyum ramah.

"Oh jadi ini yang namanya Rafa Rafa itu, cuma jadi kasir belagu banget anaknya heh." Ujar seorang wanita disertai dua temannya.

Rafa agak emosi mendengar nya, tapi ia tetap mempertahankan senyum ramahnya.

"Maaf, maksud anda apa ya kak? kalau cuma mau membuat keributan mending jangan kesini kak." Ucap Rafa.

Raut ketiga wanita itu menggelap, menandakan ketiganya emosi. keadaan kafe yang tidak terlalu ramai membuat suara Rafa terdengar jelas. bahkan Satria yang sedang mengelap meja ikut menoleh ke sumber suara.

Wanita itu menggebrak meja kasir dengan keras.

"Heh...lo gausah belagu disini anjing, gatau apa lo kalo bokap gua donatur disekolah hah?!" Marah wanita itu.

Rafa menyerngit kan dahinya bingung.

"Sekolah sekolah kak, ini bukan disekolah. beda cerita ini mah." Saut Rafa santai.

"Belagu bat lo bangsat, lo ga tau kalo ortunya si Vanya pengusaha sukses hah? bahkan kafe tempat lo kerja ini bisa dia beli, banci." Salah satu antek-anteknya Vanya maju sambil mengangkat dagunya sombong.

Rafa memutar bola matanya malas.

"Kalian kalo mau nyari ribut mending jangan disini dah, kalo mau pesen cepetan. bukan cuma kalian doang yang harus gua tanggepin." Hilang sudah keramahan Rafa.

Ketiganya menggertakkan gigi kesal.

"Gue ingetin sama lo ya banci, jangan gatel lo ke cowo gue. kalo lo gatel lagi ke cowo gue, liat aja, gue bakalan keluarin lo dari sekolah!" Ancam Vanya yang diangguki antek-anteknya.

"Lah bangsat, gue aja gatau siapa cowo lo. sarap otak lo bilang gue gatel."

"Halah, gausah pura pura gatau lo. lo kan gatel sampe nempel nempel ke si Dirga, Dirga cowo gue anjing!" Ucap Vanya menggebu-gebu.

Rafa menaikkan sebelah alisnya.

"Oh lo cewenya si Dirga, pinter juga si Dirga nyari cewe. tobrut soalnya. tapi ga ada otaknya." Rafa manggut-manggut.

Vanya semakin emosi, dia menggebrak meja untuk kedua kalinya.

"Lo gausah main main anjing! dasar banci gatel!" Vanya emosi, wajahnya merah padam.

"Cah edan, walaupun gua suka tobrut gua benci cewe otaknya seperempat kaya lo. gue ga gatel ke cowo lo, malah cowo lo yang selalu ngajak gua Mabar emel." Ujar Rafa.

"Halah gamungkin! pasti lo kan yang kegatelan nempel ke cowo gue?! dasar banci kurang belaian." Ucap Vanya.

Rafa terkekeh, lucu juga boneka mampang didepannya ini.

ALGARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang